News.OLX.co.id – Teknologi mesin common rail di kendaraan diesel, khususnya kendaraan niaga atau komersial sepertinya bakal menjadi tren seiring upaya Pemerintah untuk menerapkan kebijakan standar Euro 4 pada April 2022 mendatang.
Pasalnya common rail pada mesin diesel menawarkan berbagai keunggulan mulai dari sistem supply bahan bakar dengan proses penyaringan yang cukup baik sehingga mampu melindungi mesin dari kontaminasi bahan bakar, durabilitas serta emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan.
Hino sendiri yang sudah menjadi merek kendaraan niaga yang menjadi market leader di segmen medium duty truck di Indonesia selama lebih dari 20 tahun sudah mengaplikasikan teknologi tersebut di berbagai produknya.
Bahkan Hino Motors Limited (HML) Jepang sudah mengklaim menjadi pionir dalam pengembangan teknologi common rail di dunia.
Di Indonesia sendiri, Hino sudah memperkenalkan teknologi mesin common rail sejak tahun 2012 lewat Hino Ranger FM 285 JD untuk dump, Ranger FL 245 JN dan FM 350 TH untuk cargo dan Hino bus RN 285.
Malah Indonesia sendiri menjadi basis produksi Hino berteknologi common rail untuk kebutuhan ekspor Completely Build Up (CBU) di kategori kendaraan komersial truk dan bis (Light Duty) sejak tahun 2010 hingga sekarang dengan berbagai negara tujuan seperti negara di kawasan ASEAN dan Amerika Latin, khususnya negara yang sudah memberlakukan standar emisi Euro 4.
“Dalam fase Hino Road to Euro 4 saat ini, berbagai pengembangan kendaraan telah kami lakukan sebagai pemain utama bus dan truk di Indonesia. Hal ini untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro 4 tahun depan,” terang Masato Uchida, President Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) di acara ngobrol virtual Hino bersama Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT), Rabu (28/4/2021).
Seluruh kendaraan niaga yang diproduksi Hino di Indonesia dengan teknologi common rail tersebut diklaim sudah teruji dan terbukti karena Hino adalah produsen mobil pertama di dunia yang mengembangkan teknologi mesin ini.
Menurutnya, kedua model tersebut (Hino Ranger dan Hino Bus) dengan teknologi common rail sudah melewati serangkaian tes untuk pembuktian kualitas.
“Hasil tes yang kami lakukan di rute Trans Jawa memperlihatkan kondisi mesin yang tetap bertahan pada temperatur normal dan tidak ada kendala sama sekali. Begitu juga dengan temperatur oli yang meskipun mengalami panas, namun tetap dalam kondisi panas yang normal. Dengan volume oli yang lebih sedikit 12.7 liter, ternyata tidak ada gangguan sama sekali di engine dan terbukti Hino Bus ini reliable untuk jalur Trans Jawa dan lebih efisien dan hemat dalam biaya operasional,” pungkas Santiko.
Teknologi mesin common rail pada lini produk Hino memungkinkan kontrol emisi dan konsumsi bahan bakar dan tenaga yang lebih baik. Dengan kata lain, teknologi mesin diesel ini memberikan lebih banyak tenaga namun konsumsi bahan bakarnya lebih irit serta menghasilkan emisi yang rendah.
