Jumat, April 19, 2024
Lainnya
    BeritaJakarta-Bali Pakai Mobil Listrik, Erick Thohir : Hanya Rp 200 Ribu

    Jakarta-Bali Pakai Mobil Listrik, Erick Thohir : Hanya Rp 200 Ribu

    Pada tahun 2020, mobil dengan penggerak motor listrik semakin menjadi perbincangan. Hal ini karena Hyundai memboyong mobil listrik dengan harga tergolong terjangkau, yaitu tak sampai Rp 700 jutaan. Bahkan harga mobil tersebut bisa disebut lebih murah dari mobil-mobil brand premium.

    Nah, tidak hanya menyedot perhatian masyarakat pecinta otomotif, booming mobil listrik di Indonesia kali ini membuat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ikut menjajalnya sekaligus melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station) atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

    Untuk pengujiannya, PLN menjajal mobil listrik Hyundai Ioniq dengan rute Jakarta sampai Bali, pada akhir tahun 2020 lalu. 

    Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, dengan menggunakan mobil listrik, hal ini untuk menegaskan kesiapan Indonesia menjadi pemain utama industri mobil listrik.

    “Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp 1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp 200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini,” Erick Thohir dalam keterangan tertulis.

    Erick Thohir
    Menteri BUMN Erick Thohir mencoba untuk mengisi daya mobil listik. (PLN) 

    Kata Erick, mobil listrik memiliki banyak manfaat. Tak hanya ekonomi tetapi juga  manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

     “Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30 persen untuk isi daya di malam hari,” jelas Erick.

    Erick juga menyatakan, saat ini Indonesia masih impor 1,5 juta barel per hari untuk BBM atau setara 200 triliun per tahun. Dengan adanya mobil listrik, lanjut dia, maka ini solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri.  

    Hal ini sudah sesuai dengan perintah Menteri BUMN itu ke PLN sejak awal memperbaiki layanan kepada masyarakat dan juga merubah strategi usahanya sesuai dengan pola kehidupan masyarakat karena pandemic, yaitu, agar PLN terus mengantisipasi pengembagnan mobil listrik. 

    Saat ini PLN juga sudah masuk dalam konsorsium BUMN yang membangun baterai listrik dengan Korea dan China.

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait