Selasa, April 23, 2024
Lainnya
    BeritaBintarti, Kartini Modern yang Bertanggung Jawab Atas Kesiapan Armada Taksi Blue Bird

    Bintarti, Kartini Modern yang Bertanggung Jawab Atas Kesiapan Armada Taksi Blue Bird

    Dunia otomotif memang sangat identik dengan dunianya para pria. Dengan segala masalah dan kerumitannya, sektor otomotif kerap kali disukai kaum Adam.

    Namun OLXer harus tahu, saat ini dunia otomotif tak hanya pria saja yang mendominasi. Sebab, wanita juga bisa menguasai, paham dan mengerti perihal seluk beluk kendaraan bermotor. Tak terkecuali soal jeroan mesin.

    Nah, salah satu wanita yang kini dikenal bergelut di dunia otomotif yaitu Bintarti A.Yulianto,Vice President Teknik PT Blue Bird Tbk.

    Profesi yang digeluti Bintarti memang tak bisa dipandang enteng. Sebab, dengan posisinya saat ini, Bintarti membawahi ribuan karyawan di Divisi Perawatan Bluebird serta memegang tanggung jawab penuh terhadap kesiapan armada dari Blue Bird Group dalam melayani masyarakat.

    Namun begitu, Bintarti rupanya tak pernah mengeluh, dimana dia kerap bekerja sama dengan para pria. Sebaliknya, Bintarti mengaku merasa enjoy, bekerja dengan rekan-rekan teknik yang seluruhnya pria,

    “Karena dari saat kuliah pun, teman saya kebanyakan juga pria. Dan sebetulnya, masalahnya bukan terletak pada wanita atau pria, dalam dunia kerja maupun dalam kegiatan yang lain, kunci utama adalah perlunya kita memiliki mindset yang sama,” ungkap Bintarti dalam keterangannya.

    “Apabila (telah) ada kesamaan pemahaman, etos kerja, saling memahami the do's and the don'ts; rekan laki atau wanita pada dasarnya sama,” sambung Bintarti.

    OLXer mau tahu apa yang biasanya dilakukan Bintarti pada armada Bluebird, berikut ulasannya.

    Bintarti harus memastikan, kesiapan armada mulai dari pengecatan sesuai identitas perusahaan, pemasangan atribut, hingga sistem service/maintenance.

    Itu semua merupakan tanggung jawab Bintarti guna memastikan kenyamanan dan keamanan para pelanggan setia dari titik penjemputan hingga titik pengantara.

    Perjalanan karir Bintarti

    Bintarti Blue Bird
    Bintarti sebetulnya mendapatkan tugas berkaitan dengan aspek teknik pula, dan harus menangani perawatan armada taksi dan kendaraan Blue Bird Group yang puluhan ribu jumlahnya.

    Untuk mencapai karir saat ini, Bintarti yang merupakan alumni jurusan Teknik Nuklir di Universitas Gadjah Mada, rupanya tak pernah terpikir terjun ke perusahaan jasa transportasi.

    Sebaliknya, Bintarti sangat tertarik tentang pemanfaatan nuklir. Namun sayang, kebijaksanaan pemerintah saat itu untuk menunda pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang awalnya ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat.

    Kebetulan, saat itu, Bluebird sedang mencari tenaga-tenaga baru karena pengembangan usaha yang dilakukan. Maka bergabunglah Bintarti dengan Bluebird -tempat tugas baru- yang kemudian menunjukkan sosoknya.

    Dengan latar belakang pendidikan di bidang teknik, Bintarti sebetulnya mendapatkan tugas berkaitan dengan aspek teknik pula, dan harus menangani perawatan armada taksi dan kendaraan Blue Bird Group yang puluhan ribu jumlahnya.

    Dunia teknik dan berkutat dengan penanganan perawatan kendaraan yang mencapai puluhan ribu dan ribuan kolega yang semuanya pria. Otomatis menjadikan Bintarti terjun dalam “dunia pria” yang harus dikelola, di mana ia kini menjadi komandannya.

    Dalam layanan transportasi (darat), orang akan cenderung menilai kualitas layanan dari pengemudi dan kendaraannya. Hal yang tidak salah karena hal tersebut yang langsung  dapat dirasakan oleh pengguna.

    Namun, dengan kendaraan yang mencapai puluhan ribu unit,  salah satu faktor terpenting dari layanan Blue Bird sesungguhnya berawal dari program perawatan kendaraan yang dilakukan, sehingga seluruh kendaraan berada dalam keadaan prima, selalu siap dioperasikan; aman dan nyaman melayani penumpang dan pelanggan.

    “Salah satu “kunci” keunggulan perawatan kendaraan Bluebird adalah karena Bluebird melakukan program “preventive maintenance“. Perawatan yang sifatnya mengidentifikasi kemungkinan kerusakan/masalah yang akan timbul.  Semua kendaraan memiliki jadwal perawatan sebelum menghadapi permasalahan,” jelas Bintarti

    Dan inilah sebetulnya yang menggambarkan kehebatan  Bintarti, sebagai sosok wanita  yang mampu mengkoordinasikan pengelolaan perawatan puluhan ribu kendaraan secara terjadwal, yang  sangat memerlukan kedisiplinan, sistem handal, dan kualitas kepemimpinan kuat dalam lingkungan kerja yang notabene semuanya pria.

    Bahkan, dalam beberapa hal, Bintarti justru merasakan aspek positif dapat menyampaikan sesuatu hal atau pemikiran secara lebih direct, straight to the point, terbuka kepada rekan kerja pria yang sangat mendukung dan sesuai budaya dan tuntutan kerja yang ada.

    Terlebih lagi, seluruh aspek kehidupan – termasuk bisnis dan industri – saat ini mengalami perubahan yang sangat cepat, sehingga mereka yang tidak melakukan perubahan akan menjadi dinosaurus dan tidak relevan. Bagi Bintarti, tantangan utama ke depan adalah perubahan-perubahan yang bersifat “quantum leap“, sehingga kita tidak bisa hanya mempersiapkan diri terhadap perubahan-perubahan linier yang biasa, namun harus siap membuat lompatan agar mampu bertahan.

    “Saat ini misalnya, industri transportasi sedang fokus terhadap kesiapan mobil listrik, namun mungkin dalam sepuluh tahun ke depan, tidak menutup kemungkinan akan hadirnya teknologi mobil yang baru, yang menjadikan apa yang kita siapkan saat ini menjadi obsolete. Oleh karena itu, kita harus tetap bergerak maju dan tanpa henti untuk terus menghadirkan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar maupun konsumen,” terangnya.

    Bintarti juga menambahkan bahwa Ia merasa beruntung karena dalam perjalanan awal kariernya di Blue Bird berkesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan pendiri Blue Bird yaitu Ibu Mutiara Fatimah Djokosoetono yang telah menanamkan nilai-nilai dan sikap untuk mandiri.

    “Saya tidak akan pernah lupa, bagaimana Ibu Mutiara menanamkan rasa memiliki dan motivasi dengan memberikan perhatian-perhatian kecil, tantangan dan juga kepercayaan. Hal ini yang menjadi pedoman serta nilai-nilai yang saya selalu terapkan baik di lingkungan kerja maupun di keluarga,” ujar Bintarti.

    Pengalaman serta pelajaran hidup yang diperoleh Bintarti memang menjadi salah satu perempuan Indonesia yang sukses di bidang karier, bahkan di industri yang selama ini dikenal lekat dengan laki-laki. Hal ini juga menjadikan Bintarti layak disebut sebagai Kartini modern, yang bekerja keras tanpa membatasi jenis kelamin dan gender dalam dunia kerja.

     “Sikap mandiri dan terus tangguh menjadi faktor kunci di dalam langkah emansipasi perempuan. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam berbakti terhadap negara dan memberikan manfaat kepada khalayak luas. Kepada setiap perempuan Indonesia, teruskan perjuangan dalam menciptakan karya bagi keluarga dan bangsa. Semangat!” tutup Bintarti. 

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait