Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    BeritaDampak Virus Corona, Jualan Mobil Setahun di Indonesia Diprediksi Hanya 600 ribu...

    Dampak Virus Corona, Jualan Mobil Setahun di Indonesia Diprediksi Hanya 600 ribu Unit

    Imbas pandemi virus corona sangat mempengaruhi ekonomi di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Terlebih hal ini juga sangat mempengaruhi sektor industri otomotif nasional. 

    Gara-gara Covid-19, tak sedikit dari perusahaan otomotif menghentikan proses produksi sementara di Indonesia seperti halnya Honda, Suzuki dan Wuling.

    Sementara Daihatsu sendiri saat ini memberlakukan sistem Work From Home dan hanya mempekerjakan 1 shift di bagian pabrik produksi, di mana jam operasional dibuat lebih cepat 1.5 jam yaitu sekitar jam 7.30-15.00 WIB.  

    “Satu shift kurang dari delapan jam produksi, kita dropnya luar biasa banyak, biasanya sebulan 40.000-50.000’an unit, sekarang bisa bayangkan pasarnya Daihatsu turun 20 persen,” ungkap Amel saat sesi tanya jawab menggunakan aplikasi Zoom, Senin (6/4/2020).

    Hal senada juga dilakukan pabrik Toyota. Menurut Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azzam. Menurut saat sebagai bentuk proteksi bagi karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dari penyebaran infeksi Covid-19, TMMIN secara bertahap telah melakukan aktivitas-aktivitas sesuai dengan arahan pemerintah.

    “Seperti kebijakan work from home, penyesuaian dan pengaturan shift produksi di pabrik-pabrik kami yang meminimalisasi operasional, penyediaan sarana transportasi, meningkatkan kesadartahuan karyawan tentang Covid-19 sehingga karyawan dapat menjadi agent of change di tempat kerja dan lingkungannya, dan sebagainya,” jelas Bob.

    Sementara itu, Amel sendiri tak menampik, akibat Covid-19, pasar otomotif secara keseluruhan pada Maret 2020 mengalami penurunan hingga 22 persen, sedangkan Daihatsu turun 20 persen.

    Namun begitu, kata Amel, saat ini pasar otomotif nasional belum mengalami penurunan drastis seperti halnya pasar otomotif Eropa yang merosot hingga 80 persen. 

    “Di April pasar akan turun lebih dalam, karena banyak sekali faktornya, seperti samsat turun jadi nggak bisa registrasi untuk mendapatkan STNK. Di April lebih buruk dari Maret, bahkan Gaikindo sudah keluarkan data tahun ini jadi 600 ribu, pasar Januari-Desember turun lebih dari 40 persen,” tuturnya.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait