Sabtu, April 20, 2024
Lainnya
    BeritaIndonesia Jepang Sepakat Percepat Pengembangan Kendaraan Listrik

    Indonesia Jepang Sepakat Percepat Pengembangan Kendaraan Listrik

    Demi mempercepat pengembangan kendaraan ramah lingkungan berbasis kendaraan listrik, Indonesia menggaet Jepang sebagai langkah strategisnya.

    Hal ini diwujudkan melalui pertemuan Kementerian Perindustrian RI dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Perindustrian (Ministry of Economy, Trade and Industry/METI) Jepang di acara The 2nd Indonesia – Japan Automotive Dialogue di Bali.

    Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin RI, Harjanto, tahapan awal dalam kerja sama yaitu memberikan gambaran tentang pengembangan industri kendaraan listrik.

    “Adapun yang kami bahas, antara lain mengenai kebijakan pengembangan industri otomotif kedua negara. Selain itu, tren dan aktivitas penggunaan kendaraan listrik serta pengembangan baterai di dunia,” kata Herjanto dalam keterangan tertulis, Minggu (15/12/2019)

    Untuk pelaksanaan kegiatan, Herjanto mengatakan, nantinya Jepang dan Indonesia saling berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai standardisasi dan regulasi teknis yang diimplementasikan.

    “Misalnya, mereka memberikan masukan tentang bagaimana mendapatkan fuel yang berkualitas lebih baik. Contohnya, campuran Fatty Acid Methyl Ester (FAME)-nya itu ada proses lanjutan, sehingga akan menghasilkan proses hydrogenated vegetable oil,” ujarnya.

    Menurut Harjanto, kedua belah pihak membicarakan terkait perkembangan investasi dan insentif untuk pengembangan industri kendaraan listrik. Apalagi, Indonesia – Jepang telah lama menjadi mitra strategis dalam menjalin kerja sama ekonomi.

     “Kami sampaikan, pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019, yang bertujuan mengakselerasi pengembangan kendaraan listrik. Kami jelaskan secara komprehensif kepada mereka, sehingga bisa mendapatkan pemahaman yang jelas,” paparnya.

    Harjanto menambahkan, guna menarik investor dalam pengembangan kendaraan listrik ini, pemerintah Indonesia akan memfasilitasi pemberian insentif fiskal seperti tax holiday.

    “Di antaranya kami fokus membidik investasi untuk pembuatan baterai, electric motor, dan power control unit, yang menjadi tiga komponen utamanya. Insentif tersebut diberikan sepanjang investasi mereka sekitar US$ 50 juta atau mereka melakukan proses industrialisasi di dalam negeri,” tuturnya.

    Di sektor alat transportasi, Jepang merupakan investor terbesar di Indonesia, dimana sampai dengan triwulan III 2019, tercatat mencapai Rp 7,46 Triliun.

    Di sektor otomotif, Jepang sendiri jadi salah satu kisah sukses dari para investor yang ingin terus menanamkan modalnya di Tanah Air, di mana produsen otomotif Jepang skala global telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. (Her)

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait