Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    LainnyaBoneka Buatan Cileungsi Laris Manis Sampai Eropa dan Amerika

    Boneka Buatan Cileungsi Laris Manis Sampai Eropa dan Amerika

    OLXer yang menyukai pelesiran ke luar negeri dan membelikan boneka untuk oleh-oleh ada baiknya melakukan pengecekan pada bagian label terlebih dahulu. Pasalnya, bisa saja boneka yang dibeli ternyata buatan Indonesia.

    Setidaknya hal itu dikarenakan PT Sunindo Adipersada, perusahaan mainan yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat memang memasarkan sejumlah produknya termasuk mainan ke berbagai negara di dunia.

    Hal ini ditegaskan langsung CEO PT Sunindo Adipersada Iwan Tjen. Kata Iwan, sejumlah produk yang dibuat dan dipasarkan ke luar negeri sudah melalui berbagai tahap pengujian, tak terkecuali soal kualitas.

    “Karena itu sangat laris di pasar ekspor baik di Amerika dan Australia yang menjadi market terbesar kami dan juga Eropa, Timur Tengah serta Asia,” jelas Iwan dalam keterangan tertulis, Rabu (21/8/2019)

    Lebih lanjut Iwan menyatakan, bahwa industri mainan merupakan salah satu industri prioritas yang sudah berkontribusi terhadap ekonomi nasional dan menyerap lapangan kerja.

    Menurut data, secara market industri mainan dunia terus tumbuh dari 2007-2017, pasar mainan dunia sudah mencapai angka US$ 89 miliar dan diprediksi naik lagi menjadi US$ 99 miliar pada 2022. Menariknya, Indonesia termasuk salah satu pasar mainan terbesar di dunia dengan nilai ekspor sudah mencapai US$ 300 juta pada 2017.

    Menuju Era Industri 4.0

    Seperti otomotif, garmen dan sektor lainnya, Kementerian Perindustrian akan memberikan program pendampingan kepada PT Sunindo Adipersada terkait implementasi industri 4.0 pada industri mainan. Pada intinya, dengan masuk industri 4.0, maka pabrikan akan menjadi lebih pintar dalam proses produksi dan segala macamnya.

    Diketahui pabrikan yang sudah ada sejak 27 tahun itu satu-satunya perusahaan mainan yang dipilih oleh Kementerian Perindustrian dan menjadi pilot project (Percontohan).

    Kata Iwan, terpilihnya perusahaan yang dia pimpin karena pemerintah menilai PT Sunindo Adipersada telah menjadi perusahaan mainan yang besar dan sudah melakukan ekspor ke beberapa negara dan bisa menambah daya saing Indonesia.

    “Kita tahu semua bahwa perkembangan teknologi semakin pesat dalam industri, akan tetapi kami melihat khusus untuk industri boneka, perkembangan teknologinya tidak sepesat industri garmen misalnya. Banyak inovasi teknologi garmen yang tercipta seiring dengan perkembangan fashion masyarakat,” kata Iwan.

    Lebih lanjut ia mengatakan,  Industri boneka dalam hal inovasinya berkembang pesat, tapi tidak didukung dengan inovasi teknologi, sehingga butuh skill tinggi untuk membuat boneka kekinian, yang memiliki kerumitan yang cukup banyak, karena masih menggunakan mesin lama.

    Sekadar informasi, PT Sunindo Adipersada jadi salah satu perusahaan boneka terbesar di Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan pasar boneka Internasional.

    Selain itu, perusahaan ini mampu memenuhi standar kualitas boneka dunia dan salah satu perusahaan yang selalu menggunakan material Standar Nasional Indonesia (SNI), ICTI, ASTM, EN71 dan standar lainnya. Alhasil produknya aman dimainkan oleh anak-anak.

    Dari penilaian tersebut, PT. Sunindo Adipersada dianggap pantas menjadi pilot project untuk Industri 4.0. Bagaimana proses kerja dapat terpantau dengan cepat dan bisa mengurangi proses kerja yang memakan waktu lama untuk membantu perusahaan menjadi semakin produktif dan memangkas waktu secara signifikan.

    Industri 4.0 merupakan program pemerintah untuk membawa industri manufaktur Indonesia bisa berdaya saing baik di dalam dan luar negeri. (Her)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait