Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaFakta Menarik Soal Perawatan Mobil Mitsubishi Outlander PHEV

    Fakta Menarik Soal Perawatan Mobil Mitsubishi Outlander PHEV

    Mitsubishi punya mobil dengan teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), mobil tersebut adalah Mitsubishi Outlander PHEV.

    Nah, kalau OLXer masih ada yang nggak tau apa itu PHEV, menurut Department Head Technical Service Sales and Marketing Division PT MMKSI Budiarto, teknologi ini merupakan kombinasi mesin bensin dan listrik yang dayanya diisi saat mobil bergerak atau bisa di charge dengan power outlet kemudian disimpan dalam baterai.

    Lantas seberapa sulit jika melakukan perawatan pada Outlander PHEV?

    “Kalau PHEV nggak ada yang spesial (soal perawatan), enginenya dirawat seperti engine yang biasa. Intinya, perawatannya tidak ada beda karena jadwal pergantian oli mesinnya juga sama,”ungkap Budiarto saat ditemui di sela acara #AyoGasTerus Media Adventure 2020 yang digelar Mitsubishi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (7/2/2020).

    Tak hanya pergantian oli, kata Budi, usia baterai yang saat ini digunakan jika penggunaan secara normal diperkirakan bisa bertahan di atas 10 tahun.

    “Jadwal perawatan sama 10 ribu km. Kita kalau hitungan maintenance itu 10 ribu kira-kira 6 bulan maksimum, mana yang tercepat. Warranty juga sama,” ucapnya.

    Bagaimana cara pengisian baterainya?

    Mitsubishi Outlander PHEV disebut-sebut tak ribet, karena dapat diisi melalui sumber listrik eksternal baik itu listrik di rumah atau kantor.

    Bahkan menurut Budi, jika memiliki mobil PHEV setidaknya daya listrik di rumah mencapai 3.600 watt. Tapi, kemungkinan jika memiliki mobil jenis PHEV maka daya listriknya di atas itu.

    “Kalau misalnya punya rumah, AC 1 PK ada 10 unit, berarti kalau AC hidup semua di rumah itu butuh listrik kira-kira 10.000 watt, kalau ada rumah yang listriknya 10.000 watt, kalau setiap hari tidak menghidupkan semua AC-nya, supaya sanggup untuk ngecas PHEV,” jelas Budi saat ditemui di acara GIIAS 2019 di ICE, BSD, Tangerang Selatan.

    Perlu dicatat, daya 3.600 watt merupakan batas standar daya rumah dan hanya mempengaruhi di awal pengisian. Namun setelah itu, pengecasan akan lebih rendah dan konstan di 2.000 watt.

    Budi sendiri menyarankan, jika daya rumah tak mau terbebani karena keberadaan Outlander PHEV, ada baiknya konsumen menambah daya minimal 3.600 watt.

    “Nanti pihak konsultan untuk pasang instalasi chargingnya akan bantu konsul juga. termasuk mengukur grounding listrik di rumah bagus atau nggak. Karena daya besar butuh grounding yang bagus,” jelasnya.

    Kata Budi, Outlander PHEV ini memiliki kapasitas baterai sebesar 13,8 kWh (kilowatt hour). Sedangkan jika dikalkulasikan secara sederhana, apabila 1 kWh bernilai Rp 1.500-an, maka biaya yang dikeluarkan pemilik untuk mengisi daya baterai hingga penuh bisa mencapai Rp 20.700-an.

    Sebaliknya, untuk sumber daya listrik dalam keadaan darurat, batasan energi yang dialirkan mobil tersebut mencapai 1.500 watt, sehingga masih mampu mengaktifkan beberapa perangkat elektronik.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait