Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    LainnyaBosan Hadapi Kemacetan di Jalan, Jangan Sedih! Sebentar Lagi Eranya Mobil Bisa...

    Bosan Hadapi Kemacetan di Jalan, Jangan Sedih! Sebentar Lagi Eranya Mobil Bisa Terbang

    News.OLX.co.id – Belum juga era mobil listrik dimulai secara masif di negara kita, tiba-tiba banyak sekali pemberitaan di luar negeri yang menggaungkan rencana tren jenis mobil lain yang sebenarnya sangat keren, mobil terbang.

    Siap-siap saja, mungkin dalam waktu yang tidak lama lagi, mungkin dua atau tiga tahun ke depan, kalian tidak hanya melihat pesawat saja yang berseliweran di langit angkasa, tapi juga mobil yang juga bisa mengudara.  

    Era tersebut memang sudah di depan mata, menyusul semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang sudah menciptakan prototipe mobil terbang.

    Perusahaan yang Produksi Mobil Terbang

    Dari berbagai literatur yang News.OLX kumpulkan, tercatat beberapa nama-nama perusahaan yang sudah mulai membuat dan menguji mobil terbang. 

    Pengujian tersebut dilakukan sekitar tahun 2017, artinya pengembangan dari mobil terbang ini sudah berlangsung beberapa tahun lalu.  

    Lilium Aviation

    Lilium Aviation adalah nama perusahaan yang sudah mulai mengembangkan kendaraan jet-propelled. Mobil terbang yang mereka buat memungkinkan penumpang melakukan perjalanan jarak jauh dengan cepat tanpa adanya hambatan macet, layaknya seperti orang naik pesawat.

    Jet Lilium sudah pernah diuji untuk melakukan lepas landas dan mendarat secara vertikal layaknya helikopter.

    Mobil terbang ini bisa menempuh jarak hingga 300 km dengan kecepatan hingga 300 km/jam.

    Toyota

    Toyota memang kita kenal sebagai merek kendaraan roda empat besar di dunia. Tetapi Toyota ternyata tidak cuma produksi mobil yang bisa jalan di darat saja. 

    Perusahaan otomotif asal Jepang ini punya proyek mobil terbang bernama Cartivator.

    Cartivator memiliki tiga roda dan dibekali teknologi untuk bisa melakukan take-off dan mendarat di jalanan umum. 

    Kecepatan terbangnya diharapkan mampu menembus 100 km/jam di udara, sedangkan saat berjalan di darat bisa melesat dengan kecepatan 150 km/jam. 

    NASA dan Uber

    Dua nama besar ini memang sudah sangat dikenal. NASA adalah perusahaan dirgantara yang lebih sering melakukan ekspedisi luar angkasa, sedangkan Uber merupakan perusahaan transportasi level dunia.

    Keduanya mencetuskan program taksi terbang bernama Uber Elevate. 

    Konsep taksi terbang tersebut digambarkan sangat mudah, dimana seorang wanita melakukan pemesanan taksi melalui smartphone, kemudian naik ke lantai teratas gedung sebagai skyport dan terbang ke lokasi yang dituju.

    Dubai Civil Aviation Authority

    Dubai Civil Aviation Authority (DCAA) juga sudah melakukan uji coba taksi terbang bernama Autonomous Air Taxi (AAT) proof-of-concept di tahun 2017. 

    Pengujian taksi terbang tersebut berlangsung selama 5 menit di ketinggian 650 kaki di atas lingkungan perumahan yang cukup berangin.

    Pengujian taksi terbang tersebut disaksikan langsung oleh Putra Mahkota Dubai, Shaikh Hamdan Bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

    Pengujian prototipe mobil terbang ini tergolong sangat cepat karena dipersiapkan hanya selama tujuh bulan setelah diumumkan. 

    Namun sebenarnya ATT dibuat oleh perusahaan autonomous air vehicles Jerman, Volocopter.

    PAL-V

    Inilah salah satu perusahaan yang paling serius menggarap mobil terbang. Bahkan PAL-V (Personal Air and Land Vehicle) sudah siap memasarkan mobil terbangnya setelah berhasil melakukan beberapa kali uji coba terbang dengan mengangkut dua orang.

    Mobil terbang ini menggunakan mesin konvensional bertenaga 100 hp dan mampu terbang dengan daya jelajah  400 sampai 500 kilometer di ketinggian 3.500 meter. 

    Saat melaju di jalan darat, kecepatan maksimumnya mencapai 170 km/jam.

    Perkembangan Mobil Terbang dan Layanan Taksi Terbang

    Jika melihat kondisi trafik lalu lintas di kota-kota besar dunia yang selalu menimbulkan permasalahan macet, konsep dari mobil terbang tentu menjadi sebuah solusi. 

    Seperti yang sering ditonton di film-film fiksi, dimana mobil bisa melaju tanpa hambatan di angkasa. 

    Sebenarnya apa yang digambarkan di film tersebut bukan hal yang tidak mungkin. Teknologi yang terus berkembang memungkinkan hal tersebut terjadi. 

    Dulu saat orang masih mengandalkan hewan sebagai alat transportasi mungkin tidak pernah membayangkan akan ada mobil yang menggantikan tenaga hewan dengan mesin konvensional. 

    Begitu juga saat sudah ada mobil, orang tidak pernah membayangkan ada mobil yang tidak perlu bahan bakar untuk berjalan, tapi sekarang sudah ada mobil listrik.

    Nah, sekarang giliran mobil yang awalnya hanya bisa dipakai melintas di darat, sekarang sudah bisa terbang mengantarkan ke berbagai tujuan.

    Jepang adalah salah satu negara yang paling ambisius untuk menciptakan mobil terbang yang benar-benar proper, bisa diproduksi massal dan memberikan manfaat bagi orang banyak.

    Melalui NEC Corp, negara ini ingin menjadi pemimpin dalam pengembangan mobil terbang. 

    Baru-baru ini mobil NEC Corp berhasil melayang tanpa penumpang selama hampir satu menit di ketinggian 3 meter saat uji coba di pinggiran Tokyo.

    Mobil terbang yang mirip drone ini dilengkapi dengan empat baling-baling besar dan dirancang terbang tanpa awak.

    Dalam roadmap-nya, NEC Corp menargetkan sudah bisa digunakan untuk mengirim barang di tahun 2023. Dan nanti pada tahun 2030 sudah bisa untuk mengangkut orang-orang untuk terbang di kota-kota.

    Perusahaan-perusahaan besar di Jepang sudah mulai join untuk mendirikan lembaga pendanaan bernama Drone Fund. Tujuannya untuk mengumpulkan investasi dalam mewujudkan hal tersebut.

    Nantinya model prototipe tersebut akan diproduksi oleh Cartivator pada tahun 2026 yang sudah mengantongi izin untuk penerbangan luar ruangan. 

    Selain Cartivator, SkyDriver juga sudah mendapatkan kredibilitas di mata dunia dalam hal pengembangan mobil terbang. 

    Perusahaan yang berbasis di Tokyo ini sedang mengerjakan pesawat lepas landas yang bisa mendarat vertikal dengan menggunakan kekuatan tenaga listrik (eVTOL).

    SkyDrive bermaksud memperkenalkan layanan mobilitasnya di Osaka World Expo 2025. Disini sekaligus SkyDrive mencoba untuk mengangkut pengunjung berkeliling melalui udara tanpa memerlukan fasilitas lepas landas dan mendarat dengan skala besar.

    Bulan lalu, SkyDrive malah sudah mengumumkan survei kelayakan bisnis taksi udara yang melibatkan lima perusahaan besar, termasuk grup konstruksi Obayashi dan utilitas Kansai Electric Power, di area Teluk Osaka, dimana hasil survei tersebut akan dipresentasikan dalam beberapa bulan mendatang.

    Selain keduanya, satu lagi perusahaan asal Jepang juga disebut tertantang untuk mengembangkan teknologi mobil terbang adalah Japan Airlines (JAL). 

    Dari isu yang beredar JAL saat ini tengah berusaha untuk mendiversifikasi operasinya dan masuk ke bisnis mobil terbang dalam waktu dekat. 

    Untuk meluncurkan layanan ini, JAL akan menggunakan produk yang dibangun oleh Volocopter, berupa pesawat drone dengan dua tempat duduk. 

    Dengan semakin banyaknya perusahaan yang tengah mengembangkan mobil terbang serta layanan taksi terbang, persaingan di industri terbaru ini juga semakin ketat di seluruh dunia.

    Joby Aviation yang berbasis di Amerika Serikat yang merupakan pionir pesawat eVTOL besar, mulai diperdagangkan di Bursa Efek New York bulan lalu. 

    Perusahaan ini berhasil mengumpulkan US$ 590 juta pada Januari 2020, termasuk US$ 394 juta dari Toyota.

    Tentu ini menjadi signal kuat akan hadirnya mobil terbang ataupun taksi terbang dalam beberapa tahun mendatang. 

    Mobil Terbang di Indonesia

    Dari awal kita hanya bicara soal perkembangan teknologi mobil terbang atau layanan taksi terbang yang ada di luar negeri, lalu bagaimana dengan Indonesia sendiri?

    Jangan sedih! Layanan taksi terbang juga akan segera hadir di Indonesia lewat Prestige Image Motorcars yang sudah menghadirkan taksi terbang EHang 216 ke Tanah Air baru-baru ini.  

    Meskipun belum langsung beroperasional, tapi disebutkan EHang 216 ini akan melakukan uji coba di Bali Oktober 2021 mendatang.

    Taksi terbang ini dibekali 16 baling-baling serta dikontrol dari jarak jauh oleh pilot profesional menggunakan remot yang tersambung menggunakan jaringan internet 4G atau 5G.

    Mobil terbang ini sanggup terbang dengan memuat dua orang atau bobot 220 kilogram dengan kecepatan laju hingga 130 km/jam .

    EHang 216 disuplai tenaga listrik dari baterai sehingga diklaim merupakan mobil terbang paling ramah lingkungan. Sedangkan baterainya sendiri bisa diisi hingga full hanya dalam waktu 1 jam saja.

    Daya jelajahnya sejauh 35 km dengan kemampuan terbang selama 21 menit. Kabarnya, untuk menggunakan layanan taksi terbang EHang 216, tarifnya sebesar Rp 850 ribu, minat mau mencobanya? 

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait