Kamis, Juni 8, 2023
Lainnya
    TipsAlasan Jangan Asal Mematikan Mesin Mobil Mendadak

    Alasan Jangan Asal Mematikan Mesin Mobil Mendadak

    Mengemudi mobil bukan hanya soal wajib patuh aturan lalu lintas saja, tetapi pengemudi harus memiliki pengetahuan cara-cara yang benar ketika mengoperasikan, termasuk hal-hal yang dianggap sepele saat mengemudi.

    Nah salah satu hal yang kerap dianggap sepele oleh pengemudi yaitu mematikan mesin mobil secara tiba-tiba dan terburu-buru. Sadar atau tidak, pengemudi seringkali mematikan mesin mobil seperti terburu-buru. Padahal cara tersebut justru membuat mesin mobil berpotensi mengalami masalah.

    Seperti dilansir situs Rotary Bintaro, mematikan mesin mobil secara tiba-tiba akan menimbulkan kerusakan pada mesin tentunya. Kerusakan tersebut terjadi karena pergerakan mesin yang tadinya kencang, tiba-tiba berhenti secara mendadak.

    “Ibaratkan ketika Anda berlari kencang, tiba-tiba berhenti karena tersandung batu,” tulis situs Rotary Bintaro.

    Mematikan mesin mobil secara tiba-tiba bisa saja hanya pemicu. Namun potensi kerusakan bisa menjadi lebih parah akibat jarang mengganti pelumas.

    Penggunaan pelumas seperti sebuah makanan lezat bagi mesin-mesin. Gunanya untuk meremajakan mesin mobil agar tetap memberikan performa terbaik. Apalagi saat mobil mendadak mati, tekanan pelumasnya akan menurun drastis. Sayangnya, turunnya tekanan pelumas ini tidak diikuti dengan pergerakan mesin. Sehingga bagian piston akan mengembang, kemudian aus dan akhirnya rusak.

    Agar piston dan bagian mesin yang lain tidak rusak, maka hindari mematikan mesin mobil secara mendadak. Kalaupun mobil ingin berhenti, turunkan kecepatannya lebih dulu agar mesin tidak terkejut saat hendak dimatikan.

    Untuk lebih aman, bawalah mobil dengan kecepatan standart. Saat OLXer ingin mematikan mobil secara mendadak, mesinnya tidak akan terlalu terkejut.

    Cara Mematikan Mobil yang Tepat

    Jika ingin mematikan mobil dengan baik dan benar, berikut beberapa tahapan yang bisa dilakukan, antara lain:

    Jika ingin mematikan mesin mobil, kurangi kecepatan (rpm) lebih dulu. Misalnya 60 km per jam menjadi 20 km per jam. Intinya, kecepatan mobil harus turun secara bertahap.

    Setelah kecepatan mobil berkurang, tunggu 2 – 3 menit agar mesin mobil kembali stabil dari pijakan. Lalu, parkirkanlah mobil di tempat yang teduh dan aman dari serangan matahari langsung. Karena pantulan cahaya matahari bisa membuat mesin mobil cepat panas selama diparkirkan.

    Langkah selanjutnya yaitu mematikan AC terlebih dahulu. Beberapa pengemudi memang lebih suka mematikan mesin lebih dulu, baru mematikan AC. Dengan alasan AC akan secara otomatis mati apabila mesin mobil dimatikan.

    Apabila OLXer lebih suka mematikan mesin lalu AC mobil, maka harus diubah, karena ini akan menyebabkan rusaknya bagian kompresor AC akibat adanya hentakan mendadak pada saat mobil dimatikan.

    Selain itu, pastikan bagian Audio juga mati. Ketika Audio mobil masih hidup saat mobil dimatikan, kemungkinan besar audionya akan rusak saat mobil dinyalakan kembali. Tidak hanya itu, beberapa bagian mesinnya juga rusak.

    Kenapa hal ini bisa terjadi? Audio mobil secara otomatis tersambung ke bagian aki. Pada saat bagian audio dinyalakan, muncul hentakan yang cukup keras dari dalam audio karena tekanan dari volume suaranya. Tekanan inilah yang dapat membuat aki rusak dan sama sekali tidak dapat digunakan lagi.

    Maka setelah AC dan Audio mobil benar-benar mati, selanjutnya matikan mesin mobil. Sebelum pergi meninggalkan mobil, lakukan pengecekan semua komponen pada mobil dengan seksama, terutama pada bagian mesin. Sebab terkadang, ada beberapa komponen mesin yang masih menyala meskipun mesinnya sudah dimatikan.

     

    Populer
    Jakarta Auto Week
    Herdi Muhardi
    Herdi Muhardi
    Penulis konten otomotif mulai dari sepeda motor, mobil, bus hingga truk yang sempat menjadi jurnalis sejak 2011 di beberapa media mainstream ternama di Indonesia.
    Berita Terkait