Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaGeliat Pasar Mobil Bekas di Masa New Normal

    Geliat Pasar Mobil Bekas di Masa New Normal

    Dalam kurun dua hingga tiga bulan ke depan, diyakini pasar mobil bekas akan kembali menggeliat seiring dengan mulai berlangsungnya fase tatanan kehidupan baru di masyarakat.

    Proyeksi ini bukan tanpa alasan, karena setidaknya ada tiga faktor pendorong.

    Faktor pertama adalah kembalinya demand atau permintaan pembelian mobil bekas yang mungkin saat pandemi berlangsung sempat tertunda.

    Seperti yang kita tahu, alasan orang membeli mobil bukan semata-mata sebagai alat transportasi sehari-hari. Bisa saja kebutuhan akan sebuah kendaraan tersebut sebagai penunjang operasional bisnis. Membeli mobil tentu jadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat terhindarkan.

    Pendorong kedua adalah karena terjadinya pergeseran preferensi masyarakat yang terbiasa bergerak menggunakan transportasi umum.

    Mereka yang concern terhadap urusan kesehatan tentu merasa khawatir tertular virus COVID-19 ketika berada dalam transportasi umum, baik itu bus kota maupun kereta. Sehingga orang banyak yang mulai berpikir untuk memiliki kendaraan pribadi demi alasan kesehatan.

    Dua faktor yang disebutkan tersebut menjadi pendorong faktor ketiga. Dimana dalam situasi dan kondisi saat ini, masyarakat atau konsumen merasa lebih nyaman untuk membeli mobil bekas dibandingkan mobil baru karena faktor harga.

    Hanya saja sepertinya kondisi lembaga pembiayaan saat ini belum pulih 100 Persen. Rata-rata lembaga pembiayaan masih menerapkan kehati -hatian melihat kondisi sebagian dunia usaha yang belum normal kembali.

    Terhalangnya rencana memiliki sebuah kendaraan karena aturan yang ketat dari lembaga pembiayaan memang cukup bikin pusing. Orang masih berusaha maksimal mendapatkan kredit mobil maupun motor tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar di awal.

    Sehingga masyarakat harus benar-benar jeli dalam memilih lembaga pembiayaan serta memperhitungkan dengan lebih detail skema kredit yang nantinya ditawarkan.

    Jika ini menjadi masalah, Amanah dari Pegadaian mungkin bisa menjadi sebuah solusi jitu.

    Produk pembiayaan berbasis syariah ini memang cukup diminati masyarakat. Alasannya sederhana, kredit kendaraan dengan Amanah Pegadaian tidak terlalu memberatkan dan urusan administrasinya tidak bertele-tele.

    Dalam situasi yang belum bisa dibilang 100 persen normal ini, Pegadaian melalui produk pembiayaan syariah, Amanah, secara konsisten masih menawarkan solusi kepemilikan kendaraan dengan cara yang cukup mudah serta persyaratan administrasi yang tidak terlalu memberatkan.

    Semangat Pegadaian dalam memberikan solusi kepada masyarakat, sesuai dengan tagline yang selama ini diusung, “Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah”.

    Fokus Pegadaian saat ini adalah terus menjadi bagian dari lembaga keuangan negara (BUMN) yang bisa diandalkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam menyelesaikan masalah, termasuk keinginan memiliki kendaraan baik baru maupun bekas melalui produk Amanah.

    Keunggulan Kredit Kendaraan di Amanah Pegadaian

    Amanah Pegadaian memberikan sebuah solusi bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Dibandingkan dengan lembaga pembiayaan atau leasing lain, ada banyak keunggulan yang bisa dirasakan masyarakat lewat produk ini.

    “Pegadaian memberikan kesempatan pada Karyawan BUMN/BUMD membeli kendaraan dengan metode angsuran melalui  Produk Pegadaian Amanah, adapun uang muka / DP 10 persen untuk kredit motor dan DP 20 persen untuk mobil. Tentu ini jadi penawaran menarik, karena saat ini leasing lain menawarkan uang muka tinggi kalau mau kredit kendaraan,” jelas Ivan Rusanto, Product Manager Channeling Squad Pegadaian kepada OLX, Senin (13/7/2020).

    Selain itu, Pegadaian merupakan sebuah BUMN yang sudah ada sejak 117 tahun lalu. Sehingga trust atau kepercayaan masyarakat jauh lebih tinggi. Apalagi outlet Pegadaian mudah ditemui dimanapun, mulai dari perkotaan hingga ke pelosok daerah. Sejauh ini kurang lebih ada 4.000 outlet Pegadaian dari Sabang sampai Merauke.

    Keunggulan terakhir yang juga tidak kalah menarik adalah sistem syariah dengan biaya pemeliharaan setara dengan 1 persen.

    “Jangan lupa, Amanah dari Pegadaian menawarkan skema kredit syariah, masyarakat muslim di Indonesia yang mencapai 90 persen lebih nyaman bertransaksi,” pungkasnya.

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait