Rabu, April 24, 2024
Lainnya
    BeritaCO2 dari Atmosfer Bakal Jadi Bahan Bakar Masa Depan

    CO2 dari Atmosfer Bakal Jadi Bahan Bakar Masa Depan

    OLXer pada tau gak? Teknologi untuk mengambil zat CO2 atau karbon dioksida langsung dari udara bukanlah sebuah hal baru. Karena perkembangannya sendiri sudah berjalan sejak 1950-an.

    Cuma memang gak pernah diekspos, bahkan tidak dilanjutkan karena pengembangannya menelan biaya yang sangat mahal dibanding manfaat yang dihasilkan. 

    Tapi sekarang sedikit berbeda, prosedur ‘direct air capture’ ini mulai dikembangkan lagi akhir 1990-an dengan biaya serta investasi yang lebih mudah dikelola. 

    Adalah perusahaan Carbon Engineering (CE) yang mendapat sokongan dari Bill Gates, BHP, Oxy Low Carbon Ventures dan Chevron Technology Ventures yang fokus dalam pengembangan teknologi karbon ini.

    CE saat ini punya satu pabrik yang sudah beroperasi, gak cuma mengumpulkan CO2 dari atmosfer, tapi juga mampu untuk mengubahnya menjadi bahan bakar. Ini menjadi fakta penting yang tidak boleh diabaikan. 

    Proses ini disebut “air to fuel” atau kerennya A2F yang dicapai lewat tiga langkah utama. 

    Langkah pertama adalah, CO2 dari udara sekitar ditangkap melalui penggunaan kipas dan beberapa struktur yang berbentuk sarang lebah untuk menjebak molekul-molekul CO2.

    Kemudian dilakukan proses elektrolisis untuk membuat hidrogen dan oksigen keluar dari air, dan selanjutnya CO2 tersebut dikombinasikan dengan hidrogen dan campuran disintesis untuk menjadi bahan bakar.

    Lalu apa keunggulan bahan bakar yang diciptakan oleh Carbon Engineering tersebut?

    Steve Oldham, CEO CE memberi penjelasan. Bahan bakar yang diproduksi melalui proses ini sebenarnya lebih unggul daripada yang diperoleh secara tradisional melalui pemrosesan minyak bumi. 

    “Bahan bakar ini akan terbakar bersih sehingga polusi yang ditimbulkan sangat minim terutama karena sudah tak ada lagi jejak belerang,” jelasnya seperti dilansir Autoevolution.

    Malah bahan bakar jenis ini juga sanggup meladeni kerja mesin dengan kapasitas besar, lebih besar dari mesin biasa yang menggunakan bahan bakar minyak, hebat kan?

    Cuma masalahnya adalah, biaya produksi hidrogen dengan cara memecah molekul air masih sangat tinggi karena prosesnya sangat intensif membutuhkan banyak listrik. Andai saja hidrogen bisa didapatkan dengan lebih mudah, tentu saja biaya produksi bahan bakar ini bakal turun drastis. 

    Rencananya, perusahaan bakal meluncurkan secara komersial produk bahan bakar baru ini dalam waktu lima tahun mendatang. 

    Salah satu alasan mengapa perusahaan ini butuh perusahaan mapan yang bermain di pasar bahan bakar global seperti Chevron adalah untuk mendapatkan dukungan finansial. 

    Selain itu juga alasan distribusi yang akan membantu bahan bakar ini akan lebih cepat sampai ke konsumen. Bukan tidak mungkin kedepan, Chevron dan perusahaan raksasa minyak lainnya bakal beralih dari fokus mengekstraksi dan memproses minyak menjadi ke arah membersihkan atmosfer planet dan juga membuat bahan bakar dari proses itu.

    Memang gak mudah, apalagi perusahaan-perusahaan tersebut sudah memompa minyak keluar dari perut bumi selama berabad-abad. Ini bakal jadi sebuah revolusi dan butuh waktu. 

    Tapi setidaknya ini menjadi komitmen dalam membuat sesuatu yang berbeda dalam usaha menjadikan planet ini lebih bersih dan lebih berkelanjutan. (Z)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait