News.OLX.co.id – Pemerintah baru saja memutuskan untuk memperluas kebijakan insentif PPnBM bagi kendaraan roda empat yang awalnya hanya untuk kendaraan berkapasitas mesin dibawah 1.500 cc, sekarang diperluas untuk mobil dengan kapasitas silinder mesin 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc.
Keputusan ini disambut gembira oleh berbagai pihak mulai dari pelaku industri otomotif hingga asosiasi.
Efek positif memang dirasakan betul dengan hadirnya program insentif ini. Berlangsung sejak 1 Maret 2021 lalu, penjualan mobil baru terdongkrak hingga mencapai hampir 150 persen.
Seperti diungkapkan oleh Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Henry Tanoto, relaksasi PPnBM sukses memicu pertumbuhan industri otomotif termasuk komponen dan lainnya secara signifikan.
“Jumlah pemesanan (SPK) Avanza naik 130 persen dibandingkan Februari Maret 2020. Kemudian, Vios alami kenaikan 500 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Kenaikan ini sangat membantu untuk meningkatkan market share Toyota hingga 38 persen,” ungkapnya.
Menyusul kebijakan perluasan insentif PPnBM untuk mobil bermesin 2.500 cc yang berlaku April 2021 mendatang, Toyota lagi-lagi menjadi merek mobil yang sangat diuntungkan.
Di kategori yang masuk persyaratan perluasan PPnBM, dua model Toyota bisa memanfaatkan skema diskon tersebut, yakni Fortuner dan Innova.
Menurut Henry Tanoto, regulasi ini akan sangat membantu dan menjadi bentuk dukungan pemerintah untuk memulihkan kondisi industri otomotif. Ia menyambut optimis keputusan Pemerintah tersebut.
“Aturan relaksasi pada mobil sampai 1.500 cc memberikan dampak penjualan yang bagus. Sehingga perluasan PPnBM untuk kendaraan penumpang hingga 2.500 cc akan semakin menarik,” imbuhnya.
GAIKINDO Optimis Penjualan Mobil Baru Tahun Ini Meningkat
Hal senada juga diungkapkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melalui Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara.
“Kami sudah bersyukur dengan adanya relaksasi yang pertama untuk mobil 1.500 cc ke bawah. Kalau kemudian pemerintah lakukan perluasan, kita sambut dengan gembira,” ujarnya.
Melalui perluasan diskon PPnBM, Kukuh optimis penjualan mobil baru bisa meningkat. Dengan begitu, ekosistem industri otomotif juga ikut terangkat. Apalagi relaksasi ini diterima oleh model kendaraan yang banyak memakai komponen lokal.
“Relaksasi PPnBM yang telah diberlakukan sebelumnya sudah memperlihatkan dampak positif. Indikasi yang kita terima, sudah banyak pesanan dan terjadi transaksi penjualan kendaraan bermotor dari berbagai outlet dan dari berbagai daerah juga. Indikasi itu semoga terealisasi baik dan berlanjut baik,” pungkasnya.
