Pengendara mobil maupun sepeda motor pasti pernah mengalami di mana sebuah batu kerikil kecil terselip atau menempel di sela-sela atau alur permukaan ban.
Perlu OLXer ketahui, jika mengalami hal tersebut ada baiknya batu kerikil langsung dilepaskan atau dicabut. Sebab, hal tersebut dapat menimbulkan efek buruk.
Pertama, resiko terburuk jika batu kerikil menempel di ban berpotensi membuat ban tergores atau terburuknya pecah ban. Kenapa bisa begitu?
Secara teori, batu kerikil yang menempel di ban dan dibiarkan cukup lama lambat laun ketika ban berputar secara terus menerus akan menekan ke bagian karet ban sehingga menyebabkan tapak atau kembangan ban tergores.
Belum sampai disitu, seperti dilansir situs Dunlop, jika batu kerikil menempel cukup lama dan menggores ban, maka lambat laun air dan kotoran bisa masuk ke dalam ban, sehingga menjadi pemicu terjadi korosi.
Pada akhirnya, korosi dapat membuat serat baja di ban mudah putus. Kalau itu terjadi, ban bisa pecah ketika digunakan melaju di jalanan.
Alasan kedua yaitu keberadaan batu kerikil di sela ban ternyata dapat membuat kemampuan ban dalam mencengkram ke permukaan jalan menjadi tidak optimal, terlebih saat hujan. Sebab, sela ban atau alur ban pada dasarnya berfungsi untuk membuang air.
Jika air tidak dibuang secara sempurna, bukan tak mungkin akan terjadi hydroplaning, yang justru membuat kendaraan akan sulit dikendalikan karena karet ban tidak menempel ke aspal, melainkan hanya menyentuh permukaan air.
Karena itu ada baiknya lakukan pengecekan ban sepeda motor atau mobil minimal satu minggu sekali. Hal ini bisa dilakukan ketika mencucinya.