Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaUsaha Logistik Tanpa Harus Punya Armada Angkut, Ada Logisly Sebagai Solusi

    Usaha Logistik Tanpa Harus Punya Armada Angkut, Ada Logisly Sebagai Solusi

    Tidak banyak sektor perekonomian di Indonesia yang masih mampu meraih hasil positif di tengah kondisi pagebluk COVID-19 sekarang ini. Industri farmasi, telekomunikasi serta logistik adalah sedikit dari sektor-sektor yang kini masih terus berkembang. 

    Sektor logistik sendiri memang tidak bisa dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa. Sayangnya, bisnis logistik di Indonesia dianggap masih jauh tertinggal dibandingkan negara lain di dunia, bahkan untuk kawasan ASEAN. 

    Celah ketertinggalan ini yang kemudian mendorong lahirnya Logisly, sebuah perusahaan teknologi rintisan bidang logistik. Melalui start up ini, bisnis logistik dikembangkan secara lebih modern serta memudahkan bagi siapapun.

    Logisly menjadi platform digital trucking berkonsep business to business (B2B), yang mempertemukan antara shipping dan unit transportasi.

    Sejak berdiri di bulan April 2019 lalu hingga saat ini, Logisly sudah dipercaya untuk menjembatani hingga lebih dari 1.000 perusahaan, baik pengguna (shipper) maupun penyedia jasa truk (transporter) dalam melakukan pengiriman ke seluruh Indonesia, dan terus memperkuat jaringan logistik dengan melakukan diversifikasi target pasar dan armada menuju efisiensi logistik lewat teknologi. 

    Platform ini memberikan kemudahan untuk pemilik barang atau shipper dalam booking truk, dan pemilik truk untuk mendapatkan tambahan order dan penghasilan.  

    “Di tengah situasi yang menantang ini, Logisly terus bertumbuh dengan lebih dari 1.000 perusahaan yang telah bermitra dengan kami. Kami telah bekerja dengan ratusan shipper di Indonesia dalam menyediakan jasa trucking, di berbagai industri dari FMCG, elektronik, ekspor-impor, sampai dengan e-commerce dan teknologi. Kami bekerja sama langsung dengan prinsipal, contoh dengan Unilever, Haier, Midea; Grab ataupun dengan penyedia jasa logistik lain yang membutuhkan truk, seperti pelayaran Maersk, Fedex, dan lain-lain. Fitur dan teknologi kami memudahkan pemilik barang untuk mendapatkan armada truk berkualitas yang dapat dilacak secara real time (live tracking), didukung dengan penggunaan dokumen digital disisi surat jalan dan invoicing. Perolehan lisensi SIUJPT juga telah menjadi momen penting bagi kami untuk terus meningkatkan kredibilitas kami dalam melayani kebutuhan pengiriman shipper kami,” jelas Roolin Njotosetiadi, Co-Founder & CEO Logisly. 

    Co-Founder & CTO Logisly, Robbi Baskoro, menambahkan, “Berbeda dengan perusahaan konvensional, Logisly tidak terpaku ke tipe truk maupun rute tertentu. Jaringan kami sudah cukup luas dibanding dengan alternatif lain di pasar, dimana kami menyediakan jenis truk dan service area yang lengkap, mulai dari Blindvan, Engkel, Wingbox, Trailer, dan beragam armada lainnya untuk pengiriman ke seluruh Indonesia. Kami juga memastikan ketersediaan truk sudah 99 persen untuk memenuhi permintaan shipper dan pasar yang berubah ketika pandemi COVID-19.”

    Bermitra dengan transporter yang kini berjumlah lebih dari 40.000 armada merupakan langkah strategis Logisly agar tetap dapat memenuhi kebutuhan shipper dan pasar di masa pandemi Covid-19 dan masa mendatang. 

    “Kami pun tetap menjaga komitmen kami ke transporter kami dengan memastikan order tetap lancar dan pastinya pembayaran kami terjaga,” lanjut Roolin.

    Logisly optimistis bisa terus tumbuh dan dipercaya lebih banyak mitra perusahaan di situasi yang menantang saat ini. 

    “Kami baru saja menutup penggalangan dana seri A yang akan kami gunakan untuk pengembangan bisnis dan operasional, dan hal ini menunjukkan kepercayaan dari para investor bukan hanya terhadap Logisly, tapi juga industri logistik,” tutup Roolin.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait