Industri otomotif dunia saat ini tengah bergelut dengan permasalahan baru yang cukup mengkhawatirkan. Pasokan suku cadang semikonduktor yang dibutuhkan untuk membuat mobil berkurang dan memaksa raksasa-raksasa otomotif dunia harus menghentikan atau memperlambat proses produksi.
Sungguh hal ini sangat disayangkan mengingat industri otomotif global baru saja masuk fase recovery pasca penutupan pabrik akibat pandemi.
Volkswagen, Ford, Fiat Chrysler, Toyota dan Nissan, semuanya mengakui kalau saat ini mereka sedang menghadapi masalah tersebut dan terpaksa harus menunda proses produksi beberapa model untuk menjaga pabrik lainnya tetap berjalan.
“Ini benar-benar sebuah masalah industri, dan kami sedang mengevaluasi kendala ini dan memikirkan tindakan penanggulangan agar bisa meminimalisir dampaknya terhadap produksi,” ujar juru bicara Toyota, Scott Vazin dilansir dari apnews.com beberapa hari lalu.
Kebutuhan industri otomotif akan semikonduktor belakangan memang meningkat tajam seiring dengan hadirnya model-model baru yang mengandalkan fitur elektronik seperti konektivitas Bluetooth, driver assist, navigasi, dan sistem listrik hybrid.
Suku cadang semikonduktor merupakan chip silikon yang melakukan fungsi kontrol dan memori yang digunakan di berbagai produk elektronik seperti komputer, laptop, ponsel, mobil hingga oven microwave.
Masalah kurangnya pasokan suku cadang semikonduktor ini juga berawal dari pandemi. Perusahaan besar yang memproduksi chip seperti STMicroelectronics, Infineon Technologies, NXP Semiconductor, Texas Instruments dan Toshiba, juga terpaksa harus ditutup sementara di awal pandemi.
Ini diperburuk ketika bulan Juli tahun lalu Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada 11 perusahaan China atas dugaan pelanggaran ketenagakerjaan.
Sementara kebutuhan akan chip semakin meningkat ketika permintaan untuk laptop juga melonjak tajam setelah sebagian orang lebih dianjurkan untuk bekerja atau sekolah dari rumah. Akibatnya, sekolah dan perusahaan terpaksa harus bersaing dalam mendapatkan laptop dalam jumlah yang sangat besar untuk keperluan tersebut.
Masalah kekurangan pasokan chip ini menjadi contoh nyata bagaimana pasang surut industri semikonduktor juga memberikan efek domino bagi industri lainnya, khususnya otomotif.
Toyota terpaksa memperlambat produksi pickup Tundra di pabrik San Antonio, Texas. Ford juga harus memajukan jadwal stop produksinya di fasilitas Louisville, Kentucky satu minggu lebih cepat, dimana pabrik tersebut membuat Ford Escape dan Lincoln Corsair.
Merek lainnya, Fiat Chrysler menutup sementara pabrik mobil di Brampton, Ontario, dan pabrik small SUV-nya di Toluca, Meksiko. Sementara Volkswagen mengatakan sejak bulan Desember lalu sudah memperlambat proses produksi akibat kekurangan pasokan semikonduktor.
Nissan pun mengkonfirmasi melakukan penyesuaian produksi di Jepang, tetapi sejauh ini untuk pabrik di Amerika belum terlihat dampak yang signifikan.