Rabu, April 24, 2024
Lainnya
    LainnyaHamish Daud : Bijak Olah Sampah, Pisahkan Sampah Plastik dan Sampah Organik

    Hamish Daud : Bijak Olah Sampah, Pisahkan Sampah Plastik dan Sampah Organik

    OLXers… masalah sampah di Jakarta kian hari kian mengkhawatirkan. Gak percaya? Coba deh mampir untuk melihat wilayah TPST Bantar Gebang, Bekasi.

    Setiap hari sebanyak 117 ton sampah yang masuk ke Bantar Gebang menggunung hingga mencapai tinggi 41 meter. Tinggi tersebut sudah melebihi standar yang ditetapkan, dan lahan pembuangannya pun semakin sempit.

    “Setiap tahun jumlah sampah yang masuk Bantar Gebang naik 10 persen. Artinya, 10 tahun kedepan sampah warga Jakarta naik menjadi dua kali lipat. Maka pemerintah harus terus membuka lahan baru untuk menampung sampah tersebut,” ujar Roy, Public Relations Officer dari TPST Bantar Gebang saat menerima kehadiran Hamish Daud, selebritis yang sekaligus merupakan Founder Indonesian Ocean Pride beberapa hari lalu.

    Dijelaskan Roy, sistem pengolahan sampah di Bantar Gebang menggunakan metode ‘landfill’ dimana metode ini menghasilkan gas metana yang berbahaya karena mudah terbakar hingga efek pemanasan global. 

    Hamish Daud, Satya Winnie (bloger) dan Roy, PR Officer TPST Bantar Gebang (Sumber: Gushcloud)

    Nah, saat ini sudah diterapkan biomembrane untuk mengumpulkan gas metana dari gunungan sampah yang bisa digunakan untuk menghasilkan listrik menggunakan generator, sehingga efek buruk akibat dari gas metana dapat berkurang.

    “Jumlah sampah terbesar yang masuk ke Bantar Gebang merupakan sampah organik. Setelah itu, jumlah terbesar berikutnya adalah sampah plastik. Nah, berbeda dengan sampah organik yang dapat didaur ulang, sampah plastik tidak bisa dilebur dan akan terus ada selama ratusan hingga ribuan tahun kedepan,” jelasnya.

    Hadirnya para pemulung di kawasan TPST Bantar Gebang sangat membantu untuk mengambil dan mengurangi sampah plastik tersebut. 

    Melihat pemandangan tersebut, Hamish Daud memberikan pandangan betapa mereka (pemulung) adalah merupakan pahlawan sesungguhnya dalam menanggulangi pengurangan sampah di Jakarta. 

    Hamish Daud saat mengunjungi warung milik salah satu pemulung TPST Bantar Gebang yang dibangun di atas tumpukan sampah (Sumber: Gushcloud)

    “Saya menyaksikan sendiri bagaimana mereka bekerja banting tulang dan kerja di tempat yang tidak nyaman demi keluarga. Saya sangat terkejut, sampah yang paling banyak disini adalah makanan. Artinya, banyak sekali masyarakat Jakarta yang buang makanan,” komentar suami dari penyanyi Raisha ini.

    Sementara Satya Winnie menambahkan, setiap orang bisa menjadi pahlawan untuk persoalan ini. “Mungkin salah satu solusinya adalah melakukan composting. Pengelolaan sampah dari rumah sangat diperlukan untuk mengurangi banyaknya sampah anorganik yang tidak bisa membusuk dan dijadikan bahan bakar untuk incinerator yang bisa menghasilkan listrik,” ucapnya.

    “Caranya mudah sekali. Pisahkan sampah plastik dan sampah organik, dan untuk melakukan hal ini hanya butuh 3 menit saja,” imbau Hamish Daud. (Z)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait