Kamis, Maret 28, 2024
Lainnya
    MobilReviewFirst Drive : Ibarat Cabe Rawit, Mesin Nissan Magnite Kecil, Torsinya Pedas

    First Drive : Ibarat Cabe Rawit, Mesin Nissan Magnite Kecil, Torsinya Pedas

    “Apa yang dibutuhkan konsumen di Indonesia itu bukan di masalah besar atau kecilnya kapasitas mesin mobil, tapi yang bertenaga, responsif dan irit. Nah, ini yang kami tawarkan lewat Nissan Magnite, responsif tenaga di putaran rendah membuatnya mudah diajak berakselerasi, baik saat pertama take off maupun saat melakukan overtake”.

    Kata-kata yang diucapkan oleh Bagus Susanto, Director PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) menjadi sesumbar yang harus News.OLX buktikan sendiri saat berkesempatan melakukan first drive compact SUV Nissan Magnite yang baru saja meluncur di Tanah Air.

    Rabu, 13 Januari 2020 pukul 14.00 WIB, kami tiba di showroom Nissan yang berada di kawasan Jl. MT. Haryono, Jakarta Timur. Disana News.OLX disambut dengan display model Nissan terbaru mulai dari Nissan Livina kembaran Mitsubishi Xpander, Nissan Kick, termasuk juga Magnite varian teratas, Premium CVT berkelir merah.

    Sudah pasti langkah pertama kami adalah menghampiri Nissan Magnite untuk melihat lebih dekat bagaimana detail dari mobil berbanderol Rp 238,8 juta tersebut. Bersama kami ada beberapa calon konsumen yang juga begitu tergoda dengan penampilan mobil yang kabarnya di India begitu sukses meraup angka penjualan. 

    Desain Eksterior Tampil Penuh Gaya dan Berani 

    Kesan “Big, Bold and Beautiful” seperti tagline dari Magnite memang terlihat sangat jelas. Ditandai dengan desain grill depan yang cukup dominan dengan sentuhan logo terbaru Nissan. Sementara sektor pencahayaan compact SUV ini sudah mengandalkan teknologi LED dengan desain yang cukup ramping serta terlihat elegan. 

    Namun yang menjadikan fascia Nissan Magnite ini terlihat lebih unik dibandingkan model SUV lainnya adalah desain dari lampu DRL yang berbentuk boomerang, senjata lempar khas suku Aborigin di Australia. Tentu ini menjadi bagian khas yang akan memudahkan orang mengenalinya meski dari jauh.

    Secara umum jika memperhatikan desain wajah dari Nissan Magnite, tentu OLXers akan sepakat kalau kami menyebutnya sangat identik dengan desain wajah Datsun, tapi ini hanya sebatas pandangan pribadi kami, silahkan OLXers menentukan sendiri. 

    Menyusuri detail pada bagian samping, nampak garis body yang tegas membelah secara horizontal dari depan hingga ujung belakang yang menghadirkan kesan dinamis serta sporty. Begitu juga dengan desain velg 16 dua warna yang dilengkapi over fender hitam, memberikan kesan kokoh dan berotot layaknya karakter SUV kebanyakan. 

    Tak ketinggalan roof rail yang kian mempertegas Nissan Magnite sebagai mobil SUV yang tampil penuh gaya. 

    Bagian belakang mobil yang diproduksi di India ini juga tidak kalah menariknya karena memberikan kesan elegan dan stylish. Desain lampu belakang dibuat menyatu dari pilar C (samping) hingga ke bagian belakang belakang. Tulisan Magnite terlihat mendominasi didampingi dengan logo Nissan di bagian atas, serta logo Turbo dan CVT menghiasi pojok kanan-kiri bagian bawahnya.

    Untuk menambah kesan sporty, bagian belakang juga sudah tersemat High Mount Stop LED serta desain bumper two tone colour, silver dan black.

    Interior Futuristik Dilengkapi Berbagai Fitur Terdepan

    Masuk di bagian kabin, kesan futuristik langsung tertangkap dengan tampilan Digital Speedometer Cluster yang disuguhkan di depan lingkar kemudinya. Hadir dengan penuh warna merupakan, layar MID ini jadi hal pertama yang kami suka di dalam interior Magnite. 

    Yang kedua adalah sistem entertainment berukuran 8 inci sistem layar sentuh dengan kemampuan konektivitas ke smartphone via wireless. Layar ini bisa mengoperasikan berbagai perangkat hiburan yang bakal menemani sepanjang perjalanan, sekaligus sebagai pendukung keamanan karena dilengkapi teknologi Around View Monitor dengan 4 kamera yang akan memberikan pandangan di sekeliling kendaraan secara penuh serta meminimalkan area blind spot, canggih!

    Oh ia, Magnite juga sudah ada fitur Tire Pressure Monitoring System sebagai bawaan standar di semua variannya. Ini akan memudahkan kita untuk melakukan monitoring pada keempat ban yang terpasang, kondisi ban bocor atau kurang angin secara mudah bisa terdeteksi.

    Duduk di belakang lingkar kemudi, kami langsung meraih seat belt dan memasangnya hingga benar-benar terdengar bunyi “klik”. Ini juga cukup istimewa karena sudah dilengkapi komponen pretensioner dan load limiter. Itu artinya, sistem kerja sabuk pengaman Nissan Magnite sudah sangat maksimal dalam melindungi dari resiko cedera parah saat terjadi benturan.

    Perlengkapan keamanan yang juga dijejali ke Magnite masih banyak lagi, termasuk sistem pengereman teknologi ABS, EBD, Hydraulic Brake Assist, Vehicle Dynamic Control, Traction Control, Dual Front Airbags, dan Hill Start Assist. 

    Artinya mobil ini meski berdimensi kecil, tapi soal keamanan dan keselamatannya tentu sangat bisa diandalkan. Yang perlu kami highlight dari sisi keamanan dan keselamatannya, model ini sudah berhasil mengantongi bintang 4 pada uji tabrak NCAP ASEAN. 

    Tapi menurut pendapat kami, interior Nissan Magnite juga bukan tanpa cela. Karena saat kami memperhatikan lebih detail lagi, jujur saja ada sedikit rasa kurang puas melihat kualitas material serta finishing di dalamnya. Terkesan kurang istimewa dan gagal memenuhi ekspektasi kami untuk sebuah mobil dengan harga lebih dari Rp 200 juta-an. 

    Joknya masih didominasi bahan fabric dengan perpaduan kulit buatan yang mendapat sentuhan jahitan berwarna putih. Walaupun secara tampilan nampak stylish, tapi kami berharap bahan jok untuk varian ini seharusnya menggunakan full leather

    Begitupun bahan soft touch yang disematkan pada door trim, masih menggunakan bahan fabric yang tentunya butuh perawatan ekstra kalau sampai terkena noda makanan ataupun minuman. 

    Sekadar info saja, model SUV tetangga Nissan dari Korea Selatan yang sama-sama berada di grup Indomobil, Kia Sonet, untuk varian tertingginya sudah berbahan kulit dengan fitur Ventilated Seat, duduk nyetir berjam-jam tetap nyaman karena ada embusan angin yang akan meniup punggung belakang.

    Padahal harganya cuma selisih sekira Rp 50 jutaan. Kia Sonet 1.5 iVT Premiere dijual dengan harga perkenalan Rp. 289 juta.  

    Tapi balik lagi, ini cuma opini pribadi kami saja, tentu ada pertimbangan lain mengapa Nissan memilih untuk menggunakan bahan tersebut di varian paling mahal. 

    Turbo Electronic Wastegate Jadi Kunci Performa Mesin 1.0L 

    Puas mengeksplore bentuk luar dan dalam Nissan Magnite, News.OLX langsung bergegas menuju lantai dua showroom untuk melakukan registrasi test drive. Setelah menunjukkan SIM A dan melakukan test swab antigen sebagai syarat bisa ikut test drive, dan alhamdulillah hasilnya negatif, kami pun menunggu giliran. 

    Maklum saja, unit test drive yang disediakan hanya ada dua, sehingga kami harus rela berganti-gantian dengan media lainnya. 

    Setelah kurang lebih 20 menit menunggu, sekarang giliran News.OLX akan melakukan first drive Nissan Magnite. Kebetulan kedua unit test merupakan varian yang tertinggi atau yang paling mahal, Premium CVT. Hanya beda warna, unit pertama berkelir merah sekaligus merupakan hero colour Magnite dan satunya lagi berkelir putih. Kami kebagian yang berwarna putih.

    Setelah mesin mobil kami hidupkan lewat satu sentuhan jari ke Start/Stop Button, tongkat transmisi otomatis kami geser ke posisi D, pedal gas kami injak dengan perlahan, dan seketika tenaga mobil langsung bereaksi menggerakkan mobil ke arah depan. 

    Dari data spesifikasi mesin, Nissan Magnite didukung mesin HRAO 1.0 liter turbocharged terbaru dengan dua pilihan transmisi, yakni CVT dan Manual. Kedua jenis transmisi ini menawarkan tenaga maksimal hingga 98,6 Hp di putaran mesin 5.000 rpm, sementara untuk torsinya ada sedikit perbedaan antara transmisi manual dan CVT. Untuk transmisi manual memiliki torsi 160 Nm pada 2.800 – 3.600 rpm sementara CVT torsinya 152 Nm di 2.200 – 4.400 rpm.

    Kami masih sangat berhati-hati untuk menjalankan mobil ini dengan alasan untuk beradaptasi, juga karena kami harus melalui gedung parkir yang kondisinya cukup rapat dengan sudut tikungan menuju keluar lokasi yang cukup sempit. Salah perhitungan sedikit saja, kami akan mencatatkan diri sebagai orang kesekian yang meninggalkan bekas goresan di pilar gedung parkir tersebut.

    Sampai akhirnya kami bisa membawa Nissan Magnite keluar ke jalan utama di kawasan MT. Haryono tanpa kendala sedikit pun. Setelah mendapatkan brief dari crew pendamping, kami diarahkan untuk menguji mobil menuju ke arah Kampung Melayu kemudian putar balik menuju arah Pancoran lalu putar balik kembali ke showroom Nissan MT. Haryono.

    Rute yang sangat pendek, tapi setidaknya bisa kami manfaatkan untuk benar-benar merasakan ketangguhan mesinnya. 

    Pedal gas langsung kami injak setelah memastikan kondisi jalan sudah sedikit lowong. Benar saja, respon tenaganya benar-benar terasa responsif. Tidak terasa gejala turbo lag karena mobil langsung melaju dengan cukup kencang di bawah 2000 rpm.

    Ini sih bukan teknologi turbo asal-asalan menurut kami. Karena dari penjelasan yang kami dapat dari crew pendamping, Nissan Magnite sudah dibekali teknologi turbo terbaru, yakni electronic wastegate

    “Beda dengan sistem turbo yang menggunakan teknologi vacuum, tenaga mesin di Magnite diatur perangkat elektronik sehingga tidak harus menunggu kesiapan mesin untuk memutar turbin. Jadi tenaga mesin selalu terisi meski di putaran mesin bawah dan meminimalisir gejala turbo lag,” ujarnya membeberkan keunggulan dari teknologi turbo yang dimiliki Nissan Magnite. 

    Setelah memutar di bawah jembatan menuju arah Pancoran, kami merasakan sedikit pengalaman berbeda. Jika sebelumnya kami menikmati jalur aspal yang cukup halus dan rata, sekarang giliran kondisi jalan bergelombang dengan ketinggian berbeda diselingi beberapa jalur aspal yang sedikit berlubang.

    Disini kami merasakan kaki-kaki Nissan Magnite memang dirancang dengan cukup baik dalam mewakili karakter sebuah SUV. Suspensi depan yang menggunakan Mac Pherson strut with Lower Transverse link, kemudian belakang Twin tube telescopic shock absorber dipadu ground clearance 186 mm mampu meredam goncangan secara maksimal. 

    Kami cukup menikmati akselerasi mobil dengan melakukan manuver berpindah dari jalan aspal yang agak rendah ke sisi jalur beton yang lebih tinggi dengan kecepatan lumayan tinggi. Dimensi mobil yang kompak membuat manuver-manuver tersebut terasa cukup menyenangkan. Apalagi dengan leganya tenaga yang digelontorkan, urusan melakukan takeover kendaraan lain jadi begitu mudah. 

    Akhirnya perjalanan first drive Nissan Magnite ini pun berakhir setelah sampai kembali di depan showroom Nissan MT. Haryono.

    Kesimpulan 

    Ibarat cabe rawit, kecil namun pedas, begitulah gambaran kemampuan mesin Nissan Magnite. Meskipun hanya berkapasitas 1.0L, terkecil di kelasnya, namun kehadiran sistem turbo electronic wastegate menjadikan mobil ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Torsinya pedas dengan tenaga yang selalu terisi sejak awal mesin dihidupkan. Ini hal yang cukup mengesankan dari Nissan Magnite. 

    Ada loh merek mobil dengan kapasitas mesin yang lebih besar, sama-sama turbo tapi diklaim oleh beberapa konsumennya tidak kuat nanjak.

    Sedangkan Nissan Magnite menawarkan sebuah kesenangan berkendara dengan manuver-manuver lincah di tengah jalur perkotaan, dan sudah pasti lebih irit konsumsi bahan bakar. 

    Secara tampilan desain, meski menurut kami tidak bisa lepas dari bayang-bayang wajah Datsun GO, tapi secara keseluruhan cukup menarik. Perpaduan lampu utama yang berukuran tipis, sekira 10cm dengan desain lampu DRL unik berbentuk boomerang, wajah Nissan Magnite terlihat futuristik dan tampil beda.

    Kualitas material di dalam kabin varian Premium CVT harusnya bisa menggunakan bahan yang lebih premium lagi untuk bisa bersaing dengan kompetitor di segmen harga Rp 200 juta ke atas.

    Semoga ulasan first drive Nissan Magnite yang kami buat ini bisa bermanfaat dan menjadi pertimbangan konsumen sebelum memutuskan untuk memboyongnya ke garasi rumah.

    Namun sekali lagi kami jelaskan, bahwa semua penilaian ataupun opini yang kami beberkan di atas adalah murni merupakan pendapat pribadi dan belum tentu sama dengan penilaian orang lain. Jadi ada baiknya jika konsumen merasa tertarik untuk membelinya, silahkan lakukan test drive sendiri.   

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait