Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaApa Kabar Kendaraan Listrik di Indonesia?

    Apa Kabar Kendaraan Listrik di Indonesia?

    Kendaraan listrik atau Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) di  Indonesia mungkin pamornya tak seheboh mobil atau motor konvensional yang masih menggunakan bahan bakar minyak.

    Namun ternyata saat ini pemerintah melalui Kementerian Perindustrian RI tengah mengakselerasi pengembangan KBL-BB di Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019. 

    Sebagai upaya berkontribusi perkembangan terus melakukan industrialisasi KBL-BB, sekaligus turut melakukan riset untuk pengembangan komponen,  infrastruktur pendukung, hingga penanganan limbah baterai kendaraan listrik.

    Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat ini industrialisasi KBL-BB di Indonesia telah membentuk ekosistem penyiapan infrastruktur yang sudah mulai bergerak dengan melibatkan para pemangku kepentingan,

    “Diharapkan nantinya industri KBL-BB akan menjadi sektor unggulan,” kata di Jakarta, Minggu (18/7/2021) dalam keterangannya.

    Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi menyatakan, optimalisasi program KBL-BB memerlukan dukungan sarana dan prasarana baik fasilitas produksi untuk kendaraan itu sendiri maupun infrastruktur pendukungnya.

    “Kemenperin terus mendorong percepatan program kendaraan bermotor hemat energi dan ramah lingkungan untuk transportasi jalan dalam rangka ketahanan energi, peningkatan efisiensi energi, dan konservasi energi di sektor transportasi,” ujarnya.

    Selain itu, Doddy juga mengatakan, dengan mempercepat keberadaan kendaraan listrik, sekaligus dapat mendukung terwujudnya energi bersih, kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta komitmen Indonesia dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

    Solusi Baterai

    Adapun menurut Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Industri Kemenperin, Heru Kustanto, guna mendukung sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung kendaraan listrik, Kemenperin telah melakukan beberapa penelitian terkait pengembangan baterai dan infrastruktur pengisian listrik, sesuai yang ditetapkan dalam Prioritas Riset Nasional (PRN).

    Ia menyebut, beberapa contohnya antara lain hasil rekayasa dari Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) dalam teknologi pembuatan baterai untuk sepeda motor listrik dalam bentuk pouch.

    “Kemudian dari sisi penggerak, BBLM (Balai Besar Logam dan Mesin) telah melakukan retrofitting motor listrik sebagai dapur pacu kendaraan listrik,” klaimnya.

    Adapun untuk mengatasi penanganan limbah akibat penggunaan baterai kendaraan listrik, Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BPTPPI) Semarang telah melakukan riset circular economy baterai kendaraan listrik.

    Selain itu, Baristand Industri Surabaya yang merupakan unit teknis BSKJI Kemenperin dengan kompetensi inti di bidang industri elektronika agar turut mendukung serta berkontribusi dalam program akselerasi program KBL-BB di tanah air.

    Dukungan yang diberikan antara lain dengan merancang infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk sepeda motor listrik.

    Dalam upaya membantu percepatan program KBL-BB, Baristand Industri Surabaya telah melakukan rancang bangun infrastruktur berupa SPKLU untuk sepeda motor listrik. SPKLU merupakan infrastruktur yang sangat vital dalam implementasi KBL-BB.

    “Adanya berbagai inisiatif tersebut, diharapkan dapat mendorong upaya aktif dari dunia industri, akademisi dan asosiasi dalam negeri untuk mendukung Indonesia dalam menyongsong era kendaraan listrik,” pungkasnya.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait