Rabu, Oktober 4, 2023
Lainnya
    TipsAnak Memiliki Bakat Jadi Pembalap? Ini Arahan dari Rifat Sungkar

    Anak Memiliki Bakat Jadi Pembalap? Ini Arahan dari Rifat Sungkar

    Mendengar nama Rifat Sungkar tentu pikiran kita akan tertuju pada seorang pembalap Nasional yang punya nama besar di kejuaraan balap reli, baik itu di Tanah Air maupun di mancanegara.

    Yup, Rifat Sungkar memang merupakan pereli andalan Indonesia yang punya prestasi segudang. Ia terlahir dari keluarga pembalap reli, sang ayah Helmy Sungkar dan ibu Ria Sungkar melegenda di ajang balap reli Indonesia. 

    Meski demikian, perjalanannya untuk menjadi seorang pereli seperti sekarang tidak bisa dibilang mudah. Dan kali ini, Rifat Sungkar yang juga menjadi brand ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia berbagi pengalamannya untuk menjadi seorang pembalap, terutama pembalap reli. 

    Menurutnya untuk menjadi pembalap bukan merupakan hal yang asing untuk orang di Indonesia. Menjadi pembalap juga tidak selalu harus membutuhkan biaya mahal dan khusus orang yang berduit. 

    Bakat pembalap bisa dimulai sejak masih kecil. Dijelaskan Rifat, jika anak Anda ingin menjadi pembalap, sebaiknya untuk awal bisa mulai disertakan pada balap gokart. 

    Gokart punya standar agar seseorang lancar mengendarai mobil balap lain seperti reli atau bahkan balap single seater. Melalui gokart, anak yang punya bakat sebagai pembalap bisa belajar menguasai dasar balapan, sensitivitas, serta teknik, seperti balance manuver, akselerasi dan pengereman. 

    Balap gokart juga akan membuat seseorang menjadi kompetitif. Pasalnya semua peserta dikelompokan sesuai dengan umurnya sehingga tidak akan dikucilkan karena kelompok umurnya sama.

    “Orang tua saya memang punya akses ke balap reli, mobil balap punya, relasi juga banyak, tapi saya sendiri harus berusaha dari bawah dan harus berjuang sendiri. Buktinya saya pertama kali ikut balap gokart hanya diberi modal rangka saja. Untuk mesin, ban, dan lainnya saya harus beli sendiri,” ungkap Rifat.

    Rifat baru mulai ikut balap gokart saat berusia 14 tahun kala itu. Beda dengan sekarang, umur 10 tahun sudah bisa ikut balap gokart. Tahun 1997 ia baru memulai perjalanannya di ajang balap sport rally, yang kemudian membawanya sebagai juara nasional 5 kali berturut-turut hingga tahun 2002. 

    “Untuk menjadi seorang pereli bisa dimulai dari bawah dan sejak usia dini. Pasalnya sekarang ini dengan tinggi badan yang memenuhi syarat, maka sudah bisa ikut balap reli. Selain itu, untuk mendapatkan izin dari orangtua juga penting, karena pada usia dini pasti belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi), meskipun reli dan sprint rally berada di kawasan tertutup dan tidak melibatkan jalan umum,” ungkap pria kelahiran 1978 ini. 

    Menjadi pembalap di era ini juga menurut Rifat sudah semakin mudah karena banyaknya fasilitas penunjang. Salah satunya mobil-mobil bertransmisi otomatis, sehingga tidak perlu belajar transmisi manual. 

    Menjadi pembalap reli bisa dimulai dari gokart sejak dini. Karena reli sendiri sudah ada kelas yang standar dan diadakan untuk menjaga regenerasi di dunia balap reli. 

    “Dari gokart bisa lompat ke reli. Kalau reli, tidak perlu pakai mobil 4WD. Di reli itu paling enak mulainya di kelas F1, yaitu sedan 1.500 cc yang mobilnya bisa di upgrade dari mobil-mobil bekas balap ISSOM. Karena di ISSOM itu tiap 3 atau 5 tahun sekali itu mobilnya ganti, ada 20 mobil selesai karena ganti muka, ganti model. Berpartisipasi di ajang balap reli F1 bisa menggunakan mobil bekas balap ISSOM karena spesifikasi mesin, girboks dan ganyak komponen lainnya sudah sama, sehingga bisa menggunakan mobil balap dengan harga murah yang kompetitif. Modal awal yang perlu dikeluarkan untuk mobil Rp 150 – 200 jutaan,” tambahnya.

    Dalam proses menjadi pembalap tentu harus ada target. Rifat pun membeberkan kalau seorang pembalap juga harus berpacu dengan umur dan menjaga agar jangan sampai terjadi penurunan prestasi di tahun berikutnya. 

    Karena jika sudah mencapai usia 30 tahun untuk bisa kompetitif di ajang balap apapun jenisnya akan sulit. Selain itu Rifat juga menyatakan sikap disiplin dan menghargai peralatan balap milik sendiri adalah hal yang sangat penting.

    Saat ini Rifat sedang melakukan persiapan bersama tim barunya Xpander Rally Team (XRT). Rifat bersama PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dan tim XRT sedang menguji coba Mitsubishi Xpander AP4, Small MPV pertama yang akan menjadi mobil reli. 

    Dari kedua hasil uji coba, data otentik Xpander AP4 menunjukkan performa dan hasil yang baik dan tidak ditemukan masalah yang berarti. Jika situasi sudah lebih kondusif, Xpander AP4 akan siap berpartisipasi di kejuaraan lokal sprint rally pada akhir tahun 2020 mendatang.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait