Kamis, April 25, 2024
Lainnya
    BeritaSuzuki Jimny, Dilema Sang Legenda

    Suzuki Jimny, Dilema Sang Legenda

    TANGERANG – “Kamu tahu nggak nak, dulu ayah pacaran sama mama-mu, dia paling senang kalau diajak keliling malam mingguan pakai mobil ini,” percakapan ini mungkin terjadi pada sebuah keluarga yang sedang melihat Suzuki Jimny yang melintas.  

    Hadir pertama kali di Indonesia tahun 1979 lewat model Jimny LJ50, baru pada 1980 model LJ80 atau yang dikenal dengan Jimny Jangkrik memenuhi takdirnya untuk jadi mobil paling melegenda sampai saat ini. Kemudian disusul dengan model berikutnya yakni Jimny Katana. 

    Jejak-jejak kejayaan Jimny Jangkrik dan Katana sampai saat ini masih bisa ditemui. Nggak percaya? Coba saja klik link ini.

     Nah, sejak kemunculan Suzuki Jimny generasi keempat, model paling gress ini memang langsung jadi perhatian para pecinta Suzuki di Indonesia. Maklum saja, mobil legenda ini punya rentetan sejarah panjang dan cukup melekat di hati para penggemarnya.

    Dan teka-teki kehadirannya di Tanah Air akhirnya terjawab sudah. Secara resmi, Suzuki Jimny generasi terbaru ini akhirnya hadir lewat gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, 18-28 Juli 2019.

    Suzuki Jimny generasi keempat hadir lebih eksklusif dan tangguh, baik dari performa, fitur, maupun tampilannya. Dengan ground clearance setinggi 210 mm dan radius putar 4,9 m, mobil ini lincah bermanuver dan mudah menghantam segala rintangan yang dilaluinya. 

    Modernisasi yang hadir di Suzuki Jimny terbaru ini semakin membuat para pecinta offroad jadi 'kepincut' untuk bisa segera memiliki mobil idaman dari generasi ke generasi ini. 

    Suzuki Jimny Generasi Keempat (GD)

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen pemegang merek resmi kendaraan Suzuki di Indonesia harusnya berbangga hati dengan hadirnya Jimny generasi keempat ini di Indonesia. Apalagi jika dilihat dari antusias konsumen yang tinggi mengharapkan mobil kecil dan tangguh ini bisa hadir di garasi rumah. 

    Tapi apalah daya, 'demam' Jimny tidak hanya terjadi di Tanah Air saja, belahan bumi lainnya pun mengalami kondisi yang sama. Suzuki Jimny generasi keempat menjadi produk yang diinginkan di seluruh jaringan distribusi Suzuki secara global. Sementara mobil ini hanya diproduksi di Jepang saja.

    Tentu ini menjadi tugas berat SIS dalam memenuhi keinginan konsumennya yang ingin meminang Suzuki Jimny. Alokasi kuota yang dikirim dengan angka permintaan tidaklah sebanding. Suzuki Indonesia hanya mendapatkan jatah 40-50 unit setiap bulannya yang dikirim dalam bentuk utuh (CBU) langsung dari fasilitas produksi Suzuki di Jepang.

    “Jimny menjadi produk global hype Suzuki. Kami hanya mendapat alokasi sebanyak 40-50 unit per bulan dari Jepang. Itupun langsung kami bagi secara proporsional ke masing-masing diler kami,” curhat Harold Donnel, Head of Brand Development and Marketing Research PT SIS di GIIAS 2019, Jumat (19/7/2019).

    Sementara bila dilihat dari antusias pengunjung yang hadir di GIIAS 2019 selama tiga hari awal pelaksanaan, Suzuki Jimny terus saja mampu jadi magnet yang menarik orang untuk merapat ke booth Suzuki dan berkerumun diantara 4 model Jimny yang dipajang sepanjang pameran.

    Suzuki Jimny generasi keempat menarik minat pengunjung GIIAS 2019 (Z)

    Dilema Sang Legenda? Tentu saja ini jadi dilema bagi PT SIS. Demand Suzuki Jimny generasi keempat pastinya sangat tinggi. Jauh sebelum peluncurannya saja, sang legenda yang muncul di era akhir tahun 70-an ini sudah diburu informasinya.

    Saat mobil ini sudah benar-benar resmi dijual di Indonesia, ternyata kepentok dengan jumlah kuota yang diberikan oleh prinsipal Suzuki di Jepang. 

    Lalu harus berapa lama penantian konsumen untuk bisa mendapatkan Jimny? Apalagi dari sisi harga boleh dibilang masih sangat terjangkau oleh orang-orang dengan level ekonomi menengah keatas.

    Sekadar informasi saja, Suzuki Jimny generasi keempat hadir dalam empat varian, single tone manual dan otomatis, serta two tone transmisi manual dan otomatis. Banderol varian single tone transmisi manual sebesar Rp 315,5 juta, Rp 328 juta untuk varian single tone transmisi otomatis, Rp 317,5 juta untuk varian two tone transmisi manual dan terakhir Rp 330 juta untuk varian two tone transmisi otomatis. Semuanya merupakan harga On the Road Jakarta.

    “Untuk inden masih kami pelajari butuh berapa lama. Karena kami juga belum melakukan rekam inden secara nasional. Mungkin ada baiknya ditanyakan saja langsung ke masing-masing diler kami,” elak Harold saat OLX Indonesia menanyakan terkait inden.

    Yang pasti, untuk di GIIAS tahun ini, PT SIS tidak menargetkan penjualan model terbarunya ini. “Biarkan mengalir saja. Kita juga tidak memberikan program apa-apa untuk Jimny, karena rata-rata tidak ada yang beli kredit, semuanya cash,” pungkas Alfindo Wijaya, Group Head of 4W Dealer Sales PT SIS.

    Lalu bagaimana Suzuki Indonesia harus menyikapi dilema ini? Rasanya memang tidak ada yang bisa dilakukan. Mari kita berharap bahwa permintaan Suzuki Jimny di Indonesia terus meningkat sehingga ada peluang prinsipal Suzuki Jepang untuk memberikan kesempatan Sang Legenda bisa diproduksi dan dirakit di Tanah Air, semoga…… (Z) 

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait