Rabu, April 24, 2024
Lainnya
    BeritaKelebihan dan Kekurangan Ketika Melewati Jalan tol Japek II

    Kelebihan dan Kekurangan Ketika Melewati Jalan tol Japek II

    Jalan tol (elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Menariknya, jalan layang tol terpanjang di Indonesia ini bisa digunakan untuk liburan sekaligus mereka yang ingin mudik Natal dan Tahun Baru 2020.

    Nah, OLXer yang ingin mencoba menggunakan jalur tol yang memiliki panjang 36,4 kilometer. Ada baiknya mengetahui beberapa hal kelebihan dan kekurangan jika melintas jalur ini.

    Kelebihan

    1. Tak Perlu Takut Keberadaan Truk dan Bus

    Tol Japek II ini digunakan  untuk kendaraan pribadi dengan golongan I non bis dan non truck kecil. Artinya, OLXer yang sering khawatir dan cemas karena keberadaan kendaraan kini tidak perlu takut lagi. Sebab jalan ini dilarang untuk kendaraan besar.

    2. Perjalanan Menjadi Lebih Cepat

    Tol Japek II juga bisa mempercepat sampai ke tujuan khususnya untuk rute jarak jauh. Bahkan keberadaan tol ini diklaim dapat mengurangi 30 persen kemacetan di sepanjang Jakarta-cikampek.

    Dengan adanya tol ini OLXer tak perlu memperlambat laju kendaraan ketika ada kepadatan tengah-tengah jalan karena keberadaan pintu keluar tol.

    Sebaliknya, tol ini tidak memiliki pintu keluar di tengah-tengah. Selain itu, karena tak ada kendaraan besar seperti bus dan truk, maka laju kendaraan akan lebih cepat.

    3. Tahan Gempa

    Salah satu kekhawatiran banyak orang jika melewati jalan layang yaitu roboh dalam hal ini karena gempa. Tentu itu urusan tuhan. Akan tetapi kekuatan expansion joint bangunan ini dapat menahan gempa hingga 1.000 tahun dan desain jalan dapat menahan gempa hingga di atas magnitudo 8.

    4. Dilengkapi 113 Kamera Pengawas

    Sepanjang jalan tol Japek II juga sudah dilengkapi raturan kamera pengawas. Tentu saja hal ini akan mengawasi kendaraan yang melanggar aturan.

    Oia, OLXer juga harus tau kalau ke depan, keberadaan ratusan kamera ini akan digunakan untuk melakukan sistem tilang elektronik.

    5. Dilengkapi 8 Putaran (u-turn) dan Tangga Darurat

    Jalan tol Japek II memang tidak dilengkapi pintu keluar seperti jalur tol pada umumnya. Namun begitu jalan tol ini dilengkapi delapan akses jalur darurat yang terhubung dengan simpang susun (interchange).

    Akses jalur darurat ini diharapkan mampu membantu pengendara dan penumpang saat harus melakukan evakuasi. Adapun delapan titik tersebut antara lain KM 13, 17, 21, 24, 28, 31, 36 dan 38.

    Kekurangan

    1. Desain Jalan Bergelombang

    Salah satu yang dikhawatirkan dari jalan tol Japek II yaitu jika dilihat secara visual jalanan terlihat bergelombang. Tentu saja hal itu buat calon pengendara was was, karena mereka menganggap mobil akan mengalami naik turun.

    Selian jalanan terlihat naik turun, ternyata pengemudi bakal merasa getaran di jalan tersebut. Hal tersebut diketahui karena banyak sambungan jembatan yang belum rapi.

    2. Kecepatan Maksimal Hanya 80 km

    Dalam regulasi kecepatan mobil di Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, jika di jalan tol antar kota disebutkan kecepatan maksimal bisa mencapai 100 km per jam.

    Namun saat ini tol Japek II tidak memperkenankan pengemudi ngebut dengan kecepatan 100 km per jam, melainkan mentok di angka 80 km. 

    Usut punya usut, alasan soal laju mobil dibatasi lantaran terkait dengan ada expansion joints atau hubungan antar sambungan di jalan tol layang yang belum rapi.Sebaliknya, jika dipacu dengan cepat maka mobil bisa melompat dan berbahaya.

    3. Tidak Ada Rest Area dan SPBU

    Meski memecahkan rekor jalanan layang terpanjang, namun hal yang disayangkan yaitu tidak adanya rest are dan juga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Alhasil, OLXer ketika lelah tidak bisa istirahat walau hanya rebahan. Selain itu, SPBU juga tidak ada. Karena itu OLXer harus terlebih mengisi BBM secara full tim

    4. Tidak Bisa Keluar Jalur di Tengah Jalan

    Tol Japek II menghubungkan Cikunir-Karawang Timur tidak memiliki pintu masuk atau keluar di tengah jalan. Hal ini dikarenakan jalanan ini diperuntukan bagian pengguna jalan jarak jauh.

    Kendati demikian, Sepanjang jalan ini akan ada petugas di tol elevated, juga ambulans dan mobil derek jika ada hal yang tidak diinginkan

    5. Bisa Terkena Efek Angin Samping

    Satu hal lagi yang dikhawatirkan jika melewati jalan layang yaitu terkena hembusan angin dari samping atau wide wind. Ya, jalan tol Japek II ini memiliki ketinggian kuran lebih 15 meter dari permukaan tanah dan lebar dan bahu jalan tidak selebar jalan tol pada umumnya.

    Selain itu, seperti disebutkan di atas, maksimum kecepatan mobil 80 km per jam. Nah, jika mobil dipacu di atas 80 km/jam, tentu akan sangat berbahaya, bahkan mobil bisa terlempar karena adanya angin dari samping. (Her)

     

     

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait