Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    Tak BerkategoriStrategi Konsumen Mobil Bekas di Tengah Covid-19

    Strategi Konsumen Mobil Bekas di Tengah Covid-19

    Pandemi virus corona tak hanya mempengaruhi penjualan mobil baru, tetapi ikut menyeret laju bisnis mobil bekas yang mengalami penurunan cukup drastis.  

    Bahkan menurut President Director Mobil88, Halomoan Fischer, jika penjualan Mobil88 pada Januari-Februari 2020 atau sebelum virus Corona naikan sekitar 7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Maka, pada Maret 2020 atau ketika masuknya virus corona ke Indonesia, hal tersebut membuat penjualan mobil bekas merosot 30 persen.

    “Bulan April turunnya dibanding Maret hitungan sementara masih di rekap kira-kira 70 persen. Cuma April belum tahu angkanya berapa,” ungkap Fisher melalui video conference.

    Kata Fisher, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota langsung terasa dalam bisnis otomotif baik mobil baru maupun mobil. Adapun, Fisher mengaku penyumbang pundi operasional di tengah pandemi virus corona tak lepas dari peran penjualan via virtual atau online. 

    Downgrade dan Upgrade

    Hanya saja, meski virus corona mempersempit gerak masyarakat untuk bepergian. Akan tetapi tak sedikit  konsumen yang justru memanfaatkan kondisi ini untuk tetap membeli mobil.

    Setidaknya hal ini juga diakui Fisher. Kata dia, ada perubahan motivasi konsumen ketika membeli mobil.

    “Biasanya segmen menengah bawah tukar mobilnya untuk menjadi lebih di atas, tapi sekarang downgrade karena untuk nyari (uang) cash. Jadi istilahnya, tadinya punya Kijang Innova, kemudian dituker sama Calya, itu kan dapet kembalian lah ya,” ucap Fisher.

    Lain halnya dengan segmen menengah atas. Kata Fisher, karena harga mobil bekas sekarang sedang turun alias lebih murah, maka hal tersebut dimanfaatkan konsumen untuk membeli mobil atau upgrade.

    “Misalnya, ada Toyota Fortuner yang tahun 2018, tadinya mereka pikir-pikir, begitu sekarang harganya murah nih, nawarnya rada afgan nih (sadis). Kita ngelihatnya bahwa mereka itu ngerasa ini peluang, beli mobil harganya miring,” kata dia.

    Fisher sendiri tak menampik, jika kondisi seperti ini harga mobil bekas mengalami penurunan. Sebaliknya, orang yang menjual mobil justru lebih banyak.

    “Analisa sederhana kita, pada saat ekonomi turun begini orangkan incomenya turun, mereka butuh uang cash kan. Ya kita tahu jugalah ya, di rumah saja bukan biaya makin turun, malah makin naik, biaya pesan sana sini sementara income turun, ya jual aset. Kalau lihat suplai bulan April ini suplai naik orang mau jual mobil paling banyak yang mau tukar downgrade makin banyak,” terangnya.

    “Kalau suplai di atas demand, itu harga pasti turun. Jadi kalau nanya harga (mobil bekas) hari ini, turun harganya,” tambah Fisher.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait