Kecelakaan maut yang terjadi tol Cipularang arah Jakarta KM 91, Purwokerto, Jawa Barat, Senin (2/9/2019) lalu diketahui disebabkan oleh dua dump truk merek Hino yang mengalami masalah.
Seperti diketahui, awal kecelakaan bermula saat dump truk dengan nomor polisi B 9763 UIT (truk 1) terguling menutupi badan jalan tol Cipularang arah Jakarta Km 91, hingga membuat jalanan macet.
Tak berapa lama, dari arah belakang dump truk dengan nomor polisi B 9410 UIU (truk 2) menabrak antrian kendaraan tersebut hingga beberapa menyebabkan sembilan orang tewas, dan puluhan orang luka-luka.
Kedua truk Hino yang mengangkut tanah dianggap dianggap menyalahi aturan karena Over Dimension dan Overloading (ODOL) atau kelebihan muatan sehingga menyebabkan rem blong.
Nah, atas dasar inilah PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) turut angkat bicara dan melakukan investigasi. Hal ini pun disampaikan Direktur Sales & Promosi HMSI Santiko Wardoyo.
“Kami selaku main dealer Hino di Indonesia mendukung penuh pihak kepolisian dengan mengirimkan tim teknis untuk mengungkap fakta, khususnya investigasi kendaraan Hino pada insiden tersebut,” ungkap Santiko dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, terkait akar masalah yang disebut karena truk mengalami rem blong, Senior Executive Officer Technical & Service HMSI, Irwan Supriyono mengatakan, tim Hino telah melakukan pengecekan terhadap dua unit tersebut di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Temuan di lapangan menunjukkan bahwa semua sistem rem dan kemudi pada kedua truk tersebut dalam keadaan standar dan berfungsi normal (tidak blong),” jelas Irwan.
Akan tetapi, Irwan menghimbau, agar pengemudi untuk mengoperasikan kendaraan sesuai dengan ketentuan dan kondisi jalan.
“Karena apabila kendaraan dengan muatan penuh dikendarai dengan kecepatan tinggi, terlebih di jalan menurun, tentu akan sangat sulit untuk dikendalikan. Gaya gravitasi mengakibatkan momentum kendaraan yang semakin besar. Sehingga pengereman menjadi berat dilakukan apalagi jika hanya mengandalkan rem kaki (pedal brake),” tambah Irwan. (Her)