Selasa, April 23, 2024
Lainnya
    LainnyaApa Itu ECU Mobil? Kenali Fungsi, Ciri-ciri Kerusakan dan Cara Memperbaikinya

    Apa Itu ECU Mobil? Kenali Fungsi, Ciri-ciri Kerusakan dan Cara Memperbaikinya

    Mobil dengan teknologi elektrik di masa kini sudah bukan impian lagi. EFI (Electronic Fuel Injection) system adalah salah satu bukti terwujudnya mobil dengan sistem teknologi tinggi. Perannya bisa menggantikan karburator dan terbukti sangat efisien untuk menyemprotkan bahan bakar yang kerjanya dikontrol secara elektronik. Salah satu komponen EFI yang cukup populer, yaitu ECU (Electronic Control Unit).

    Istilah ECU kian populer seiring dengan semakin maraknya kehadiran mobil-mobil dengan teknologi modern. ECU memiliki peran yang sangat besar dalam sebuah sistem mobil masa kini. Namun, hingga saat ini mungkin masih cukup banyak pengendara mobil yang belum paham perihal peranan penting ECU. Seberapa penting keberadaan ECU pada sebuah mobil? Simak penjelasan berikut.

    Apa Itu ECU Mobil?

    Secara umum, ECU mobil dapat diartikan sebagai komponen mobil yang memiliki peranan sebagai sirkuit elektronik utama pada sebuah mobil. Layaknya CPU pada komputer, ECU berperan sebagai central controller di sebuah mobil. Komponen yang dikendalikannya berupa aktuator untuk menggantikan sistem mekanik.

    Mudahnya begini, dulu pencampuran bahan bakar, pengukuran waktu pengapian, hingga kecepatan putaran mesin dijalankan secara mekanis. Mobil-mobil masa kini mengandalkan sistem ECU pada mesin injeksi untuk menjalankan itu semua dengan proses komputer yang ditanamkan dalam sistem ECU.

    Baca juga: Apa Itu Immobilizer Mobil? Ini Cara Kerja, dan Kelebihannya!

    Fungsi ECU Mobil

    Dalam fokusnya sebagai sistem sirkuit elektronik utama pada sebuah mobil, ECU memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu sebagai berikut:

    1. Menentukan jumlah suplai bahan bakar di dalam mesin
    2. mengatur pembukaan dan volume bensin pada injektor
    3. Menentukan durasi injeksi bahan bakar pada injektor
    4. Menentukan waktu yang tepat untuk memberi campuran udara dan bahan bakar
    5. Mengatur waktu penyalaan busi dengan menyesuaikan kondisi mesin
    6. Mengatur waktu buka tutup katup sesuai kondisi mesin
    7. Mengatur kinerja kipas pendingin pada mesin
    8. Mengidentifikasi kunci mobil
    9. Menghidupkan alarm mobil, ketika ada gangguan
    10. dan masih banyak lagi.

    Fungsi yang disebutkan di atas merupakan fungsi ECU mobil secara umum. Sebagai central controller pada sebuah mobil, masih banyak lagi fungsi dari ECU yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi modern di dunia otomotif.

    Komponen ECU Mobil

    ECU (Electronic Control Unit)
    (roboticsandautomationnews.com)

    ECU mobil sendiri memiliki beberapa jenis komponen yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Berikut beberapa di antaranya:

    1. Engine Control Module (ECM), yaitu modul untuk mengatur kinerja atau jalannya mesin. Mulai dari starting, menyalakan busi, injeksi bahan bakar, hingga ke proses pendinginan.
    2. Powertrain Control Module (PCM), yaitu modul yang khusus mengatur kerja power train (sistem penggerak mobil). PCM yang memastikan aliran tenaga dari mesin sampai ke roda berjalan dengan efisien. Namun, modul ini biasanya hanya ada pada jenis mobil dengan penggerak empat roda.
    3. Transmission Control Module (TCM), yaitu berfungsi sebagai pengatur perpindahan dan transmisi dengan menyesuaikan RPM mesin serta kondisi berkendara. TCM hanya terdapat pada mobil dengan transmisi otomatis (matic).
    4. Body Control Module (BCM), yaitu modul yang khusus mengatur kinerja kelistrikan pada suatu komponen mobil, seperti klakson, lampu, wiper, hingga sistem hiburan di kabin. Dengan begitu, aliran tenaga mesin ke roda akan berjalan secara efisien dan tidak terjadi error.
    5. ABS (Anti-lock Brake System) Control Module, yaitu modul yang berfungsi untuk mengatur pengereman mobil berteknologi ABS. Teknologi ini dikontrol secara hidrolik dan memungkinkan pengereman tanpa mengunci ban atau slip saat berada di jalan licin. Selain mengatur ABS, komponen ini juga berperan mengatur sistem keselamatan lain, seperti Hill-Start Assist (HSA) dan Electronic Stability Control (ESC).
    6. HVAC Control Module, yaitu modul yang mengendalikan sirkulasi kabun secara otomatis dengan menyesuaikan kondisi cuaca yang berada di luar dan dalam kabin.
    7. Airbag Control Module, yaitu modul yang berfungsi secara otomatis untuk mengembangkan airbag (kantung udara) jika terjadi benturan keras pada mobil secara mendadak.

    Baca juga: 4 Cara yang Harus Dilakukan Untuk Merawat Motor Injeksi

    Cara Kerja ECU Mobil

    ECU merupakan alat pengontrol pusat dan layak disebut sebagai “otak” dari sistem manajemen mesin mobil. Melalui berbagai sensor elektronik, chip, serta berbagai komponen dalam kendaraan, ECU dapat mengirim feedback data ke mesin. Feedback yang muncul akan menentukan fungsi mana yang akan dilakukan mesin.

    Kerja  tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan sangat membantu dalam penghitungan takaran udara, bahan bakar yang tepat, dan proses pembakaran di ruang bakar. Dengan adanya kinerja dari ECU, maka efisiensi bahan bakar dapat dicapai dengan lebih baik.

    Ciri-ciri ECU Mobil Rusak

    Meski ECU dirancang sedemikian kuat yang membuat komponen ini tidak mudah rusak, keberadaan ECU mobil bukan tanpa cela. Dalam kondisi tertentu, ECU mobil sangat mungkin memperlihatkan masalah kerusakan yang kompleks, sehingga pemiliknya merasa kebingungan masalah apa yang terjadi pada mobilnya. Kerusakan pada ECU bisa disebabkan oleh banyak faktor.

    Namun, biasanya kerusakan terjadi karena jarak tempuh mobil sudah terlalu jauh hingga faktor usia mobil. Usia mobil yang sudah menginjak angka 10 tahun ke atas, biasanya sering mengalami kerusakan ECU. Berikut beberapa ciri-ciri kerusakan pada ECU mobil:

    1. Mobil sulit dinyalakan menggunakan starter.
    2. Terasa lebih berat saat dikendarai karena kurangnya tenaga atau output pada mesin.
    3. Mobil terasa seperti tersendat saat melaju, terutama pada bagian mesin.
    4. Boros bahan bakar, padahal jarak tempuhnya dekat.
    5. Lampu check engine pada dashboard mati.

    Itulah beberapa ciri kerusakan pada ECU yang paling sering dirasakan pemilik mobil. Lantas, apakah ECU mobil yang rusak bisa diperbaiki? Tentu saja bisa dan sangat mungkin dilakukan. Ecu mobil yang mengalami kerusakan bisa diperbaiki atau diganti dengan yang baru.

    Baca juga: 6 Komponen Mesin Mobil yang Perlu Dicek Pasca Terendam Banjir

    Cara Memperbaiki ECU Mobil Rusak

    Jika sudah yakin ECU mobil mengalami kerusakan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya:

    1. Periksalah seluruh jalur PCB (Printed Circuit Board), mungkin saja terkena cairan atau ada yang terputus.
    2. Lakukan pemeriksaan pada komponen elektronik kaki-kaki mobil.
    3. Mengganti elco mobil dengan voltase dan farad yang sama.

    Namun, jika ingin mengetahui kerusakan ECU secara menyeluruh, perlu dilakukan pemeriksaan fisik ECU juga. Ini berarti harus melakukan pembongkaran agar komponen internal bisa diperiksa dengan detail menggunakan alat multitester. Perbaikan ECU mobil bisa dilakukan sendiri atau sebaiknya di bengkel mobil agar lebih mendetail.

    ECU mobil yang sudah mengalami kerusakan parah, tidak bisa diperbaiki, melainkan harus diganti. Di pasaran harganya sangat bervariasi dan sangat ditentukan oleh parahnya kerusakan. Selain itu, harga ECU juga dipengaruhi oleh kondisi, apakah membeli ECU bekas atau baru.

    Hindari proses jual mobil yang ribet dan #PilihYangPasti untung dan aman hanya di OLX Autos. Prioritas kami adalah keamanan bertransaksi, sehingga jual mobil bisa lebih nyaman. Anda bisa dapatkan pembayaran instan dan tanpa dana tersembunyi!

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait