Kamis, April 25, 2024
Lainnya
    BeritaBegini Tantangan Pertamina Wujudkan BBM Satu Harga

    Begini Tantangan Pertamina Wujudkan BBM Satu Harga

    News.OLX.co.id – Pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang energi terus melakukan upaya mewujudkan program “BBM Satu Harga”. 

    Saat ini total sudah ada 269 titik SPBU yang melayani kebutuhan masyarakat akan bahan bakar dengan harga yang sama di seluruh Indonesia, dari total 500 titik hingga 2024 mendatang. 

    “BBM Satu Harga merupakan komitmen Pertamina dalam mewujudkan pemerataan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hadirnya BBM Satu Harga diharapkan dapat mempermudah akses energi dan harga yang terjangkau sehingga dapat mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Putut Andriatno.

    BBM Satu Harga

    Upaya untuk memberlakukan “BBM Satu Harga” di Indonesia sudah dimulai sejak 2017 lalu dan difokuskan di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Sampai tahun 2020, amanah Pemerintah ini dijalankan Pertamina dan berhasil mengoperasikan sebanyak 243 titik “BBM Satu Harga”.

    Tahun ini, di tengah tantangan yang cukup berat akibat pandemi COVID-19, Pertamina tetap melanjutkan amanah tersebut dengan target mengoperasikan 76 titik “BBM Satu Harga”. 

    Per 17 Mei 2021 kemarin, Pertamina sudah siap uji operasi sebanyak 26 titik sehingga total keseluruhan titik “BBM Satu Harga” mencapai 269 titik. 

    “Selama pandemi kami terus bergerak mendorong percepatan pembangunan titik BBM Satu Harga. Koordinasi dan survei untuk titik tersebut tetap kami lakukan,” tambah Putut.

    Dalam upaya ini Pertamina menggunakan seluruh moda transportasi yang paling optimal, baik melalui darat, udara, laut atau sungai maupun kombinasi dari seluruh moda tersebut.  

    BBM Satu Harga

    Kondisi geografis beragam serta waktu tempuh menuju satu titik menjadi tantangan tersendiri dalam proses distribusi. Pengiriman BBM di Ilaga, Papua, harus menggunakan pesawat air tractor yang mengangkut 2.500 liter sekali jalan, karena lokasinya berada di ketinggian 2.280 meter dari permukaan laut.

    Jalur udara juga ditempuh sebelum menggunakan jalur darat dalam mendistribusikan BBM di Krayan dan Semaring, Kalimantan Utara, yang terletak di perbatasan Malaysia. 

    Sementara di Paniai, Papua, awak mobil tangki harus melewati medan berat sejauh 300 kilometer dan menyeberang ke Dermaga Obano yang menghabiskan waktu hingga 13 jam perjalanan jika cuaca bersahabat.

    Begitu juga upaya untuk mendistribusikan BBM ke Mentawai, Sumatera Barat. Kondisi laut dan cuaca juga sangat menentukan waktu tempuh 12 hingga 18 jam perjalanan agar BBM bisa sampai ke Kecamatan Tuapejat.

    “Kondisi ini tak membuat kami surut. Kami akan terus melanjutkan amanah ini. Tugas Pertamina adalah memastikan ketersediaan dan akses energi yang terjangkau bagi masyarakat. Pertamina adalah energi untuk melayani,” pungkasnya.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait