Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    Tak BerkategoriAlasan Jangan Pakai Ban Gundul Apalagi Saat Musim Hujan, Ini Akibatnya

    Alasan Jangan Pakai Ban Gundul Apalagi Saat Musim Hujan, Ini Akibatnya

    Salah satu yang perlu diperhatikan ketika musim hujan yaitu kondisi ban. Pasalnya, banyak pemilik mobil dan motor sering kali acuh, dimana ban yang digunakan dibiarkan sampai gundul atau botak.

    Padahal, jika ban gundul berarti alur atau kembangan tidak lagi memberikan daya cengkram ban secara maksimal ke aspal jalan. Tentu saja, ketika hujan turun membasahi jalanan maka resikonya akan lebih tinggi.

    Ya, pada dasarnya alur ban dibuat bukan karena iseng atau sekadar hiasan. Sebaliknya, keberadaan alur ban dibuat untuk mengurangi traksi atau gaya gesek maksimum yang dihasilkan antara dua permukaan ban dan aspal.

    Adapun ketika jalanan basah karena hujan, alur ban berfungsi membelah, memecah atau membuang air agar kembali permukaan jalan. Sementara ketika hujan turun, ban gundul tidak mendapat traksi lantaran air menghalangi ban sehingga ban tak menyentuh langsung ke aspal.

    Hal ini juga sering kali disebut dengan istilah aquaplaning. Sehingga mobil terasa melayang di atas air dan sulit dikendalikan, dan rawan tergelincir, bahkan bisa juga menyebabkan kecelakaan.

    Jika ban masih memiliki alur, maka air akan disalurkan ke luar melalui alur ban yang lainnya. Dengan begitu, karet ban akan lebih maksimal menempel pada aspal.

    Salah satu cara untuk menghindari aquaplaning karena ban gundul, yaitu mengganti dengan ban baru. Hal ini memang mutlak dan tak bisa ditolerir.

    Ciri Ban Harus Diganti

    Ban gundul ini tidak serta merta alur benar-benar habis. Sebaliknya, ciri-ciri ban sudah habis masa pakai bisa dilihat dari indikator keausan ban yang ada di setiap ban.

    Dilansir situs Dunlop, di dalam setiap ban terdapat indikator kondisi ban yang disebut Tread Wear Indicator (TWI). Ini merupakan tanda segitiga kecil yang biasanya diletakkan di dinding ban dekat dengan tapak ban. Di setiap ban terdapat enam buah tanda TWI.

    TWI menjadi indikator kemampuan ban dalam menapak di jalan. Ketika TWI tergerus hingga hilang, berarti sudah saatnya ban diganti. Sebab, itu menunjukkan alur ban sudah habis.

    Idealnya TWI maksimal berada di kisaran 1,6 mm. Namun, sebaiknya tidak perlu menunggu sampai mencapai ukuran tersebut.

    Ketika TWI sudah tergerus atau mencapai 2 mm, ban disarankan untuk diganti. Hal itu supaya ban masih mampu membuang air dengan baik ketika melewati jalanan berair atau sedang hujan. (Her)

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait