Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaCollaborative Robot (Cobot) Bisa Tingkatkan Produktivitas Manufaktur Sampai 85 Persen

    Collaborative Robot (Cobot) Bisa Tingkatkan Produktivitas Manufaktur Sampai 85 Persen

    Jakarta – Tak bisa dipungkiri bahwa industri otomotif di Indonesia memiliki daya tarik bagi perusahaan teknologi robot global. Tujuannya untuk membantu terciptanya proses produksi yang lebih efektif dan efisien.

    Salah satu pemain robot global yang tertarik untuk melebarkan sayapnya di Tanah Air adalah Universal Robots. Perusahaan teknologi robot asal Denmark ini mencoba menyasar pabrikan kendaraan bermotor roda empat di Indonesia, yang terus berevolusi untuk mengimplementasikan industri 4.0, memanfaatkan teknologi robot dalam proses produksinya. 

    Sakari Kuikka, General Manager Universal Robots menjabarkan kondisi industri manufaktur di Indonesia yang memanfaatkan teknologi robot, rasionya masih sangat rendah, 5 robot per 10 ribu karyawan.  Artinya 5 robot dioperasikan oleh 10 ribu karyawan.

    “Negara lain rasionya lebih tinggi, seperti Singapura yang memiliki rasio 658 robot per 10 ribu karyawan. Bahkan rata-rata dunia rasio penggunaan robotnya 85 per 10 ribu karyawan. Bahkan rasio penggunaan robot Malaysia dan Thailand lebih tinggi dibandingkan Indonesia, yakni 40-50 robot per 10 ribu karyawan. Kita berada satu level dengan Filipina dan India, dengan rasio 3-4 robot per 10 ribu karyawan,” ujarnya dalam acara diskusi pintar Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) bertajuk Peningkatan Daya Saing Industri Otomotif Indonesia Menuju Era Otomotif 4.0 di Jakarta, Kamis (15/8/2019). 

    Sakari Kuikka, General Manager Universal Robots mempresentasikan keunggulan cobot di depan pelaku industri otomotif Indonesia (Sumber Foto: FORWOT)

    Universal Robots hadir di Indonesia menawarkan robot colaboratif atau disebut cobot. Cobot adalah robot yang bekerja bersama manusia dan akan segera mendorong pasar otomatisasi.

    “Fitur yang ada di cobot dapat memberi manfaat besar bagi orang-orang, proses kerja dan hasil proses itu sendiri. Kolaborasi cobot dengan para pekerja mampu meningkatkan produktivitas operasional industri manufaktur hingga 85 persen, terutama pada industri otomotif,” tambah Kuikka.

    Sementara faktor keamanan juga lebih terjaga meski harus berada satu lingkungan dengan pekerja. “Cobot kami rancang dengan dilengkapi sensor peraba kekuatan eksternal yang bisa membuat mesin berhenti otomatis ketika mendeteksi adanya penghalang. Sedangkan robot tradisional tidak ada sehingga berbahaya untuk bekerja dengan manusia,” jelasnya.

    keunggulan lainnya adalah cobot memiliki program yang sangat mudah untuk dioperasikan manusia tanpa harus diawasi pakar khusus. Bahkan disebutkan untuk mempelajari program dan mengoperasikan cobot hanya butuh empat hari pelatihan. 

    Universal Robots memiliki fasilitas produksi di Denmark dengan fasilitas reserch and developmnet (R&D) di Denmark dan Boston, Amerika Serikat. (Z) 

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait