Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    BeritaIndonesia Ingin Ekspor Mobil Sampai 1 Juta Unit, Termasuk Mobil Listrik

    Indonesia Ingin Ekspor Mobil Sampai 1 Juta Unit, Termasuk Mobil Listrik

    OLXer sebenarnya tau nggak, kalau merek otomotif punya pabrik produksi di Indonesia. Bahkan mobil-mobil yang dibuat tidak hanya untuk pasar otomotif nasional, tetapi juga global.

    Bahkan menurut Menteri Perindustrian Indonesia, Airlangga Hartarto, saat ini  industri otomotif Indonesia menjadi satu dari lima prioritas pengembangan industri 4.0, dan  kapasitas produksi mobil sendiri sudah di atas 1,2 juta unit. 

    Lebih lanjut Airlangga menyatakan, untuk saat ini ekspor mobil Indonesia hanya ditargetkan 350 ribu unit. Jumlah tersebut tergolong kecil karena hanya naik 10 persen dari target tahun lalu yang hanya mencapai 300 ribu uni.

    “Kalau prinsipal mendukung, target 350 ribu unit itu gampang. Karena karena kapasitas kita sudah 2 juta unit, apalagi kami sudah buat sejumlah negara dan telah FTA (Free Trade Agreement) dengan Australia, dan lokal kontennya 40 persen itu tentunya mudah dicapai.

    Kami harap dalam pameran ini ada launching roadmap 1 juta mobil di tahun 2025,” jelas Airlangga saat membuka acara GIIAS 2019 di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Kamis (18/7/2019).

    Airlangga juga menyatakan, dari target ekspor yang diinginkan, Indonesia bisa juga mengekspor 20 persen diantaranya mobil listrik.

    Kata Airlangga, target ekspor ini ditambah pemerintah lantaran karena akan ada investasi besar yang nilainya mencapai Rp 50 triliun dalam lima tahun kedepan.

    “Target investasi lima tahun ke depan 50 triliun sudah komitmen. Adanya industri otomotif yang satu akan komitmen 50 persen. Jadi ekspornya pak Nangoi bisa saya tambahi pak. Kemudian komitmen untuk bangun electric base vehicle sudah dengan investasi 2 billion,” terangnya.

    Airlangga memang cukup percaya diri akan kendaraan listrik di masa depan, sebab menurutnya sudah ada memiliki sumber untuk baterai, dan saat ini tinggal mengembangkan industrinya. 

    “Pemerintah juga sudah kembangkan tax holiday dan baru luncurkan tax deductible. Tentunya ini akan jadi daya tarik bagi industri yang berbasis inovasi. Industri ini impor ekspor sudah positif dan industri ini sudah swadaya, mulai dari industri baja, kemikal, karet termasuk kami sudah bangun sintetik rubber,” tuturnya. (Her)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait