Sejak kehadiran Mitsubishi Xpander di Indonesia, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku distributor resmi kendaraan passanger Mitsubishi rajin mendirikan dealer di sejumlah wilayah di Nusantara.
Bahkan rencananya, perusahaan dengan logo tiga berlian ini akan membangun dealer lebih banyak lagi, dan target hingga tahun fiskal 2019 yang berakhir berakhir April 2020, setidaknya akan ada 153 dealer.
Hal ini juga disampaikan Head of 3S Network Development PT MMKSI Setia Hariadi beberapa waktu lalu. Bahkan menurutnya, Mitsubishi saat ini sedang meng-grab kota-kota kecil, dan sampai tiga tahun ke depan seluruh kota atau kabupaten di Jawa akan ada dealer Mitsubishi.
“Rencana kami untuk kota kecil ukuran dealer tidak perlu sebesar di kota-kota besar, tetapi ukuran lebih kecil dan spacenya tidak seperti ini (tiga lantai) dan tetap 3S (Sales, Service dan Sparepart),” ungkap Setia.
Lantas adakah syarat untuk membangun dealer Mitsubishi?
Menurut Setia, tidak ada syarat khusus untuk bekerja sama untuk menjadi mitra khususnya mendirikan dealer. Akan tetapi, kata dia, mencari partner bisnis tidak semudah membalikan telapak tangan.
“Pilih pemain (rekan bisnis) itu nggak gampang, apalagi pemain baru. Karena kalau pemain baru itu kami belum tau loyalitasnya dan history-nya,” ungkap Setia.
Akan tetapi dia tidak menampik, dealer di kota-kota kecil akan tetap ada dengan nilai investasi tanah bangunannya tidak sebesar di kota-kota besar, yaitu hanya Rp 10 miliar.
“Bentuknya sama seperti dealer kami pada umumnya. Ada resize, karena di kota kecil tanah masih murah, jadi kami nggak perlu pakai dua lantai,” ucapnya.
Selain itu, Setia menyatakan, di alasan dealer Mitsubishi di kota-kota kecil tidak seheboh di kota besar karena populasinya kendaraan Mitsubishi di wilayah berkaitan tidak terlalu banyak, sehingga stall yang biasa digunakan untuk service juga menyesuaikan.
Tidak hanya itu, dealer Mitsubishi di kota-kota kecil juga untuk ruang tunggunya tidak perlu terpisah atau dibedakan dengan showroom.
Saat ini dealer Mitsubishi memang sudah banyak menjamur di kota-kota besar, investasinya cukup beragam mulai dari Rp 24 miliar di Pontianak, Rp 25 miliar di Makassar, Rp 35 miliar di Palembang, kemudian Rp 42 miliar seperti di Kalimantan Selatan, Rp 50 miliar di Medan, Rp 96 miliar di Cikokol sampai Rp 148 miliar di Cipondoh, dan masih banyak lainnya.
Bahkan baru-baru ini Mitsubishi sudah meresmikan dealer baru di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dengan nilai investasi tanah dan bagunan mencapai Rp 80 miliar.
Setia menyatakan, untuk wilayah Jakarta syarat mendirikan bangunan seperti dealer cukup ketat, karena jika membeli tanah 1.000 meter persegi, maka bangunan lahan yang dibangun hanya 300 meter persegi saja.
“Sisanya untuk ruang terbuka hijau, karena memang daerah resapan air. Dan sangat ketat. Jadi buatnya harus ke atas dan bawah,” katanya.
Tentu saja biaya investasi mendirikan sebuah dealer ini tergantung tempat atau lokasi. Karena jika memang lokasi strategis harga tanah akan ikut naik. Sehingga dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Kendati demikian, dealer Mitsubishi biasanya memiliki waktu operasional Senin – Jumat pukul 08:00 – 16:00 WIB dan Sabtu atau hari libur pukul 08:00 – 14:30 WIB. Sebelum datang ke dealer konsumen juga dapat menghubungi dealer service booking di nomor telepon 021-2780 3889.
Mitsubishi Quick Pit (MQP) atau Layanan perbaikan ringan dengan waktu kurang dari 60 menit khusus kendaraan penumpang, yang meliputi pemeriksaan secara umum seperti pembersihan air filter, penggantian oli kendaraan, dan lain-lain.
Dealer juga biasanya tersedia layanan HSK (Home Service Kit) bagi konsumen dalam kondisi mendesak yang membutuhkan service di lokasi tertentu, dan tetap memenuhi kebutuhan konsumen akan ketersediaan suku cadang. (Her)
