Membeli mobil bekas memang memerlukan kejelian dan ketelitian. Tak hanya sekadar membaca seberapa jauh jarak tempuh yang tercatat dalam odometer, tetapi juga harus tau masalah-masalah lain yang ada pada mobil mulai dari eksterior, interior, hingga mesin.
Jika tidak begitu, bukan tak mungkin kekhawatiran OLXer tertipu oknum penjual mobil bekas nakal bisa terjadi.
Ada baiknya, ketika membeli mobil bekas OLXer punya rekan atau teman yang ahli dalam hal mobil. Jika tidak punya, bisa saja mengajak mekanik kepercayaan yang sudah pasti mengerti seluk beluk mobil.
Jika memang tak punya dua alternatif tersebut, pada dasarnya saat ini sudah ada layanan inspeksi mobil independen dan berpengalaman. Bahkan disitu jual beli OLX.co.id, ada program yang menawarkan layanan inspeksi mobil agar pelanggan mendapatkan laporan komprehensif atas kondisi mobil yang lebih bagus ketika dibeli.
Menurut Director of Growth & Partnership OLX Indonesia, Agung Iskandar, layanan inspeksi Mobil OLX hadir untuk menjawab permasalahan yang seringkali dihadapi penjual dan pembeli mobil saat bertransaksi online.
“Dengan kondisi ibu kota yang memasuki musim penghujan sehingga rentan terjadi banjir yang dapat berakibat fatal bagi kendaraan bermotor, kami berharap layanan ini tidak hanya bisa membantu calon penjual dan pembeli mobil di platform OLX, namun juga bisa membantu masyarakat umum yang ingin mengetahui kondisi terkini mobilnya,” ungkap Agung di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Lebih lanjut Agung juga menyatakan, banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya di awal 2020 lalu membuat layanan inspeksi mobil meningkat, karena sangat membantu masyarakat untuk mengetahui bagaimana kondisi mobil, pasca terendam banjir.
Berdasarkan data OLX, permintaan layanan inspeksi di Januari 2020 pasca terjadinya banjir besar lalu mencapai 303 persen lebih banyak dibandingkan bulan yang sama di tahun lalu.
“Tidak hanya mereka yang mengalami kerusakan kendaraan bermotor tetapi juga yang mencari kendaraan bermotor. Hasil survei internal kami kepada para pelanggan Inspeksi Mobil menunjukkan 61 persen dari pemesan layanan inspeksi mobil ini untuk menghindari kemungkinan pembelian unit mobil yang terdampak banjir,” katanya.
Sementara itu, 21 persen responden yang memesan layanan inspeksi mobil lantaran tidak ingin dipermainkan oleh penjual. “Memanfaatkan inspeksi mobil, pelanggan bisa mendapatkan insight kondisi mobil secara terpercaya,” ucap Agung.
Masih berdasarkan survey internal, sebanyak delapan persen pemesan layanan inspeksi mobil di Januari 2020 lalu ternyata bertujuan untuk mengecek kondisi unit mobil yang akan mereka jual.
“Kami senang layanan kami dipercaya masyarakat bisa memberikan data dan informasi yang valid bagi pemilik mobil. Kami akan terus meningkatkan layanan kami guna memberikan kemudahan dan kenyamanan pengguna platform kami,” tutup Agung.
