Jakarta – Seperti yang diketahui, Gojek Indonesia baru saja melakukan rebranding yang berupaya mencerminkan evolusi perusahaan. Berbagai kebijakan diterapkan agar perusahaan ini beserta para mitra yang tergabung didalamnya menjadi lebih profesional, termasuk perubahan sistem pembayaran insentif.
Namun beberapa hari belakangan kantor Gojek Indonesia digeruduk ratusan pengemudi online yang melakukan protes atas kebijakan perubahan insentif yang diterapkan 29 Juli 2019 lalu. Protes dilakukan sambil membakar ban walau tetap berjalan aman dan terkendali.

Menanggapi hal ini, Gojek Indonesia mengaku telah melakukan komunikasi dengan para driver online yang berunjuk rasa menuntut pengembalian sistem insentif lama.
Perubahan sistem pembayaran insentif tersebut berdampak pada beberapa driver yang beroperasi di wilayah Jabodetabek. Namun Gojek Indonesia mengakui hal ini sudah dikomunikasikan kepada mereka melalui forum offline dan saluran komunikasi dalam aplikasi.
“Setiap rencana untuk menyesuaikan insentif selalu dikomunikasikan secara langsung kepada perwakilan pengemudi selama pertemuan rutinnya, yang diadakan setiap dua minggu di lebih dari 200 kota di Indonesia tempat ia beroperasi,” jelas Alvita Chen, Manajer Senior Gojek Indonesia dilansir dari Marketing Interactive beberapa waktu lalu.
Menurutnya, fokus dari perusahaan layanan antar ini adalah untuk memberikan layanan yang dapat diandalkan kepada pelanggannya dan memungkinkan pengemudi untuk memiliki pendapatan yang berkelanjutan.
“Skema insentif adalah salah satu dari banyak cara kami dalam mendukung kesejahteraan pengemudi,” lanjut Alvita Chen.
Selain itu, banyak sekali program yang dikembangkan oleh perusahaan dalam jangka panjang, seperti pelatihan keunggulan layanan, kelas perencanaan keuangan, forum dua arah rutin, pengembangan fitur keselamatan serta peningkatan SOP driver, fitur aplikasi driver, dan program manfaat pengemudi.
“Sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa driver Gojek dihargai,” tambahnya.

Gojek Indonesia “menyambut dan mendorong” pengemudinya untuk bergabung dalam pertemuan rutin untuk melakukan diskusi yang konstruktif dan memperoleh pengetahuan tentang peningkatan baru yang diberikan oleh tim operasinya “berdasarkan aspirasi pengemudi”.
“Pengemudi terlibat dalam proses pengambilan keputusan, dan yang lebih penting, input langsung dari mereka (driver) memungkinkan kami untuk terus meningkatkan layanan Gojek kepada pengemudi dan pelanggan.”
Bulan lalu Gojek Indonesia juga melakukan sebuah aksi viral dengan mengantarkan langsung makanan tradisional Indonesia kepada rapper Indonesia Rich Brian, yang berada di New York, sebagai salah satu strategi peningkatan brand awareness-nya di Indonesia. (Z)