News.OLX.co.id – Impact dari pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0% terhadap industri otomotif dinilai Pemerintah sangat positif.
Kebijakan yang mulai berlangsung sejak 1 Maret 2021 lalu berhasil mendongkrak penjualan kendaraan roda empat hingga mencapai hampir 150 persen untuk kategori mobil berkapasitas mesin 1.500 cc dengan kandungan lokal mencapai 70 persen.
“Dari evaluasi, dapat dilihat bahwa program relaksasi PPnBM efektif untuk meningkatkan purchasing power dari masyarakat. Hal ini juga berdampak positif karena dapat men-jumpstart perekonomian. Pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif akan memiliki multiplier effect bagi sektor industri lainnya,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Berdasarkan hasil tersebut, Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif PPnBM bagi kendaraan roda empat dengan kapasitas silinder mesin 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc.
“Potongan pajak akan diberikan kepada kendaraan roda empat dengan kapasitas tersebut dan segmen 4×2 serta 4×4,” lanjut Menperin.
Keputusan ini sudah ditetapkan dalam rapat koordinasi terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan dihadiri Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Namun berbeda dengan paket kebijakan sebelumnya, relaksasi pajak untuk mobil berkapasitas silinder mesin 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc tidak sampai 100 persen.
Ada dua skema pengurangan PPnBM yang diberikan, untuk kendaraan jenis 4×2 dan 4×4. Skema pertama berlaku untuk periode April-Agustus 2021, kendaraan 4×2 mendapat diskon PPnBM 50 persen. Yang awalnya dikenakan PPnBM 20 persen menjadi 10 persen. Periode berikutnya, September-Desember 2021 diskonnya menjadi 25 persen, dari 20 persen PPnBM normal menjadi 15 persen.
Sedangkan skema berikutnya untuk kendaraan 4×4 adalah diskon sebesar 25 persen di periode April-Agustus 2021, yang awalnya 40 persen menjadi 30 persen. Kemudian lanjut pada periode September-Desember 2021 mendapat diskon 12,5 persen, dari 40 persen menjadi 35 persen.
Syarat kendaraan yang mendapatkan insentif baru ini adalah memiliki kandungan lokal hingga 60 persen, sehingga diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor otomotif dengan peningkatan utilisasi kapasitas produksi pada batasan economic of scale produksi serta pemulihan ekonomi nasional.
“Apabila model ini mendapatkan insentif, maka dampak ke industri komponen cukup besar,” jelasnya.
Karena model SUV dengan mesin di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc yang diproduksi di Indonesia menggunakan komponen lokal mencapai 60 persen, terdiri dari body dan chasis serta komponen pelengkap antara lain velg, exhaust system, interior parts, dan sebagainya.
Agus Gumiwang Kartasasmita optimis kebijakan perluasan relaksasi PPnBM dapat berjalan baik dan makin tepat sasaran, sehingga menguntungkan masyarakat sebagai konsumen, industri, dan juga pemerintah.
Dengan keputusan ini, dipastikan per April 2021 harga mobil Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport akan lebih murah, meski belum tentu terjangkau oleh masyarakat.
