Mengumumkan sebuah produk untuk dilakukan penarikan kembali atau recall oleh pabrikan otomotif bukanlah sebuah aib. Sebaliknya, hal ini patut diapresiasi karena tanda komitmen untuk bertanggung jawab, serta menjamin konsumen tetap aman dan nyaman saat berkendara.
Bahkan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia selaku agen distribusi resmi kendaraan penumpang Mitsubishi di Tanah Air mencoba jujur jika ada produknya yang harus di recall atau mereka menyebutnya Field Fix Campaign (Kampanye Perbaikan).
Dalam setahun belakangan ini, MMKSI mengumumkan beberapa produk di recall seperti Mitsubishi Pajero Super Exceed, Delica dan Lancer Sei pada Februari 2019 karena masalah airbag inflator.
Di bulan yang sama recall kembali dilakukan untuk Mitsubishi Delica dan Outlander Sport karena ada penggantian Electrical Power Control Relay. Terakhir, pada Oktober 2019, Mitsubishi kembali melakukan recall untuk Triton lantaran ada masalah pada side foot step dan side foot step bolts & Nuts Position.
Menurut President Director PT MMKSI Naoya Nakamura, kampanye perbaikan dilakukan untuk upaya terus menjaga kualitas kendaraan secara berkesinambungan serta memberikan jaminan layanan purna jual yang berkualitas.
“Hal ini salah satunya diwujudkan melalui aktivitas kampanye perbaikan. Kami mengundang para konsumen setia Mitsubishi dengan model dan tahun kendaraan yang dimaksud untuk dapat melakukan pemeriksaan kendaraannya di dealer resmi kami dengan prosedur yang mudah serta kompensasi penggantian part yang terkait tanpa biaya,” ungkap Nakamura dalam keterangan tertulisnya kala itu.
Namun ternyata memanggil konsumen untuk melakukan recall atau perbaikan secara gratis tak semudah dibayangkan. Sebab, ada beberapa masalah yang dialami termasuk oleh Mitsubishi.
Menurut Director of After Sales Division PT MMKSI Eiichiro Hamazaki, masalah yang kerap membuat konsumen tak kunjung datang ke bengkel Mitsubishi adalah mobil sudah berpindah tangan ke pemilik baru.
Ya, secara otomatis, jika bengkel Mitsubishi mendata dan menyebarkan pemberitahuan, maka informasi tersebut tak sampai kepemilik mobil saat ini.
“Jadi kami berupaya keras untuk meminta customer untuk kembali ke dealer. Itu yang kita targetkan 30 persen bisa kembali,” jelas Hamazaki saat ditemui usai acara peresmian bengkel Mitsubishi Lenteng Agung, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Hingga berita ini diturunkan, Mitsubishi masih tetap melakukan pemberitahuan kepada konsumen pemilik mobil Mitsubishi yang terkena recall untuk dilakukan perbaikan.
Nah berikut daftar mobil Mitsubishi yang dilakukan recall pada 2019:
- Mitsubishi Pajero Super Exceed 2008-2013 sebanyak 62 unit dilakukan perbaikan pada passenger airbag dan driver airbag.
- Mitsubishi Delica 2014-2016 sebanyak 996 unit dilakukan pada passenger airbag.
- Mitsubishi Lancer SEi 2006-2012 sebanyak 220 unit dilakukan pada passenger airbag.
- Mitsubishi Delica 2015-2016 sebanyak 680 unit dilakukan penggantian Electrical Power Control Relay.
- Mitsubishi Outlander Sport 2015-2016 sebanyak 1.650 unit dilakukan penggantian Electrical Power Control Relay.
- Mitsubishi Triton Exceed 2015–2016 sebanyak 1.747 units dilakukan penggantian baut & mur Side Foot Step Shade. (Her)