Sasis (chassis) merupakan rangka mobil yang punya fungsi utama sebagai penopang body mobil, mesin, dan penumpang. Melihat dari fungsi tersebut, tentunya sasis haruslah terbuat dari bahan yang sangat kuat, bisa besi ataupun baja dengan komposit tertentu.
Nah, sasis ini juga terdiri dari beberapa jenis (dilihat dari bentuknya), namun yang umum dipakai untuk kendaraan di Indonesia mayoritas menggunakan jenis sasis monokok (monocoque chassis).
Berikut merupakan jenis-jenis sasis yang sekiranya bisa menjadi wawasan pengetahuan bagi kita semua.
1. Sasis Ladder Frame
Sasis jenis pertama adalah ladder frame chassis, jenis sasis tertua yang pernah dibuat dalam sejarah otomotif. Bentuknya mirip dengan tangga dan lebih cocok digunakan untuk kendaraan yang memiliki bobot berat (heavy duty) seperti bus, truk dan kendaraan pengangkut lainnya.
Bahan dari sasis ladder adalah baja simetris atau model balok yang diperkuat dengan cross members sehingga konstruksinya menjadi kokoh. Karena material yang digunakan berat, maka sasis ini sangat tidak cocok diaplikasikan ke mobil penumpang.
Kelebihan Sasis Ladder Frame
- Kelebihan dari jenis sasis ini yaitu mudah dilakukan pendesainan ulang (facelift) dan mudah dimodifikasi.
- Sasis ladder frame sangat kokoh dan bisa menampung beban berat pada mobil.
- Tangguh untuk digunakan di medan berat dan off-road
- Mudah untuk diperbaiki apabila terjadi kerusakan.
Kekurangan Sasis Ladder Frame
- Material yang digunakan memiliki bobot yang berat sehingga kinerjanya lebih rendah dari jenis sasis lain.
- Bobot yang berat juga akan menambah bobot mobil naik drastis dan jadi tidak hemat bahan bakar.
- Desainnya membuat ruang kabin jadi terbatas.
- Handling terasa kurang presisi.
Baca juga: 6 Komponen Mesin Mobil yang Perlu Dicek Pasca Terendam Banjir
2. Sasis Monokok (Monocoque chassis)
Jenis sasis ini digunakan pertama kali pada tahun 1923 oleh mobil Lancia Lambda. Dulunya sasis ini berbentuk batangan, namun seiring berjalannya waktu diubah menjadi sasis satuan dengan bodi mobil yang mampu menopang mesin mobil dan segala komponen penyusun lainnya.
Alasan mengapa sasis ini lebih banyak digunakan oleh jenis mobil ringan, salah satunya adalah untuk efisiensi proses produksi karena sudah tidak perlu membuat body mobil lagi lalu menyatukannya dengan sasis.
Kelebihan Sasis Monokok
- Jika mobil melalui medan yang kurang stabil maka ruang kabin akan tetap aman karena benturan langsung diteruskan ke body mobil.
- Ringan, dan mobil bisa lebih hemat bahan bakar dengan bobot yang berkurang
- Pengendalian mobil dan handling lebih baik.
- Center of gravity rendah, sehingga meminimalisir resiko terguling.
- Ruang kabin lebih maksimal
Kekurangan Sasis Monokok
- kekurangan dari sasis jenis ini yaitu sulit dilakukan facelift (pendesainan ulang) karena body mobil yang menyatu dengan sasis.
- Sangat sensitif terhadap getaran.
- Faktor keamanan tidak sebaik jenis sasis lainnya yang lebih kokoh
- Sulit untuk diperbaiki saat terjadi kerusakan.
3. Sasis Tubular Space Frame
Sasis tubular menggunakan campuran material besi balok atau jenis pipa yang selanjutnya dirakit menjadi satu. Sasis jenis ini memiliki bentuk yang persis dengan konstruksi kendaraan.
Contohnya adalah sasis mobil balap, hampir semua jenis mobil balap menggunakan sasis jenis tubular space frame chassis ini.
Kelebihan sasis ini Namun, hal itu akan menemui beberapa kesulitan karena semua
Kelebihan Sasis Tubular Space Frame
- mudah didesain dan mudah dilakukan penambahan komponen.
- Bobot ringan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar mobil.
Kekurangan Sasis Tubular Space Frame
- Perakitan yang rumit karena komponen harus sudah tersusun dan sambungan yang berbentuk segitiga.
Baca juga: Berisiko Tinggi! Ini 5 Bagian Mobil yang Tidak Boleh Diperbaiki Sendiri
4. Sasis Aluminium Space Frame
Sasis aluminium space frame ini pertama dikenalkan oleh Audi, bekerjasama dengan perusahaan alumunium Alcoa. Jenis sasis ini, sesuai namanya yakni dibuat dengan bahan berupa alumunium. Sementara itu, dari segi rangka, menyerupai sasis monokok.
Gabungan keduanya membuat jenis sasis ini memiliki kelebihan yang lebih ringan, karena terbuat dari alumunium, namun sangat kokoh seperti sasis monokok. Ada klaim yang menyatakan bahwa chassis ini lebih ringan dan lebih kaku 40% dibandingkan rangka monocoque.
Kelebihan Sasis Aluminium Space Frame
- Bobotnya lebih ringan dan membuat lebih hemat bahan bakar
- Materialnya lebih rigid (keras) 40 persen dari jenis sasis lainnya.
Kekurangan Sasis Aluminium Space Frame
- Bahan alumunium tetap tidak sekokoh dari logam metal
- Harga yang jauh lebih mahal
- Sulit untuk di modifikasi
5. Sasis Backbone
Sasis backbone adalah jenis chassis yang terdiri atas tulang rangka utama tunggal. Rangka mobil ditempatkan persis di bagian tengah yang menopang seluruh bodi mobil. Jenis sasis ini membuat keseluruhan rangka mobil mulai dari depan hingga belakang saling terhubung.
Kelebihan Sasis Backbone
- Sangat cocok sebagai sasis pada mobil konsep.
- Mudah dikustomisasi dan modifikasi
- Biaya yang relatif terjangkau dibanding jenis sasis lainnya.
Kekurangan Sasis Backbone
- Tidak support untuk fitur keselamatan side-front impact beam
Sayangnya, chassis ini memiliki banyak kekurangan, seperti biaya produksi lebih tinggi dan side impact yang buruk.
Demikian lima jenis sasis mobil yang perlu anda ketahui. Setiap jenis tersebut memiliki karakter yang menjadi kelebihan dan kekurangan dan menyesuaikan kebutuhan kamu. Semoga menjadi pengetahuan bermanfaat, khususnya saat akan membeli mobil.
Baca juga: 8 Hal Perlu Dilakukan Ketika Membeli Mobil Bekas Berusia di Atas 10 Tahun
Jika ingin membeli mobil dengan harga yang miring namun kualitas tidak kalah dengan mobil baru, cek website OLX Autos. Ada ribuan unit mobil bekas berkualitas yang kami jamin memuaskan untukmu!
Artikel ini diperbarui oleh Bisma L. Pada 28 November 2022
