Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    BeritaAspal di Silang Monas Untuk Balapan Formula E Seperti di Paris dan...

    Aspal di Silang Monas Untuk Balapan Formula E Seperti di Paris dan Roma

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat serius untuk  menyelenggarakan ajang balapan Formula E. Hal ini dibuktikan dengan uji coba pelapisan aspal di atas cobblestone (blok batu) seluas 60 meter persegi di salah satu area Silang Monas, Jakarta, Sabtu dini hari (22/2/2020).

    Setidaknya uji coba pelapisan aspal ini dilakukan Organizing Committee (OC) Formula E menggunakan dua material aspal yang berbeda yaitu sand sheet berukuran 10 meter kali empat meter dan geotextile yang berukuran lima meter kali empat meter.

    Menurut Deputi Bidang Teknis Formula E Jakarta Wisnu Wardhana, kedua metode pelapisan ini dilakukan sederhana dan cepat. Sebab proses pengelupasan dapat dilakukan untuk mengembalikan cobblestone timbul kembali.

    “Proses uji coba ini dimonitor oleh para ahli. Demikian pula pada pengelupasan para ahli telah siap dimintai pendapatnya untuk putusan akhir metoda yang terbaik yang dipilih,” ungkap Wisnu Wisnu dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/2/2020).

    Secara fisik, kata Wisnu, pilihan material sand sheet atau geotextile akan dipilih berdasarkan hasil proses pengelupasan, termasuk untuk efeknya terhadap cobblestone yang terlapisi. Uji coba menggunakan lapisan aspal kasar saja, tidak sampai aspal halus.

    Uji coba bertujuan untuk cek material yang bisa lebih mudah dikelupas setelah terpasang selama 4x24jam. Pengelupasan dijadwalkan pada Rabu (26/2/2020).

     “Ini sudah cukup untuk mengukur kekuatan bila terlintasi setelah terpasang dan kemudahan bila nanti dikelupas,” imbuh Wisnu.

    Lebih lanjut, dia menyatakan, dengan metode tersebut area Silang Monas yang dilakukan uji coba tersebut tetap bisa dilintasi untuk kegiatan keseharian. Selain itu, uji coba dan seluruh pekerjaan diawasi oleh FEO (Formula E Operation) yang sudah memiliki pengalaman membangun berbagai sirkuit di dunia.

    Diketahui, pengujian yang dilakukan secara teknis ini sebagai tahap paling awal di lapangan, dimana dengan dua metode tersebut diklaim sebagai wujud keseriusan persiapan gelar Formula E  yang sangat memperhatikan aspek lingkungan.

    Lintasan Seperti di Paris dan Roma

    Penggunaan material aspal sand sheet atau geotextile memang masih terdengar asing ditelinga masyarakat pada umumnya. Namun Wisnu menyatakan, teknik ini sudah dilakukan di beberapa kota di dunia yang juga telah menyelenggarakan balapan Formula E.

    Ya, beberapa kota yang menerapkan teknik ini di atas cobblestone yaitu Paris, Perancis dan Roma, Italia. Metode pelapisan dilakukan sederhana dan cepat. Proses pengelupasan dapat dilakukan untuk mengembalikan cobblestone timbul kembali.

    “Pelapisan lalu kemudian dikelupas dilakukan Paris, di Roma, ini dilakukan setiap tahun. Di Paris, sirkuit Formula E mengitari situs Les Invalides yang umurnya 350 tahun. Maka setiap selesai gelar Formula E, aspalnya dikelupas dan kembali seperti sedia kala,” terang Wisnu.

    Seperti diketahui, jika tidak ada aral melintang Indonesia baru pertama kali menyelenggarakan Formula E. Sedangkan Cobblestone atau blok batu yang dipasang 1995 ini dianggap sebagai cagar budaya yang harus dijaga.

    Adapun sesuai aturan Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) atau Federasi Otomotif Internasional, lintasan balap untuk balapan mobil listrik ini harus memenuhi standar grade 3, sedangkan untuk Formula 1 menggunakan aspal dengan standar grade 1.

    Namun begitu, penyelenggaran tetap melakukan uji coba dengan cara melapisi aspal di kawasan perhelatan Formula E Jakarta dijadwalkan Maret 2020 selama 1,5 bulan. Sedangna gelaran ABB FIA Formula E Championship di Jakarta, atau Jakarta E-Prix, digelar pada 6 Juni 2020 mendatang. 

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait