Rabu, April 24, 2024
Lainnya
    InformasiKomunitasGaya Ladies Bikers Tunggangi Moge di Hari Perempuan International

    Gaya Ladies Bikers Tunggangi Moge di Hari Perempuan International

    Tepat 8 Maret 2021, dikenal sebagai International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional. Nah, untuk memperingati hal tersebut, 10 ladies bikers mencoba melakukan touring bareng mengitari kota Jakarta.

    Rombongan perempuan ini mencuri perhatian ketika membelah jalan raya yang masih senyap di pagi hari. Tak tanggung-tanggung, motor yang digunakan di Hari Perempuan Internasional bukan skuter matik yang biasa kita lihat sehari-hari, melainkan motor bermesin 250 cc keatas bawaan Royal Enfield.

    Ladies Bikers Touring
    Motor yang digunakan para ladies bikers di Hari Perempuan Internasional bukan skuter matik yang biasa kita lihat sehari-hari, melainkan motor bermesin 250 cc keatas bawaan Royal Enfield.

    Tentu saja, riding yang digagas Royal Enfield Indonesia ini, tetap mengedepankan protokol kesehatan, mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak saat sebelum dan setelah sampai di tujuan. 

    Ladies Biker Royal Enfield Mita
    Motor yang digunakan para ladies bikers di Hari Perempuan Internasional bukan skuter matik yang biasa kita lihat sehari-hari, melainkan motor bermesin 250 cc keatas bawaan Royal Enfield.

    Salah satu ladies biker yang turun ke jalan yaitu Pramita Dina Kesuma. Berstatus sebagai ibu rumah tangga, Mita yang memiliki tubuh mungil ternyata sudah khatam mengendarai motor gede (moge) sejak 30 tahun yang lalu! 

    Bahkan motor favoritnya adalah motor berpenampilan klasik, tanpa perlu cc besar – seperti Royal Enfield Classic. Diketahui, Mita beberapa kali mengikuti riding dengan sesama pengendara perempuan dan komunitas motornya, bahkan hingga ke Dieng dan Bali. 

    “Bagi saya, riding adalah proses pembelajaran tentang orang, lingkungan, dan bagaimana kita harus bersikap dengan orang lain. Melalui riding, kita bisa banyak mengenal karakter-karakter orang yang berbeda. 

    Wanita yang kini berusia 47 tahun itu mengatakan, riding adalah pelepasan dari rasa bosan, capai, ataupun kesal. Bahkan dirinya merasa benar-benar bisa jadi diri sendiri. 

     Sementara itu, salah satu ladies biker lainnya, Johana Krisna Murti, yang merupakan Co-founder Aksara Jiva mengatakan, bahwa dirinya jatuh cinta untuk melakukan riding berawal dari melihat ayahnya yang selalu mengutak-atik motor di garasi. 

    Ladies Biker Royal Enfield Joana
    Motor yang digunakan para ladies bikers di Hari Perempuan Internasional bukan skuter matik yang biasa kita lihat sehari-hari, melainkan motor bermesin 250 cc keatas bawaan Royal Enfield.

    “Riding itu ibarat terapi jiwa, apalagi karena ia sangat menyukai kegiatan ber-adrenalin tinggi. Salah satu momen riding favoritnya adalah ke Bali. Saat itu, solo riding, dan mendapatkan banyak sekali kebaikan tak terduga yang ditemui sepanjang perjalanan, mulai dari penjual es kelapa, pemilik warung, hingga polisi,” ujarnya.

    Selain dua wanita di atas, ada juga Siti Riskiani Herlaksitta (Sitta) yang merupakan seorang wirausaha, Cassandra Gautama sebagai fotografer profesional, dan lainnya. 

    Ladies bikers royal enfield
    Motor yang digunakan para ladies bikers di Hari Perempuan Internasional bukan skuter matik yang biasa kita lihat sehari-hari, melainkan motor bermesin 250 cc keatas bawaan Royal Enfield.

    Sementara itu, Head of International Business APAC, Royal Enfield, Vimal Sumbly, mengatakan, Royal Enfield berkomitmen memberikan pengalaman riding terbaik untuk semua pengendara dan penggemar otomotif, tanpa membeda-bedakan gender. 

    “Di Indonesia, kami melihat semakin banyak pengendara perempuan memilih Royal Enfield karena desain motor yang stylish, klasik, serta kemudi yang mudah dikendalikan. Menariknya, motor kami juga sangat mudah dikustomisasi, sehingga setiap pengendara bisa menyesuaikan ukuran, ketinggian, hingga tampilan motor sesuai dengan preferensi mereka,” jelasnya. 

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait