Astra Isuzu kembali gencar menyuarakan kampanye ZERO ODOL (Over Dimension Over Loading) melalui kegiatan normalisasi kendaraan Bermotor yang berlangsung di PT Lookman Djaja, Sememi Jawa Timur.
Acara ini diselenggarakan oleh BPTD Wilayah XI Provinsi Jawa Timur pada hari Kamis, 22 Oktober 2020.
Inisiasi ini diambil untuk melakukan peningkatan pengawasan terkait masih banyaknya armada truk yang masih mengangkut muatan melebihi batas maksimum serta melebihi dimensi standar.
Sekaligus mendukung peraturan pemerintah berdasarkan Surat edaran Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2019 tentang Pengawasan Terhadap Mobil Barang Atas Pelanggaran Muatan Lebih (Over Loading) dan/atau Pelanggaran Ukuran Lebih (Over Dimension) dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP 4294/AJ 501/DRJD/2019 tentang pedoman Normalisasi Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, Kereta Tempelan.
“Sebagai produsen kendaraan komersial dan perusahaan yang taat aturan, tentunya kami mendukung program pemerintah ini. Aturan ini ditegakkan untuk keselamatan semua pihak, baik pengendara truk, pengendara lain maupun masyarakat sekitar,” ucap Bagus Lukita Adhi, Kepala Cabang Isuzu Dwijaya dalam kesempatan tersebut.
Hadir juga dalam acara tersebut Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi, Dirlantas Polda Jatim, Kepala BPTD XI Jatim, Kepala Dishub Jatim, DPD IPKBI Jatim, Aptrindo Jatim, DPD Askarindo Jatim, serta DPD Organdi Jatim Asosiasi Logistik Indonesia Jatim.
Seluruh pihak melakukan deklarasi dan sepakat untuk mendukung sepenuhnya penegakan hukum dalam rangka ZERO ODOL di area Jawa Timur.
Attias Asril selaku GM Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia menyatakan sangat mendukung kegiatan serta rencana penerapan hukum yang ketat untuk pelanggaran ODOL.
Tentu ini bukan semata kaitannya dengan urusan keselamatan saja, tetapi aturan ini sekaligus memberikan efek pada kendaraan komersial yang lebih sehat, perawatan yang lebih mudah, kendaraan tidak mudah rusak, dan nilai kendaraan akan lebih terapresiasi.
“Kami berharap peraturan ZERO ODOL ini kedepannya dapat diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya sosialisasi di Jawa Timur ini menjadi awal mula yang baik yang dapat dijadikan contoh untuk wilayah lain di Indonesia kedepannya”, jelas Attias Asril.
Namun di tengah segala upaya para stakeholder dalam menekan jumlah armada truk ODOL, baru-baru ini justru ada kejadian dimana sebuah truk angkut mengalami patah as roda akibat mengangkut muatan berlebih di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.