Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaIsuzu Belum Tau Nasib Panther di Masa Depan

    Isuzu Belum Tau Nasib Panther di Masa Depan

    Pamor Isuzu Panther kian hari semakin redup. Bahkan sosok si Raja Diesel terlihat monoton tanpa mengalami perubahan seperti model mobil-mobil yang lainnya.

    Tentu saja hal ini mengundang tanda tanya, mengapa mobil legendaris yang sudah hadir sejak 1991 itu tidak tampil all out dengan perubahan signifikan?

    Menanggapi hal tersebut Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia Keiji Takeda mengatakan, pada dasarnya Isuzu bukan sebuah perusahaan yang memproduksi banyak mobil passanger seperti Toyota, Daihatsu atau yang lainnya.

    Sebaliknya, kata dia, Isuzu merupakan brand otomotif yang menggarap kendaraan niaga, mulai dari Pick Up Medium, Light Commercial Vehicle (LCV) hingga truk.

    “Jadi (Isuzu) jenis kendaraan dan produknya banyak sekali dan kita harus konsentrasi kemana? Jadi, kita utamakan ke truk, habis itu LCV, baru passenger. Jadi itu urutannya,” ungkap Takeda saat ditemui di pabrik Isuzu Karawang Plant di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).

    Takeda sendiri tak menampik, jika Isuzu Panther hingga saat ini masih dijual dan memiliki pasar tersendiri. Hanya saja, lanjutnya, dalam beberapa waktu terakhir jualan Isuzu Panther kurang memuaskan, karena hanya terjual sekitar 300 unit per bulan.

    Syarat Isuzu Panther Diperbarui

    Tidak adanya model baru Isuzu Panther ternyata ada pengaruhnya terhadap penjualan. Pasalnya, jualan Isuzu Panther masih minim. Namun begitu, Takeda mengatakan, Isuzu akan mempertahankan Panther.

    “Di 2021 akan mulai ke Euro4, kalau masuk Euro4 mesin harus diubah. Nah sesuai dengan mesin itu sasis dan semuanya harus diubah, jadi masih perlu waktu. Saat ini masih dijual, masih Euro2, sekarang diproduksi di sini. Kalau nanti bagaimana belum tau,” ucap Takeda.

    Menurut Takeda, jika jualan Isuzu Panther hanya sebanyak 300 unit, maka hal itu masih kurang dari target.

    “Untuk merubah mesin dan model, paling sedikit 3.000-5.000 unit penjualannya. Kalau kita yakin bisa sampai segitu bukan hanya domestik saja tapi bisa juga ekspor, baru kami bisa ganti,” terangnya. 

    Namun sayang, kata Takeda saat ini Isuzu belum yakin untuk merubah Panther, sebab penjualannya di Indonesia masih kurang. (Her)

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait