Kamis, Maret 28, 2024
Lainnya
    Tak BerkategoriFaktor Pendorong Pengendara Jadi Agresif dan Tips Menghindarinya

    Faktor Pendorong Pengendara Jadi Agresif dan Tips Menghindarinya

    Video aksi main hakim sendiri di jalanan yang dilakukan pengendara agresif kembali viral di jagad sosial media. 

    Dalam video tersebut terekam dengan jelas aksi pemukulan yang dilakukan oleh salah satu oknum pengguna jalan terhadap pengguna jalan lainnya.

    Diduga aksi main pukul ini terjadi karena mobil Nissan X-Trail yang dikendarai oleh pria berinisial FM, pelaku pemukulan memotong jalan dari lajur sebelah kiri yang akhirnya menyerempet mobil yang menjadi korban pemukulan.

    Belakangan diketahui korban pemukulan tersebut bernama Justin Frederick, putra dari politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Indah Kurnia.

    Perkembangan terakhir dari kasus yang terjadi di pinggir tol dalam kota kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2022) ini sudah ditangani pihak yang berwajib.

    Dua oknum yang terlibat dalam aksi pemukulan tersebut juga sudah ditahan.

    Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.

    “Iya benar, pelaku sudah ditangkap,” tegasnya dikutip dari GridOto.com, Minggu (5/6/2022).

    Jusri Pulubuhu : “Road Rage Sering Terjadi Tapi Ujung-Ujungnya Damai”

    Jusri Pulubuhu, Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC)

    Maraknya tindak anarkis atau kekerasan fisik yang terjadi di jalanan belakangan ini kemudian mendapat sorotan dari Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu.

    Menurutnya kejadian yang terjadi di pinggir tol Tebet kemarin termasuk hitungan road rage, sebuah perilaku agresif atau arogan yang ditunjukkan oleh pengendara kepada pengguna jalan lainnya. 

    “Perilaku ini termasuk penghinaan kasar dan verbal, berteriak, ancaman fisik atau perilaku mengemudi berbahaya yang ditargetkan kepada pengemudi lain, pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya dalam upaya untuk mengintimidasi atau melepaskan kekesalan atau ketidak sukaannya,” jelas Jusri.

    Dalam faktanya, meskipun kasus-kasus seperti ini banyak terjadi, kebanyakan tidak berlanjut menjadi kasus hukum, karena ujung-ujungnya kedua pihak yang bertikai menempuh jalur damai dengan pertimbangan restorative justice

    Baca Juga : Terampil Mengemudi, Terampil Mengolah Emosi, Aman dan Selamat Saat Berkendara

    Pemicu dan Penyebab Pengemudi Menjadi Agresif

    Dikatakan Jusri, banyak hal yang mendorong orang atau pengguna jalan menjadi agresif ketika berada di jalanan.

    Bisa jadi karena orang tersebut merasa memiliki atau dekat dengan kekuasaan, berkendara bersama rombongan, atau sedang membawa senjata.

    Sementara faktor pendorong lainnya adalah terkait dengan kendaraan yang digunakan.

    Karena merasa bawa kendaraan yang dimensinya lebih besar sehingga mudah mengintimidasi pengguna atau pengendara lainnya, atau karena kendaraan yang digunakannya lebih mewah dan lebih mahal.

    Semua faktor di atas ketika dibarengi dengan habit atau karakter pengemudi yang kurang akan kesadaran aturan hukum dan tatib berlalu lintas di jalan, rasa empati yang lemah, sudah pasti akan semakin membuat pengemudi jadi semakin agresif. 

    Belum lagi faktor penegakan hukum paska kejadian yang menurut Jusri dirasa masih kurang tegas. 

    Tips Agar Tidak Menjadi Pengendara Agresif

    Tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas saat berkendara

    Nah, agar kita tidak menjadi pengendara yang agresif, menurut Jusri ada tips-tips yang sebenarnya bisa dilakukan.

    Mulai dari mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan sampai pada pemilihan rute perjalanan yang akan ditempuh.

    “Yang pertama adalah siapkan spare waktu untuk setiap perjalanan, sehingga kita tidak dalam kondisi tertekan saat mengemudi. Kemudian selanjutnya adalah merencanakan rute. Sebaiknya hindari rute-rute macet ataupun spot-spot yang dikenal sebagai area bronx,” jelas Jusri.

    Yang tidak kalah penting juga menurut Jusri adalah tetap mempertahankan perilaku tertib berlalu lintas, patuhi semua rambu-rambu jalan.

    Antisipasi segala kemungkinan terburuk, ini artinya sangat penting dalam menjaga jarak kendaraan.

    “Terakhir adalah memilih untuk lebih mengalah jika bertemu pengguna jalan yang agresif. Hindari agar tidak terjadi insiden apalagi sampai terpancing emosi. Karena kalau sampai kejadian, maka kedua belah pihak akan rugi,” tutup Jusri Pulubuhu. 

    “Have a safe drive!”

    #PilihYangPasti Mobil Bekas Berkualitas di OLX Autos

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait