Ban jadi komponen yang perlu dilakukan perawatan dan juga penggantian. Sebab, fungsi ban memang sangat vital, karena tanpa ban, mobil atau sepeda motor tak bisa melaju sesuka hati.
Namun begitu, ban juga jadi komponen yang mudah rusak. Tak heran banyak yang bertanya berapa lama ban bisa awet?
Seperti disebutkan Car From Japan, keawetan sebuah ban tergantung dari kualitas material yang digunakan, hingga bagaimana cara mengemudi.
Sejumlah ahli ban memang menyebutkan, ban bisa bertahan hingga 80 ribu kilometer jika mengemudi dalam kondisi normal atau 3-4 tahun. Namun begitu, fakta di lapangan penggantian ban bahkan bisa 20-30 ribu km atau ada juga tak sampai itu.
Singkat kata, sejatinya tak ada yang pasti untuk mengukur berapa lama keawetan sebuah ban. Hanya saja, OLXer disarankan membeli sebuah ban dengan melakukan riset terlebih dahulu, serta memilih ban berkualitas daripada hanya sekedar murah.
Masih menurut Car From Japan, ban merupakan material berbahan karet yang sudah dicampur dengan berbagai senyawa kimia. Perlu dicatat, bahan yang menggunakan karet bisa mengalami getas dan retak. Lihat saja sebuah karet gelang, dimana jika diregangkan dalam waktu lama, akan muncul retak kemudian putus.
Nah, hal ini juga bisa dialami pada sebuah ban. Meski ban mobil didiamkan tanpa dipakai, maka lama kelamaan ban akan retak juga.
Sedangkan jika ban semakin digunakan untuk menunjang mobilitas, tentu saja semakin cepat ban akan aus. Oleh karena itu, sejumlah pabrikan mobil dan ban kerap menyarankan, jika memang mobil tidak sering digunakan maka paling lama masa pakai ban setidaknya enam tahun sejak tanggal pembuatan. Untuk melihat kapan diproduksi tercatat di dinding luar ban.
Akibat menggunakan ban sudah tua
Jika OLXer merasa ban yang dipasang di velg baik-baik saja meski sudah lama tidak digunakan. Maka kebiasaan tersebut harus dihilangkan.
Sebab, ban yang terbuat dari karet bisa mengalami rusak, atau aus pada bagian tapaknya. Parahnya, ban yang sudah berumur jika dipaksa digunakan akan mudah sobek, baik di permukaan maupun di dalamnya.
Tentu saja jika hal ini terjadi, bukan tak mungkin mobil yang sedang dikendarai di jalan raya dapat menyebabkan mobil hilang kendali dan menjadi pemicu insiden kecelakaan.
