Sabtu, Juni 10, 2023
Lainnya
    BeritaCircular Economy, Konsep Pemerintah Tekan Penumpukan Limbah Baterai Motor Listrik

    Circular Economy, Konsep Pemerintah Tekan Penumpukan Limbah Baterai Motor Listrik

    Titik terang masa depan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia semakin terang menyusul rencana Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk melakukan percepatan pengembangan industri sepeda motor listrik.

    Rencana ini terkuak dalam sebuah webinar yang diinisiasi oleh Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Surabaya bertema “Penguatan Industri Sepeda Motor Listrik Nasional Dalam Rangka Mendukung Substitusi Impor” beberapa waktu lalu.

    Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi, pemerintah telah menetapkan kebijakan dan strategi percepatan pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dalam negeri melalui tiga tahapan.

    “Kami melakukan pengembangan pasar kendaraan bermotor listrik nasional dalam jangka pendek, menengah dan panjang, serta pengembangan industri dalam jangka menengah panjang, dan pengembangan teknologi,” paparnya dalam keterangan tertulis Kemenperin, Jumat (6/11/2020).

    Disebutkan, pemanfaatan kendaraan listrik ini dinilai memberikan beberapa manfaat lebih dalam sistem transportasi dibanding dengan kendaraan konvensional, baik itu dari aspek lingkungan maupun dari sudut pandang energi.

    “Kami mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan dalam rangka ketahanan energi, peningkatan efisiensi energi, konservasi energi sektor transportasi, dan terwujudnya energi bersih, kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca,” lanjutnya. 

    Sepeda motor listrik dikedepankan mengingat kendaraan ini merupakan kendaraan favorit masyarakat Indonesia. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat penjualan sepeda motor per tahun selalu naik tajam sejak 2003 dan mencapai penjualan lebih dari 6 juta unit pada 2019. 

    “Dengan melihat data tersebut, peluang untuk masuk dalam bisnis sepeda motor listrik sangatlah bagus,” ujarnya.

    Sampai semester 1 tahun 2020 sudah tercatat ada 10 produsen sepeda motor listrik yang beroperasi. Dari jumlah tersebut, diperkirakan kapasitas produksi motor listrik mencapai hingga 850 ribu unit per tahun serta menyerap tenaga kerja sekitar 1.500 orang.

    Namun tantangan terbesar dari industri kendaraan motor listrik ini adalah limbah baterai lithium. Demi menekan efek negatif dari limbah tersebut, Kemenperin berencana mengusung konsep circular economy

    Dengan konsep tersebut, baterai yang sudah habis masa pakai akan diolah kembali sehingga nantinya tidak terjadi penumpukan limbah seperti yang dikhawatirkan. 

    “Apalagi Indonesia tidak punya sumber alam mineral lithium, sehingga konsep ini (circular economy) akan menjadi lebih tepat,” tegas Doddy Rahadi. 

    Dari sisi Baristand saat ini juga sedang melakukan beberapa penelitian terkait sepeda motor listrik, salah satunya stasiun pengisian baterai kendaraan listrik. Rencananya, daya untuk pengisian baterai sepeda motor listrik didapat dari panel surya yang digabungkan dengan sumber tegangan dari grid Perusahaan Listrik Negara (PLN).

    “Nantinya, stasiun pengisian beterai sepeda motor listrik dilengkapi dengan web box untuk keperluan komunikasi data agar pemilik stasiun dapat memonitor secara real time dan panel interface untuk keperluan billing (struk penagihan)  pelanggan,” jelas Kepala Baristand Surabaya Aan Eddy Antana. 

    Aan menambahkan, berkaitan dengan stasiun pengisian baterai sepeda motor listrik, Baristand Surabaya juga akan mengupayakan kerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga dapat terpasang pada tempat-tempat strategis di daerah tersebut. 

    “Kami berharap stasiun pengisian sepeda motor listrik ini ke depan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum,” pungkasnya.

    Populer
    Jakarta Auto Week
    Berita Terkait