Selasa, Maret 19, 2024
Lainnya
    Tak Berkategori7 Langkah Cermat Belanja Online Agar Tidak Kena Tipu

    7 Langkah Cermat Belanja Online Agar Tidak Kena Tipu

    JAKARTA – Memenuhi berbagai barang kebutuhan hidup saat ini dengan cara belanja online memang sudah menjadi bentuk gaya hidup masyarakat.

    Mudah dan praktis, hanya tinggal pegang handphone, klik, menunggu sebentar, barang yang dipesan kemudian diterima. Sebuah pengalaman berbelanja yang sangat menyenangkan tentunya.

    Kehadiran berbagai e-commerce, marketplace, hingga online shop yang terus bermunculan menawarkan ragam produk berkualitas serta harga yang cukup murah, semakin menambah gairah masyarakat untuk berbelanja lewat jalur online.

    Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti sekarang, semua pergerakan di luar rumah terus dibatasi, sehingga pilihan paling pas adalah dengan cara belanja online.

    Tapi, di balik kemudahannya, tren belanja online juga memiliki risiko kerugian akibat praktek penipuan. Disinilah sebenarnya dibutuhkan kewaspadaan serta ketelitian konsumen, khususnya dalam memilih lapak penjual.

    Sebagai penulis, saya pribadi punya pengalaman yang kurang mengenakkan saat mencoba belanja di online.

    Ceritanya saya lagi gandrung-gandrungnya sama merek sepatu asal Jepang yang lagi hits. Saking suka-nya, hampir setiap hari saya browsing di internet untuk cari rekomendasi model sambil intip-intip harga.

    Lalu ketemulah saya pada satu situs yang khusus menjual satu merek sepatu tersebut dengan berbagai koleksi model cukup ciamik serta keluaran terbaru.

    Bikin tambah nafsu karena pas baca infonya, ada tulisan besar “CUCI GUDANG” untuk semua koleksi yang awalnya dijual offline di gerai salah satu mall besar di Jakarta.

    Harga normal sepatu tersebut biasanya berbanderol satu hingga dua jutaan, kini cuma dilepas seharga ratusan ribu. “Kesempatan menarik nih, sayang kalau dilewatkan,” pikir saya dalam hati.

    Tanpa pikir panjang lagi, segera klik tombol Whatsapp yang tertera di aplikasi untuk menanyakan beberapa model sepatu yang saya incar sekaligus ketersediaan ukuran.

    Seller Susah Dihubungi Ketika Sudah Melakukan Pembayaran

    Singkat cerita komunikasi berjalan lancar. Seller pun fast respon dan menjawab semua pertanyaan yang saya ajukan. Sampai pada akhirnya saya deal untuk membeli tidak cuma satu, melainkan dua model sepatu tersebut.

    Awalnya saya berpikir transaksi ini punya fasilitas COD (cash on delivery), barang saya terima baru kemudian saya bayar. Ternyata pikiran tersebut meleset. Seller mengarahkan saya untuk melakukan transfer harga sepatu langsung dan meminta bukti transfer.

    Rasa curiga hadir, apalagi disini tidak ada fasilitas layanan rekening bersama untuk memastikan uang saya kembali kalau barang tidak sampai. Tapi semua kecurigaan tersebut kalah dengan nafsu besar untuk punya sepatu yang lagi hits tersebut.

    Transaksi pun terjadi, hari itu juga saya transfer melalui mobile banking ke rekening yang diminta sesuai harga sepatu yang saya mau. Bukti transfer saya kirimkan dan dibalas terima kasih dan seller berjanji akan kirim barang secepatnya.

    Dua hari ditunggu-tunggu, barang yang dipesan belum sampai, tiga hari berlalu masih belum nongol, sampai seminggu pun, pakai sepatu keren tinggal mimpi.

    Sialnya lagi, saat coba konfirmasi ke seller, ternyata nomor saya sudah di blokir, amsyong!

    Dari cerita pengalaman saya di atas, kita bisa petik pelajaran, jangan terlalu gampang nge-deal sesuatu di platform jual-beli online. Tampilan barang bagus di galeri foto, harga murah, bukan jaminan kalian nggak kena ‘dikadalin’.

    Agar tidak tertipu, sebaiknya kalian bisa lebih waspada dan lebih teliti lagi. Berikut 7 langkah cermat belanja online tanpa takut kena tipu:

    1. Hindari Bertransaksi dengan Calo

    Seperti yang diceritakan di awal, tren masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara belanja online mendorong banyaknya bermunculan berbagai macam platform marketplace, e-commerce, classified serta online shop baru.

    Bahkan tidak sedikit orang tanpa modal, bahkan bukan pemilik barang yang memberanikan diri untuk jualan produk secara online. Bahasa kerennya reseller, tapi dalam bahasa keseharian bisa kita sebut calo.

    Calo yang bertebaran di situs-situs jualan online ini memang banyak yang bermaksud jualan dengan benar. Tapi, tidak sedikit juga yang memang punya niat mengeruk keuntungan dengan menipu konsumen.

    Khusus untuk pembelian properti seperti rumah ataupun apartemen, hindari berhubungan dengan seller lewat jalur video call atau hanya berdasarkan foto yang diperlihatkan oleh seller.

    Usahakan untuk bertemu dan datang melihat langsung unit properti yang ditawarkan. Pastikan juga bahwa yang kalian temui itu bukan calo, melainkan pemilik langsung dan pastikan untuk melakukan pembayaran hanya kepada pemilik langsung.

    Kecuali unit properti tersebut memang sudah diambil alih oleh pihak ketiga untuk urusan penjualannya seperti Ray White, atau perusahaan broker properti bonafide lainnya.

    2. Belanja dari Situs Online Terpercaya

    Pastikan untuk membeli sesuatu secara online di platform atau toko online yang terpercaya. Biasanya, selain punya lapak online di situs belanja online yang besar dan ternama, lapak tersebut juga punya toko offline yang alamat jelasnya tertera.

    Belanja online lewat marketplace atau platform jual beli online yang terpercaya akan jauh lebih aman. Pengelola situs akan melakukan berbagai terobosan untuk menjaga keamanan sekaligus kenyamanan konsumen untuk berbelanja di platform yang mereka kelola.

    Ketika terjadi masalah saat transaksi, konsumen bisa melaporkannya dan segera ditindak lanjuti. Minimal lapak yang bermasalah tersebut segera di banned dan tidak bisa jualan lebih lama lagi.

    3. Cek Reputasi Lapak Penjual

    Sebenarnya akan lebih memudahkan jika online shop maupun penjual barang ada di platform jual-beli online trusted. Kalian bisa melihat track record penjual disitu. Kalau di e-commerce bisa dilihat dari berapa banyak bintang yang disematkan. Kalau bintang 5, artinya lapak tersebut sudah sangat terpercaya.

    Sebaliknya kalau hanya bintang 1 atau bintang 2, sebaiknya kalian lebih berhati-hati. Jika ada lapak lain menjual barang yang sama dengan reputasi bintang 5, sebaiknya pilih lapak tersebut, walaupun harganya mungkin lebih mahal.

    Khusus buat kalian konsumen pembeli mobil bekas di OLX, membedakan penjual yang sudah terverifikasi dan belum terverifikasi sangat mudah. Tinggal lihat tandanya saja.

    Penjual yang sudah terverifikasi ada tanda ‘verified seller’ dan serta badge berwarna biru. Biasanya tanda tersebut juga dilengkapi dengan hasil inspeksi yang menerangkan mobil tersebut bebas banjir dengan kondisi mesin, interior dan eksterior sesuai grade hasil pengecekan, A, B, C dan D.

    4. Lihat Ulasan Produk Serta Tingkat Kepuasan Konsumen

    Selain mengecek reputasi lapak penjual, salah satu kiat cermat menghindari penipuan saat belanja online adalah dengan meninjau ulasan atau review konsumen yang sudah berbelanja di lapak tersebut.

    Semakin banyak ulasan konsumen dengan tingkat kepuasan yang tinggi, mulai dari kualitas barang, cara packing barang serta kecepatan seller dalam merespon pertanyaan konsumen, itu artinya kalian sudah benar memilih lapak penjual.

    5. Punya Fasilitas COD (Cash on Delivery)

    COD atau cash on delivery adalah salah satu metode transaksi belanja online yang bisa jadi solusi menghindari penipuan. Walaupun metode ini juga tidak menjamin 100 persen kalian tidak akan tertipu.

    Bisa saja barang yang dipesan ternyata kualitas serta spesifikasinya tidak sesuai dengan foto atau gambar yang dilihat di online. Ujung-ujungnya kalian akan tetap merasa tertipu juga.

    6. Harga Lebih Murah Bukan Segalanya

    Tentunya sangat manusiawi jika konsumen punya prinsip “kalau ada yang lebih murah, mengapa harus beli yang lebih mahal?”. Tapi sekali lagi saya tekankan, harga murah bukan segalanya. Harga dibawah pasaran bukan faktor penentu mengambil keputusan untuk langsung membeli barang yang diinginkan.

    Contoh saat bertransaksi beli mobil bekas lewat online. Jika kalian menemukan harga mobil yang dijual dengan harga di bawah pasaran, kemungkinannya ada dua, pertama mobilnya ada masalah, entah itu di bagian mesin atau di sektor dokumen pelengkap seperti pajak mati atau BPKB masih jadi jaminan leasing.

    Kedua, kemungkinan besar ini penipuan. Kalau perbedaan harganya terlalu jauh, kalian patut curiga ini adalah penipuan.

    Cara paling mudah untuk cek harga pasaran mobil adalah melalui aplikasi jual mobil OLX Autos. Cukup input data mobil yang kalian cari, mulai dari merk, model, tipe dan varian, tahun pembuatan serta nomor handphone. Saat di klik, kalian langsung bisa melihat pasaran harga mobil tersebut mulai dari yang termurah hingga yang tertinggi, mudah bukan? Cek link-nya 

    7. Jangan Bayar Apapun Duluan 

    Ini sebenarnya hal yang sangat penting dilakukan oleh konsumen yang bermaksud beli barang secara online, apapun bentuk barang tersebut, mobil bekas, rumah, apartemen, handphone, barang-barang keperluan rumah tangga, aksesoris kendaraan, apapun! Jangan pernah menyerahkan uang di muka, baik itu sebagai bentuk uang muka, uang pengikat, uang tanda jadi, atau apapun istilahnya.

    Meski menaruh minat yang sangat tinggi, atau istilahnya serius mau beli, tidak perlu ditunjukkan kepada penjual. Karena bisa menjadi senjata untuk menekan dan meminta uang muka.

    Apalagi kalau penjual menyampaikan kepada kalian bahwa barang yang dijual juga sudah diincar juga oleh beberapa pembeli lainnya, sehingga siapa cepat dia yang dapat.

    Nah, itulah 7 langkah cermat belanja online agar terhindar dari penipuan. Semoga tulisan ini bisa membantu kalian dalam meningkatkan kewaspadaan.

    Yang pasti, untuk bertransaksi online dengan aman, pastikan kalian melakukannya di platform yang sudah punya nama besar, berpengalaman di bidangnya, serta tentunya memiliki fasilitas-fasilitas pendukung yang mampu menjaga keamanan serta kenyamanan kalian bertransaksi.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait