Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    LainnyaInstagram Hilangkan Fitur Like, Bagaimana Nasib Influencer?

    Instagram Hilangkan Fitur Like, Bagaimana Nasib Influencer?

    Jakarta – Awal tahun 2019 ini, salah satu aplikasi sosial media yang lagi digandrungi kaum milenial, Instagram melakukan percobaan yang cukup kontroversial dengan menghilangkan jumlah like pada postingan di aplikasi tersebut. 

    Tahap awal percobaan ini dimulai di negara Kanada, dan sekarang sudah melebar hingga ke Australia, Brasil, Irlandia, Italia, Jepang dan Selandia Baru. 

    Langkah kontroversial ini ditempuh setelah adanya hasil riset dari 'The Royal Society for Public Health' di Britania Raya yang menemukan adanya kelemahan dalam aplikasi Instagram, yang berubah menjadi destruktif untuk kesehatan mental para penggunanya. 

    Instagram Like menjadi perangkat validasi diri oleh para pengguna untuk mencapai social approval melalui konten yang mereka unggah. Semakin tinggi jumlah like dalam satu postingan menjadi tolak ukur harga diri seseorang. 

    Sebaliknya, postingan dengan jumlah Like yang sedikit membuat pemilik akun merasa depresi dan menurunkan tingkat kepercayaan diri. 

    Fenomena ini menjadi perhatian sendiri untuk Instagram agar dapat memperbaiki pengalaman pengguna dengan aplikasi tersebut. 

    Dampak Hilangnya Instagram Like untuk Influencer

    Jika berpikir lebih jauh, hilangnya Instagram Like mungkin menjadi hal yang baik membuat suasana platform tersebut menjadi lebih sehat. 

    Tapi ini tentu membawa dampak negatif bagi para penggiat konten Instagram atau influencer marketing beroperasi di kemudian hari. Saat ini Like jadi alat ukur paling penting bagi sebuah brand dan agensi dalam menentukan influencer yang sesuai untuk  di sebuah kampanye digital. 

    Engagement dalam sebuah postingan menjadi ‘dewa’. Bagi influencer, Like adalah kunci dari seberapa besar mereka harus dibayar.  

    “Sebenarnya, hilangnya Like ini bukan sebuah masalah besar, tapi ini sudah menjadi tolak ukur untuk sebuah brand atau agensi untuk bekerja sama dengan saya. Maaf saja, mereka (brand dan agensi) pasti enggan untuk bekerja sama dengan influencer jika hanya ditentukan oleh jumlah followers. Karena followers ini kan sebenarnya sangat mudah untuk dibeli, jadi sayang aja,” ungkap Reza Pahlevi, salah satu influencer lifestyle dikutip dari sebuah sumber resmi, Jumat (2/8/2019). 

    “Sepertinya lebih masuk akal apabila Instagram mengembalikan lagi ke algoritma menurut kronologis waktu, daripada menghapus salah satu metrik performa terpenting yang dapat mengukur seberapa baik kinerja influencer tersebut,” tambah Reza. 

    Berdasarkan temuan perusahaan 99Firms, ada sekitar 250 juta pengguna aktif dari Instagram Stories. Jika Instagram menjalankan perubahan tersebut, Instagram Story dianggap akan mencapai puncaknya dikarenakan tidak terlalu berpengaruhnya kampanye digital di Instagram feed. 

    Dengan fitur swipe up link, brand dan agensi akan lebih mudah melacak kinerja dan mengakses ROI dengan kemungkinan curang yang kecil yang bisa dilakukan oleh influencer. 

    Masa depan Instagram Story yang menjanjikan ini memberikan kita bayangan tentang perubahan yang akan terjadi di aplikasi tersebut. Pembaruan ini akan memaksa brand untuk melihat lebih dari jumlah like dan followers yang seorang influencer miliki, seperti impresi atau jumlah klik yang dapat mereka hasilkan. 

    “Perubahan ini jelas akan membuat orang beranggapan bahwa Instagram dan isinya adalah lebih dari sekedar media placement,” kata Oddie Randa, COO Gushcloud International. 

    “Marketers akan terdorong untuk melihat Instagram influencers sebagai key opinion leaders sesungguhnya dan menggunakan konten (dan mengukur) konten mereka dengan kreativitas mereka yang berfokus pada kualitas engagement dibandingkan dengan cara kita mengukur kinerja influencer sekarang yang hanya berdasarkan engagement dan reach,” tambah Oddie. 

    Pada akhirnya, bagaimanapun hasil pembaruan ini akan direalisasikan secara resmi atau tidak, influencer, brand, dan juga agensi harus bersiap-siap dan beradaptasi dengan pendekatan baru di platform ini. Masa depan influencer marketing di Instagram masih sangat optimis dengan perubahan strategi yang harus selalu mengikuti dan menyesuaikan. (Z)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait