Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    BeritaHyundai Akhirnya Sepakat Buka Pabrik di Indonesia, Nilai Investasinya Rp 21,5 Triliun

    Hyundai Akhirnya Sepakat Buka Pabrik di Indonesia, Nilai Investasinya Rp 21,5 Triliun

    Akhirnya teka-teki dari rencana Hyundai untuk buka pabrik di Indonesia terjawab sudah, setelah Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia bersama Euisun Chung, Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group serta Wonhee Lee, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company menandatangani nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding). 

    Penandatanganan MoU dilakukan pada hari ini, Selasa, 26 November 2019 di pabrik Hyundai Motor di Ulsan, Korea Selatan, disaksikan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia; Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia; Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

    Isi MoU antara Pemerintah Indonesia dengan Hyundai Motor berisi kesepakatan soal rencana pembangunan pusat manufaktur pertama yang berbasis di kawasan ASEAN di kota Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dengan luas 77,6 hektar.

    “Pembangunan pabrik manufaktur Hyundai Motor di Indonesia dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari pemerintah Indonesia. Hyundai secara aktif akan terus mendengarkan dan menanggapi setiap harapan dan kebijakan pemerintah Indonesia berterkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan serta akan terus berupaya berkontribusi terhadap komunitas ASEAN,” sambut Euisun Chung.

    Pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia akan dimulai pada bulan Desember mendatang dengan target sudah mulai berproduksi di paruh kedua 2021. Tak kurang dari USD 1,55 miliar atau setara Rp 21,5 triliun nilai investasi yang digelontorkan oleh Hyundai Motor hingga tahun 2030 untuk membangun fasilitas stamping, pengelasan, pengecatan dan perakitan yang semuanya terintegrasi dalam satu wilayah. 

    Pabrik Hyundai di Indonesia ini nantinya memiliki kapasitas produksi sebanyak 150 ribu unit per tahun dengan kapasitas produksi terpasang penuh mencapai angka 250 ribu unit.

    Selain kendaraan jadi, pabrik ini juga rencananya akan mengekspor 59.000 unit kendaraan completely knocked down (CKD) per tahun. 

    Beberapa model yang nantinya akan diproduksi masing-masing SUV kompak, MPV kompak, dan model sedan yang dirancang khusus untuk pelanggan di pasar Asia Tenggara.  

    Bahkan Hyundai juga berusaha menjajaki kemungkinan untuk memproduksi kendaraan listrik untuk pasar global di Indonesia. Target yang dicanangkan pun tidak main-main. Bersama Kia Motors Corporation, Hyundai mau jadi produsen EV terbesar ketiga di seluruh dunia pada 2025. (Z)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait