Salah satu isu negatif terkait mobil listrik adalah kemampuan serta ketahanan baterai yang digunakan. Masyarakat berharap produk kendaraan listrik yang dijual nanti memiliki ketahanan baterai yang cukup tangguh sekaligus punya kemampuan menjelajah jauh.
Tantangan di segmen kendaraan elektrifikasi ini cukup disadari oleh Wuling Motors yang sudah menghadirkan kendaraan listrik pertamanya untuk pasar Indonesia, yakni Air ev.
Tampilan keseluruhan Wuling Air ev boleh dibilang sangat menarik, mulai dari tampilan eksterior futuristik, interior modern dan canggih, soal kenyamanan kabin, sampai urusan harga jual yang affordable jika dibandingkan dengan model mobil listrik merek lainnya.
Tentunya semua hal diatas bukan jaminan bahwa mobil listrik pertama Wuling Motors di Indonesia ini akan mudah diterima masyarakat.
Kembali lagi urusan kemampuan baterai akan menjadi tantangan terbesar produsen mobil listrik untuk memenuhi ekspektasi konsumen yang mungkin saat ini tengah siap-siap menyambut tren kendaraan listrik.
Inovasi Teknologi Baterai Wuling Air ev
Setelah sukses dengan mobil bermesin konvensional seperti Confero, Cortez dan Almaz, tahun ini Wuling Motors meramaikan tren di segmen kendaraan listrik dengan Air ev.
Wuling Air ev merupakan terobosan teknologi terkini dari pabrikan mobil yang sudah lima tahun hadir di Indonesia ini.
Inovasi didalamnya tidak sebatas urusan tampilan, keamanan dan kenyamanannya saja, tapi juga dari sisi baterai yang digunakan.
Baterai di Wuling Air ev mengusung baterai lithium iron phosphate (LFP) yang bertugas menyimpan sekaligus menjadi sumber energi yang nantinya disalurkan ke motor listrik sebagai komponen penggerak.
Wujud asli Air ev bisa dilihat langsung di ajang gelaran perdana Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Wuling Air ev Si Mobil Listrik Harga Terjangkau
Lolos 16 Model Uji Ketahanan
Danang Wiratmoko selaku Product Planning Wuling Motors mengatakan bahwa aspek keselamatan menjadi prioritas Wuling saat mengembangkan kendaraan listrik. Khususnya di sektor komponen baterai dan sistem kelistrikan tegangan tinggi.
Perangkat baterai Wuling Air ev sudah lolos 16 model uji ketahanan pada beragam kondisi dan situasi. Pengujian tersebut antara lain tes jatuh, rotasi berulang-ulang, kebakaran, rendaman air, benturan, hingga getaran untuk memastikan baterai tetap aman untuk digunakan sehari-hari oleh pengguna.
Uji perangkat baterai tersebut dibuat dengan berbagai skenario. Salah satunya dengan metode tes jatuh dari ketinggian satu meter untuk memastikan ketahanan baterai terhadap benturan.
Ada juga uji kecelakaan dengan percepatan hingga 28G dari satu titik ke titik lainnya serta flip test dengan rotasi berulang menggambarkan saat kondisi mobil terbolak balik, baterai tetap aman atau tidak.
Dan memang dari hasil test itu sendiri, baterai Air ev tetap ada dalam kondisi yang baik dan utuh serta masih berfungsi normal.
“Baterai Air ev telah melewati berbagai pengujian dengan hasil yang memuaskan. Pengujian tersebut bertujuan untuk memastikan keamanan serta ketahanan baterai dalam berbagai kondisi pengoperasian,” jelas Danang Wiratmoko dalam keterangan tertulis, Senin (26/7/2022).
Baterai Air ev juga lolos dari ujian ekstrem lainnya ketika dibakar di suhu yang tinggi namun tetap bertahan tanpa terjadi ledakan maupun kerusakan lainnya.
Begitu juga saat direndam dalam air, baterai Air ev memperoleh sertifikasi IP67, tanpa adanya kebocoran untuk menjamin keamanan pada situasi hujan maupun banjir.
Tidak hanya itu, untuk melindungi baterai dari kondisi jalan yang tidak rata, baterai Air ev telah lulus uji getaran dengan frekuensi 24Hz selama tiga hari.
“Berbagai pengujian yang berhasil dilewati tersebut menunjukkan bahwa baterai Wuling Air ev aman dan tahan digunakan di kondisi pemakaian di Indonesia. Ditambah dengan kemudahannya dalam isi ulang daya, Air ev menjadi solusi baru untuk mobilitas modern yang ramah lingkungan dan aman,” tutup Danang Wiratmoko.
