Jumat, Maret 29, 2024
Lainnya
    BeritaKembalikan Kepercayaan Masyarakat, Pemerintah Siap Bangun Jembatan Timbang Sistem Online

    Kembalikan Kepercayaan Masyarakat, Pemerintah Siap Bangun Jembatan Timbang Sistem Online

    Jembatan timbang disebut saat ini masih identik dengan pungli alias pungutan liar. Pengawasan dan proses penimbangan kapasitas muat truk disebut masih lemah akibat ulah oknum yang masih bisa dibayar untuk meloloskan truk Over Dimension & Over Load atau truk ODOL tetap melanjutkan perjalanan.

    Kondisi ini menjadi salah satu masalah serius yang harus segera dibenahi oleh Pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

    “Banyaknya pandangan negatif dari masyarakat tentang jembatan timbang membuat kami terus berupaya dalam mengubah paradigma tersebut,” ujar Drs. Budi Setiyadi, SH, M.Si, Direktur Jenderal Perhubungan Darat di acara Diskusi Pintar FORWOT Indonesia ‘Road To Zero ODOL-Trucks on The Road’ di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (03/10/2019).

    Drs. Budi Setiyadi, SH, M.Si, Direktur Jenderal Perhubungan Darat di acara Diskusi Pintar Forwot Indonesia ‘Road To Zero ODOL-Trucks on The Road’ di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (03/10/2019) (Sumber: FORWOT)

    “Ini kemudian memunculkan ide kami untuk membangun jembatan timbang sistem online,” sambungnya.

    Harapannya, dengan adanya jembatan timbang sistem online sudah tidak akan ada lagi pengawas yang terlibat langsung dalam proses penimbangan. 

    “Dengan begitu semua bisa berjalan secara transparan. Tidak ada lagi sentuhan langsung dari SDM. Yang tercatat membawa muatan lebih langsung dikenakan denda dan membayarnya melalui bank”.

    Dengan terobosan seperti ini kita bisa hilangkan paradigma negatif soal maraknya pungli di jembatan timbang. Kepercayaan masyarakat tentunya berdampak pada lancarnya administrasi kendaraan komersial yang beroperasi sesuai standar keselamatan.

    “Susahnya kalau kita ngomongin jembatan timbang saat ini, pasti langsung dibilang pungli. Padahal kita saat ini sangat tegas untuk mengubah paradigma manfaat jembatan timbang itu apa. Dengan jembatan timbang online, sudah tidak ada lagi pelanggar yang bayar langsung ke petugas. Mereka bisa bayar lewat EDC atau pun mencari bank atau ATM terdekat untuk melakukan pembayaran denda,” ujar Budi Setiyadi.

    Menjadikan jalan raya bersih dari truk yang over dimensi dan berkapasitas muatan melebihi aturan yang ditetapkan memang sangat penting. 

    Dari data operasional UPPKB per 30 Agustus 2019, disebutkan ada 1.246.515 unit kendaraan komersial yang melewati jembatan timbang. Dari jumlah tersebut sebanyak 503.866 unit atau seitar 40 persen dinyatakan melanggar, sementara 742.649 unit atau 60 persen dinyatakan lolos.

    Jumlah ini tetap menjadi tugas berat bagi Pemerintah untuk menekannya hingga nol persen. 

    “Setiap tahun kerugian negara akibat truk ODOL ini mencapai 43 triliun rupiah. Ini harus kita sikapi dengan tindakan-tindakan tegas. Dan kita berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan ini hingga kelar pada 2021 nanti,” pungkasnya.

    Imbas dari banyaknya truk ODOL yang wara-wiri di jalanan mengakibatkan kerugian dalam banyak hal. Selain merusak jalan dan jembatan, truk yang melanggar juga berpotensi menyebabkan kecelakaan yang menelan korban jiwa dan merugikan negara dalam jumlah besar. (Z)

    Populer
    GIIAS 2023
    Berita Terkait