Selasa, April 16, 2024
Lainnya
    BeritaDijual di Indonesia, Motor Listrik Elvindo Harganya Kurang dari Rp 10 juta

    Dijual di Indonesia, Motor Listrik Elvindo Harganya Kurang dari Rp 10 juta

    Pasar sepeda motor di Indonesia akan semakin menjamur. Hal ini juga akan terjadi pada jenis sepeda motor listrik. Bahkan satu lagi merek sepeda motor tanpa emisi  yang akan hadir meramaikan pasar otomotif nasional yaitu PT Indo Jaya Motor Electric dengan brandnya berupa Elvindo (Electric Vehicle Indonesia).

    Menurut Direktur Marketing Elvindo, Narliswandi Piliang, untuk hadir di Indonesia, setidaknya untuk tahap perkenalan akan ada tujuh produk yang bakal dirilis dengan bentuk berbeda-beda.

    “Harganya? Pokoknya harganya akan di bawah Rp 10 juta. Kita mengubah image (kendaraan listrik) tak boleh mahal,” ungkap pria yang akrab disapa Iwan saat berbincang dengan News OLX, Rabu (30/10/2019).

    Iwan tak menampik bahwa saat ini baterai dianggap menjadi salah satu masalah yang belum terpecahkan apalagi soal harganya yang tergolong mahal jika masuk Indonesia.  Pasalnya, kata dia di China harga baterai untuk sepeda motor dijual hanya US$150 atau sekitar Rp 2,1 jutaan per unit.

    Sebaliknya, di Indonesia harga baterai untuk sepeda motor bisa mencapai Rp 6 jutaan. Padahal, lanjut Iwan, jika dibeli dengan jumlah banyak seperti satu kontainer maka harga yang didapat akan jauh lebih murah.

    Iwan juga mencontohkan, bahwa di banyak tempat, mobil-mobil listrik berbentuk city car yang dibuat Volkswagen, Renault, Peugeot harganya bisa berkisar Rp 200 jutaan. Namun di Indonesia, harga mobil listrik bisa cukup mahal.

    “Kalau kita bukan mau cari untung di depan besar. Memang harus ada untung, tapi tidak harus langsung besar, sehingga orang tidak takut untuk menggunakan yang electric,” ucapnya.

    “Karena itu kita mau masuk ke segmen itu (harga terjangkau), dan mengubah opini kendaraan listrik mahal,” tambahnya.

    Iwan tak juga mengakui, bahwa sepeda motor listrik Elvindo yang akan digarap di kawasan industri Tigaraksa, Tangerang, Banten, masih menggunakan komponen dalam negeri baru 60 persen, sedangkan 40 persennya didatangkan dari luar. (Her)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait