Kamis, April 25, 2024
Lainnya
    BeritaHyundai dan LG Mau Buat Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia?

    Hyundai dan LG Mau Buat Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia?

    Pabrikan otomotif Hyundai diketahui sedang membangun pabrik produksi mobil di Indonesia. Namun tak hanya mobil, pabrikan mobil asal Korea Selatan ini disebut-sebut akan membangun pabrik baterai mobil listrik atau electric vehicle (EV).

    Seperti dilansir Reuters, seorang sumber mengatakan, meski kabar ini belum diputuskan secara final, namun Hyundai Motor Group dan LG Chem Ltd saat ini sedang mempertimbangkan mendirikan perusahaan patungan untuk pabrik pembuat baterai kendaraan listrik.

    Bahkan sebelumnya kedua bos perusahaan tersebut, LG Group Chairman Koo Kwang-mo dan Hyundai Motor Group Executive Vice Chairman Eui sun Chung sudah melakukan pertemuan untuk membahas kerja sama dalam masalah baterai dan teknologi masa depan.

    “Hyundai Motor Group berkolaborasi dengan LG Chem dalam berbagai proyek. Namun, belum ada diskusi konkret tentang usaha patungan baterai di Indonesia,” kata seorang sumber Hyundai yang tak ingin disebutkan namanya kepada Reuters.

    Bagi Hyundai dan LG Chem, bekerja sama membuat pabrik baterai untuk mengantisipasi kenaikan penjualan kendaraan listrik. Selain itu, Hyundai dan LG sudah mengetahui, jika pemerintah Indonesia memberikan subsidi untuk pembelian mobil listrik, guna menekan jumlah emisi gas karbon.

    Masih menurut Reuters, pabrikan LG Chem diketahui sudah menjalin kerja sama dengan General Motors dan Geely Automobile Holding. LG Chem juga sudah menjadi pemasok baterai ke produsen untuk Hyundai dan juga Tesla Inc.

    Sementara itu, jika Hyundan dan LG bener-benar mendirikan pabrik baterai  dan kendaraan listrik di Indonesia, tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri bagi Toyota Motor Corp yang notabene nya menjadi raksasa di pasar otomotif di Asia Tenggara.

    Kerjasama Hyundai dan LG ini juga turut membuat analis Eugene Investment & Securities analyst Lee Jae-il ikut angkat bicara.

    “Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan industri EV, tetapi, dari sisi konsumen, negara ini belum siap dengan pengisian infrastruktur atau daya beli konsumen,” ungkap Lee Jae-il.

    “Usaha patungan baterai kemungkinan merupakan rencana jangka menengah atau panjang,” sambung Lee Jae-il. 

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait