Kamis, April 25, 2024
Lainnya
    InformasiJasa & KeuanganJangan Hanya Fokus Urusan Pandemi, Risiko Lingkungan Juga Penting

    Jangan Hanya Fokus Urusan Pandemi, Risiko Lingkungan Juga Penting

    News.OLX.co.id – Saat ini kita sudah memasuki musim hujan dengan curah besar yang cukup intens hampir setiap hari. Di sebagian wilayah di Indonesia, bencana banjir menjadi ancaman yang semakin diperparah dengan pandemi COVID-19. Hal ini tentu menjadi sebuah ancaman bagi kita semua.

    Harus kita akui bahwa pandemi COVID-19 menjadi tantangan global setahun terakhir, dan sudah mengubah fokus serta gaya hidup masyarakat di seluruh dunia. Perhatian kita hanya tertuju pada dampak kesehatan dan ekonomi, sehingga melupakan risiko lingkungan yang sebenarnya sudah menjadi isu global yang hangat dibicarakan sebelum pandemi terjadi. 

    Dalam laporan Global Risk Report 2021 yang dirilis oleh World Economic Forum dan didukung oleh Zurich Insurance Group, menyebutkan “Kegagalan penanganan masalah iklim” adalah risiko jangka panjang yang paling berdampak dan duduk di posisi kedua dalam daftar risiko global dari risiko global. 

    Risiko terbesar yang mungkin timbul dalam rentang 10 tahun adalah cuaca ekstrem, kegagalan penanganan masalah iklim, dan kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.

    Tapi kita juga harus mengakui dengan adanya pembatasan sosial dan perjalanan di seluruh dunia sudah berhasil menurunkan emisi global di paruh pertama tahun 2020, namun indikasi emisi bisa saja akan kembali meningkat seiring dengan dibukanya aktivitas umum secara bertahap saat ini.

    Di awal tahun 2021 sejumlah daerah di Indonesia seperti Aceh hingga Maluku diterjang banjir bandang. Provinsi Kalimantan Selatan sendiri, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 7 Kabupaten/Kota yang terdampak banjir.

    Cuaca ekstrem dengan curah hujan yang meningkat memberikan risiko banjir yang kerap tidak dapat dihindari. 

    Risiko lingkungan tidak pandang bulu, mau lagi pandemi atau tidak. Meski seluruh perhatian tertuju pada upaya penanganan pandemi, risiko lingkungan tidak dapat diabaikan.

    “Kita harus mengubah persepsi kita terhadap penanganan masalah lingkungan. Semua pihak perlu terlibat dan berkontribusi untuk mencegah dan menangani dampak dari perubahan iklim. Kegagalan mengelola risiko lingkungan dapat memberikan dampak dan kerugian yang tidak terukur bagi masyarakat. Pandemi ini telah memberi kita kesempatan untuk merefleksikan bagaimana kita memperlakukan lingkungan dan bahwa belum terlambat untuk mengelola risiko yang kita hadapi dan mengubah dampaknya,” ujar Hassan Karim, Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika, Tbk (Adira Insurance) yang merupakan bagian dari Zurich Insurance Group (Zurich), dalam sebuah keterangan pers beberapa waktu lalu.

    Manajemen Risiko Penting Dilakukan

    Perubahan iklim yang berdampak bagi semua orang menjadi risiko yang tak bisa dianggap remeh. Mitigasi bencana dan manajemen risiko harus dilakukan untuk mencegah tingginya kerugian yang muncul dari dampak perubahan iklim. 

    Karena bukan hanya berpotensi merenggut korban jiwa, tetapi juga menimbulkan kerugian material pada rumah, kendaraan, dan aset lainnya.

    “Tidak banyak yang mengetahui bahwa biaya pemulihan dapat mencapai hampir 9 kali lebih tinggi daripada biaya yang dikeluarkan untuk pencegahan. Sebagai perusahaan asuransi yang memberikan jaminan terhadap risiko banjir melalui beberapa produknya, Zurich memahami tingginya kerugian yang dapat dirasakan masyarakat dari risiko banjir. Pada tahun 2020, Adira Insurance harus membayar lebih dari Rp126 miliar klaim terkait banjir,” lanjut Hassan. 

    COVID-19 kini sudah ada vaksin yang bisa meminimalisir risiko penularan, tapi kalau bicara soal perubahan iklim, tidak ada yang imun terhadap hal ini, dan tidak ada vaksin terhadap risiko lingkungan.  

    Itulah pentingnya mitigasi bencana dan manajemen risiko dilakukan untuk mencegah tingginya kerugian yang muncul dari perubahan iklim. Salah satu bentuk manajemen risiko yang dapat dilakukan masyarakat adalah melengkapi diri dengan perlindungan mendasar seperti proteksi jiwa maupun aset. 

    Perlindungan terhadap properti, kendaraan bermotor, bahkan bisnis, dapat membantu masyarakat untuk mengantisipasi kerugian akibat bencana alam. Ini merupakan tujuan utama dari asuransi, yaitu untuk membantu masyarakat pulih kembali setelah terjadi bencana.

    “Ini merupakan salah satu peran penting perusahaan asuransi untuk memberikan perlindungan yang holistik kepada masyarakat. Pelanggan tidak perlu merasa khawatir apabila hujan deras melanda wilayahnya. Perlindungan asuransi dapat membantu pelanggan dalam menghadapi situasi saat bencana melanda maupun untuk bangkit kembali setelahnya,” tutup Hassan.

    Adira Insurance sendiri punya produk yang dapat memberikan perlindungan dari risiko banjir seperti asuransi kendaraan baik mobil (Autocillin) maupun motor (Motopro), lalu asuransi properti seperti rumah tinggal (Home Insurance) maupun ruko (Arthacillin). 

    Setiap tahunnya, Adira Insurance menyiapkan Tim Autocillin Rescue untuk tanggap bencana terutama saat musim penghujan. Tim Autocillin Rescue siap 24 jam untuk memberikan pertolongan kepada pelanggan yang terkena bencana. Pelanggan yang membutuhkan evakuasi cukup menggunakan Autocillin Mobile Claim (AMC) atau menghubungi Adira Care 1500 456.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait