Senin, Juni 5, 2023
Lainnya
    BeritaGara-gara Virus Corona, Orang Ogah Beli Mobil

    Gara-gara Virus Corona, Orang Ogah Beli Mobil

    Virus Corona turut membuat kerugian pada industri otomotif, khususnya di negeri asalnya China. Hal ini ditandai dengan penjualan mobil di China anjlok hingga 92 persen pada pertengahan Februari 2020, akibat penyebaran virus Corona yang terus meluas.

    China Passenger Car Association (CPCA) atau Asosiasi mobil penumpang di China, menyebut hampir tak ada orang yang mau membeli mobil hingga pertengahan Februari 2020. Dealer juga banyak yang tutup demi mencegah penyebarluasan virus Corona.

    Bahkan pada minggu pertama Februari 2020, penjualan mobil merosot hingga 96 persen. Pabrikan seperti Jaguar Land Rover bahkan menyebut tak mampu menjual satu unit mobil pun di China.

    “Hampir tak ada orang pergi ke dealer mobil pada awal Februari karena banyak yang memilih untuk berdiam diri di rumah,” ungkap Sekretaris CPCA Cui Dongshu dikutip The Guardian, Selasa (25/2/2020).

    “Sangat sedikit dealer mobil yang buka pada minggu pertama Februari dan jumlah konsumen yang datang juga sedikit,” tambahnya.

    Bayangkan, China jadi surga otomotif khususnya roda empat. Bahkan di sepanjang 2019 setidaknya 25 juta unit mobil terjual. Namun ketika virus Corona menyebar penjualan mobil selama 16 hari di Februari 2020 hanya laku 4.909 unit. Padahal, di periode yang sama tahun lalu bisa tembus 59.930 unit mobil.

    Tak hanya dalam penjualan, sejumlah pabrikan otomotif seperti Nissan dan Honda disebut menunda untuk kembali mengaktifkan pabriknya yang terletak dekat tempat penyebaran virus Corona. Setidaknya, penutupan pabrikan dilakukan hingga 11 Maret 2020 mendatang, menanggapi pengumuman dari pemerintah setempat.

    Belum sampai disitu, banyaknya pabrik spare part di China, hal tersebut memutuskan rantai pasok suku cadang secara global. Jaguar Land Rover menyebut dipaksa menerbangkan suku cadangnya di dalam koper dari China ke Inggris seiring dengan berkurangnya pasokan suku cadang.

    Sedangkan Fiat Chrysler tengah mengambil ancang-ancang untuk menutup satu dari empat pabriknya di Eropa jika pasokan dari China terus berkurang. Toyota dan Peugeot-Citroen juga mengklaim pasokannya terganggu namun belum akan menutup pabrik.

     

    Populer
    Jakarta Auto Week
    Herdi Muhardi
    Herdi Muhardi
    Penulis konten otomotif mulai dari sepeda motor, mobil, bus hingga truk yang sempat menjadi jurnalis sejak 2011 di beberapa media mainstream ternama di Indonesia.
    Berita Terkait